Rabu, 23 Juli 2014

Timses Prabowo Pastikan Prabowo Menarik Diri dari Pilpres 2014, langkag berikutnya apa?

Selasa, 22 Juli 2014 | 22:28 WIB
KOMPAS/WAWAN H PRABOWO Calon presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidato penolakkannya terhadap hasil pilpres 2014 di Rumah Polonia, Jakarta Timur, Selasa (22/7). Pernyataan sikap tanpa kehadiran calon wakil presiden Hatta Rajasa tersebut merupakan bentuk kekecewaan dari tim pemenangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa terhadap pelaksanaan pilpres 2014 yang mereka nilai banyak diwarnai oleh kecurangan.
JAKARTA, KOMPAS.com — Tim sukses calon presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa memastikan bahwa Prabowo menarik diri dari rangkaian pilpres. Mereka menekankan penarikan diri Prabowo mulai dari rangkaian pilpres hingga rekapitulasi yang tengah dilakukan KPU.

"Artinya menarik diri dari seluruh rangkaian pilpres dan rekapitulasi suara," kata anggota tim pemenangan Prabowo, Nurcahya Tandang, ketika diwawancarai Kompas TV, Selasa (22/7/2014).
Sebelumnya, calon presiden Prabowo Subianto menyatakan menolak pelaksanaan Pemilu Presiden 2014. Mereka menilai Komisi Pemilihan Umum telah berbuat tidak adil dan tidak terbuka dalam menyelenggarakan pemilu.
Dalam pernyataannya di Rumah Polonia, Selasa (22/7/2014) siang, Prabowo menyampaikan lima hal yang menjadi alasannya menarik diri dari proses pemilu. Berikut pernyataan yang dibacakan Prabowo pada acara tersebut.
Hal itu kemudian dibantah juru bicara tim pemenangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Tantowi Yahya, yang mengklarifikasi mengenai status Prabowo-Hatta saat ini. Menurut dia, pasangan calon presiden nomor urut 1 itu bukan menarik diri dari proses pemilu presiden, melainkan menarik diri dari proses rekapitulasi yang saat ini tengah dilakukan KPU.

Dia menuding media sudah salah dalam mengutip pemberitaan. "Jadi tolong dikoreksi, kami tidak mundur dari pemilu. Tidak benar itu. Tapi kami mundur dari proses rekapitulasi yang ada sekarang," kata Tantowi di Rumah Polonia, Jakarta, Selasa (22/7/2014) sore

Usai Menolak dan Mundur, Ini Dua Langkah Prabowo-Hatta
Wednesday, 23 July 2014, 01:11 WIB
Antara
Prabowo Subianto (kanan) dan Hatta Rajasa (kiri) menyampaikan visi misi saat debat final di Jakarta, Sabtu (5/7).
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim baru pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa sudah mulai menyusun langkah setelah pernyataan sikap penarikan diri dari proses rekapitulasi Pemilu Presiden/Wakil Presiden, Selasa (22/7).
Ketua Tim Letnan Jenderal TNI (Purn) M Yunus Yosfiah langsung memimpin rapat intensif di Rumah Polonia, Jakarta Timur.

Juru Bicara Tim Prabowo-Hatta Tantowi Yahya mengatakan, tim baru ini mempunyai arah perjuangan yang berbeda dengan tim pemenangan. "Fase kedua ini sebuah tim yang mempunyai tujuan mencari keadilan," kata dia saat konferensi pers di Rumah Polonia.

Tantowi mengatakan, perjuangan tim baru ini adalah mendesak Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk melakukan Pemungutan Suara Ulang (PSU). Ia menyebut ada sekitar 52 ribu Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang hasil suaranya dinilai janggal.

"Kejanggalan ini sangat kasat mata, sangat mudah ditelisik," kata politisi Partai Golkar itu.

Untuk memperjuangkan hal tersebut, Tantowi mengatakan, tim Prabowo-Hatta akan bekerja "spartan" dalam dua pendekatan. Ia mengatakan, ada pendekatan melalui langkah hukum, ada juga pendekatan lewat langkah politik. Ia menilai kedua langkah pendekatan itu merupakan jalur yang bermartabat dan konstitusional.

Tantowi mengatakan, untuk langkah hukum tim Prabowo-Hatta akan melaporkan indikasi dugaan kecurangan dan pelanggaran dalam proses pemilu ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP). Kemudian ada juga temuan mengenai dugaan aparat dan pimpinan daerah yang bermain. "Akan kami telusuri. Itu langkah hukum akan kami lakukan semua," kata dia.

Jalur gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK), menurut Tantowi, juga masuk dalam pertimbangan. Mengingat KPU sudah merampungkan seluruh rekapitulasi suara dan menetapkan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla sebagai pemenang.

"Langkah ini bisa kami ambil karena kami menutut pemungutan suara ulang," ujar dia.

Namun, Tantowi menegaskan, tim Prabowo-Hatta intinya mempermasalahkan proses, bukan hasil. Sehingga, ia mengatakan, domain persoalan itu masih ada di KPU. Sementara terkait langkah politik, ia mengatakan, koalisi Merah Putih akan akan menggunakan semua instrumen politik yang ada.
"Teman-teman di dewan, instumen politik yang dimiliki koalisi Merah Putih," kata dia.
p menang dan siap kalah dengan cara demokratis dan terhormat," tegas Prabowo Subianto saat jumpa pers di Rumah Polonia, Jakarta, (22/7/2014). (Liputan6.com/Miftahul Hayat)
Liputan6.com, Jakarta Selapas memutuskan untuk menarik diri dari proses pilpres 2014, kubu Prabowo-Hatta langsung melakukan rapat untuk menentukan langkah-langkah selanjutnya. Setidaknya, langkah hukum dan langkah politik akan diambil oleh tim yang kini dinakhkodai Letjen TNI (purn) Yunus Yosfiah.

Juru bicara tim Tantowi Yahya mengatakan, untuk langkah hukum, pihaknya lebih memilih melayangkan serangkaian kejanggalan ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP). Langkah ini dianggap tepat karena kecurangan tak lepas dari para penyelenggara pemilu.

"Langkah hukum pertama kami akan melapor ke DKPP senagai institusi yang mengawasi," kata Tantowi di Rumah Polonia, Jakarta Timur, Selasa (22/7/2014) malam.

Tantowi mengatakan, ada banyak pelanggaran yang terjadi di daerah. Ia menyayangkan ada beberapa hal yang belum terungkap ke publik. Seperti apa yang terjadi di Bonodowoso dan Probolinggo, Jawa Tengah.

"Di Bondowoso ada aparat yang ikut bermain. Ada juga pimpinan daerahnya ikut bermain, itu di Probolinggo. Dan sudah kami laporkan. Ini adalah langkah-langkah hukum yang akan kami lakukan dan kami akan buka nanti," ungkap politisi Partai Golkar itu.

Meski sasaran pertama adalah DKPP, tidak menutup kemungkinan pihaknya akan mengajukan sengketa ke Mahkamah Kostitusi. Tapi karena yang dipermasalahkan adalah proses pemilu, Tantowi ingin KPU tetap bertanggung jawab.

"Karena yang kami permasalahkan adalah proses, maka itu tanggung jawab KPU bukan perselisihan hasil pemilihan umum. Tapi kami juga tidak menafikan MK. Kami juga akan menggunakan jalur MK untuk pemilu ulang mengingat KPU sudah mengetuk palu," tandas Tantowi.
(Muhammad Ali )
- See more at: http://indonesia-baru.liputan6.com/read/2081949/langkah-kubu-prabowo-hatta-usai-menarik-diri-dari-pilpres#sthash.SKgDe9cb.dpuf

  • Kursi Istana
  • 25
  • 23 Jul 2014 05:00

"Kami, Prabowo-Hatta siap menang dan siap kalah dengan cara demokratis dan terhormat," tegas Prabowo Subianto saat jumpa pers di Rumah Polonia, Jakarta, (22/7/2014). (Liputan6.com/Miftahul Hayat)

Liputan6.com, Jakarta Selapas memutuskan untuk menarik diri dari proses pilpres 2014, kubu Prabowo-Hatta langsung melakukan rapat untuk menentukan langkah-langkah selanjutnya. Setidaknya, langkah hukum dan langkah politik akan diambil oleh tim yang kini dinakhkodai Letjen TNI (purn) Yunus Yosfiah.

Juru bicara tim Tantowi Yahya mengatakan, untuk langkah hukum, pihaknya lebih memilih melayangkan serangkaian kejanggalan ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP). Langkah ini dianggap tepat karena kecurangan tak lepas dari para penyelenggara pemilu.

"Langkah hukum pertama kami akan melapor ke DKPP senagai institusi yang mengawasi," kata Tantowi di Rumah Polonia, Jakarta Timur, Selasa (22/7/2014) malam.

Tantowi mengatakan, ada banyak pelanggaran yang terjadi di daerah. Ia menyayangkan ada beberapa hal yang belum terungkap ke publik. Seperti apa yang terjadi di Bonodowoso dan Probolinggo, Jawa Tengah.

"Di Bondowoso ada aparat yang ikut bermain. Ada juga pimpinan daerahnya ikut bermain, itu di Probolinggo. Dan sudah kami laporkan. Ini adalah langkah-langkah hukum yang akan kami lakukan dan kami akan buka nanti," ungkap politisi Partai Golkar itu.

Meski sasaran pertama adalah DKPP, tidak menutup kemungkinan pihaknya akan mengajukan sengketa ke Mahkamah Kostitusi. Tapi karena yang dipermasalahkan adalah proses pemilu, Tantowi ingin KPU tetap bertanggung jawab.

"Karena yang kami permasalahkan adalah proses, maka itu tanggung jawab KPU bukan perselisihan hasil pemilihan umum. Tapi kami juga tidak menafikan MK. Kami juga akan menggunakan jalur MK untuk pemilu ulang mengingat KPU sudah mengetuk palu," tandas Tantowi.
(Muhammad Ali )
- See more at: http://indonesia-baru.liputan6.com/read/2081949/langkah-kubu-prabowo-hatta-usai-menarik-diri-dari-pilpres#sthash.SKgDe9cb.dpuf

Tidak ada komentar: