Jumat, 19 September 2014

Rakernas PDIP Semarang 2014, Ketua Umum PDIP Hanya Untuk Trah Soekarno

Ketua Umum PDIP Hanya Untuk Trah Soekarno

Ketua Umum PDIP Hanya Untuk Trah Soekarno
Tjahjo Kumolo. ANTARA/Widodo S. Jusuf

TEMPO.CO , Semarang: Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Tjahjo Kumolo mengatakan, selama partai masih hidup, selama itu pula PDIP tidak boleh dilepaskan dari trah Presiden Indonesia pertama Soekarno atau akrab dipanggil Bung Karno.

"PDIP jangan dilepaskan dari trah Bung Karno," kata Tjahjo di sela-sela Rakernas IV PDIP di Semarang, Sabtu malam (20 September 2014). (Baca:Tjahjo Klaim Regenerasi di PDIP Tetap Berjalan)

Tjahjo punya alasan kenapa PDIP tak akan dilepas dari trah Bung Karno."Sampai detik detik ini PDIP masih perlu perekat," ujar anggota DPR ini.

Pernyataan Tjahjo tersebut menanggapi suara Rakernas yang meminta Megawati menjadi ketua umum periode 2015-2020. Karena sudah ditetapkan di Rakernas, maka dalam kongres PDIP April 2015 mendatang hanya akan mengukuhkan Mega menjadi Ketua umum PDIP.

Bagaimana dengan kader-kader potensial di PDIP tapi bukan berasal dari trah Sukarno? Tjahjo menyatakan, ada banyak posisi di PDIP seperti Sekretaris Jenderal dan Ketua-ketua DPP. "Orang lain (yang bukan trah Bung Karno) mentok sekjen saja cukup," kata Tjahjo.(Baca:Rakernas Tetapkan Megawati Ketua Umum PDIP Lagi )

Tjahjo menegaskan, PDIP tak akan membatasi kader-kader potensial di partai untuk terus berkembang. Jabatan sekjen setiap lima tahun selalu berganti. "Jabatan ketua-ketua ganti juga," kata Tjahjo.

Tjahjo meminta agar PDIP tidak disamakan dengan partai lain dimana siapapun bisa menjadi ketua umum. Tjahjo menyebut partainya adalah partai khas. Ia pun membandingkan dengan beberapa partai di negera lain seperti partainya Ghandi di India dan Benazir Bhutto di Pakistan. (Baca:Politikus PDIP: Jika Mega Bukan Ketua Umum, Bisa Kacau)

Tjahjo meminta agar publik tidak menilai PDIP minim regenerasi. Sebab, kata dia, regenerasi jangan diukur dengan ukuran yang tua diganti yang muda. Sebab, kata dia, regenerasi juga bisa berarti yang muda diganti yang tua.
ROFIUDDIN

Demi Pendukung, Prabowo Tidak Hadiri Rakernas PDI Perjuangan

Jumat, 19 September 2014, 06:49 WIB

dok Republika
Kampanye Prabowo-Hatta
Kampanye Prabowo-Hatta
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Partai Gerindra, Desmond J. Mahesa memastikan Prabowo Subianto tidak akan menghadiri acara rapat kerja nasional (rakernas) ke IV PDI Perjuangan di Semarang. Sikap itu menurut Desmond untuk menjaga perasaan para pendukung Prabowo.
"Pak Prabowo itu kan menjaga perasaan pendukungnya," kata Desmond kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Kamis (18/9).
Desmond mengatakan para pendukung Prabowo masih menganggap pemilu presiden yang dimenangkan Jokowi sarat kecurangan. Menurutnya para pendukung akan kecewa apabila tiba-tiba Prabowo merapat ke kubu Jokowi.
"Karena persepsi pendukung kita pilpres kemarin ada kecurangan. Kalau tiba-tiba jadi akur ini kan sesuatu yang tidak layak bagi Prabowo," ujarnya.
Sebelumnya Wakil Sekretaris Jendral DPP PDI Perjuangan, Achmad Basarah mengatakan pihaknya telah mengundang dua petinggi partai nonpengusung Jokowi-JK di acara rakernas. Mereka diundang karena telah memastikan akan menghadiri rakernas.
"Yang bersedia hadir kita kirim undangan. Yang tidak bersedia ya tidak kita kirim," kata Basarah.
Namun begitu, Basarah tak mau mengungkap partai apa yang akan di acara rakernas PDI Perjuangan.

Prabowo Hadiri Rakernas PDIP Jika...

18 Sep 2014 13:23


Lambaian Tangan Prabowo Pasca-Ditinggal Ahok
Prabowo hanya melambaikan tangan kepada sejumlah awak media yang berada di depan kediaman Akbar Tandjung, Jakarta, (10/9/14). (Liputan6.com/Miftahul Hayat)


Liputan6.com, Jakarta - Ada peluang mendekatkan kembali Partai Gerindra dan PDIP.  Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto bersedia menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke IV PDIP di Semarang, Jawa Tengah, 19-21 September 2014 mendatang.

"Kalau (Prabowo) diundang, iya (hadir). Tapi kan ini enggak diundang posisinya," kata Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra, Desmond Junaidi Mahesa di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (18/9/2014).

Kehadiran Prabowo di Rakernas PDIP tentu saja bakal membawa angin segar untuk kedua parpol. Juga untuk hubungan Prabowo dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang dulu sempat 'mesra' saat berpasangan menjadi capres dan cawapres pada Pilpres 2009 lalu.

"Ini kan kalau...Konteksnya orang beragama, orang muslim yang diundang, ya harus datang. Bukan soal sikap politik akan merapat ke PDIP atau pemerintahan," ujar dia.

Namun, anggota Komisi III DPR itu menegaskan, Partai Gerindra secara politik tetap berada di luar pemerintahan. Langkah ini untuk menghargai rakyat yang telah memilih Prabowo saat Pilpres 9 Juli 2014 lalu.

"Pak Prabowo itu kan menjaga perasaan pendukungnya. Kalau hari ini kelihatan mendukung, kan kita harus menjaga perasaan pendukung kita. Jadi untuk sikap politik tetap kita di luar pemerintahan" ucap Desmond.

"Karena persepsi pendukung kita di Pilpres kemarin ada kecurangan. Kalau tiba-tiba jadi akur, ini kan sesuatu yang tidak layak bagi Pak Prabowo," tandas Desmond. (Yus)

PAN dan PPP Disebut Bakal Hadiri Rakernas PDIP  

PAN dan PPP Disebut Bakal Hadiri Rakernas PDIP  
Mantan Menteri Agama, Suryadharma Ali dicecar pertanyaan oleh awak media usai kunjungi Rumah Polonia, di Jl. Cipinang Cempedak, Jakarta Timur (26/5). TEMPO/Dhemas Reviyanto
TEMPO.CO, Semarang - Dua partai yang selama ini masuk Koalisi Merah Putih akan ikut menghadiri acara Rapat Kerja Nasional Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan di Marina Convention Center, Kota Semarang, 19-21 September 2014.

Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Heru Sudjatmoko menyatakan dua partai itu adalah Partai Persatuan Pembangunan dan Partai Amanat Nasional.

"Tampaknya sudah pasti pimpinan dua partai tersebut akan hadir di Rakernas," ujar Heru kepada Tempo di Semarang, Kamis, 18 September 2014. (Baca: PDIP Beri Sinyal Dua Partai Merapat)

Heru menuturkan DPP PDIP mengundang PPP dan PAN dalam acara rapat pembukaan Rakernas PDIP. Heru menyebut hanya dua partai di Koalisi Merah Putih itu yang diundang.

"Konon, yang diundang adalah mereka yang sudah pasti mau datang," kata Heru. Selain itu, ujar Heru, PPP dan PAN kemungkinan sudah ada komunikasi dengan DPP PDIP.

Saat ditanya kubu PPP mana yang diundang dalam rakernas PDIP, "Ya, kan, bisa diduga sendiri. Atau lihat saja besok biar ada kejutan," tutur Wakil Gubernur Jawa Tengah itu. (Baca: SBY: Partai Demokrat Bukan Koalisi Merah Putih)

Saat ini PPP terbagi dalam dua kepengurusan, yaitu kubu Suryadharma Ali dan kubu Emron Pangkapi. Dua kubu ini saling mengklaim sebagai pengurus yang sah pasca-pemecatan Suryadharma dari posisi Ketua Umum PPP oleh kubu Emron.

Kehadiran pimpinan PAN dan PPP dalam acara pembukaan Rakernas PDIP seperti menjadi sinyal dua partai ini akan bergabung ke poros PDIP, penyokong presiden dan wakil presiden terpilih Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Selama ini, PPP dan PAN menjadi penyokong Prabowo Subianto-Jusuf Kalla dan tergabung dalam Koalisi Merah Putih bersama Partai Gerakan Indonesia Raya, Partai Golongan Karya, Partai Keadilan Sejahtera, dan lain-lain. (Baca: KH Maimun Minta PPP Tetap di Koalisi Prabowo)

Ditanya soal konflik PPP, Heru enggan menanggapi. "Itu urusan pengurus pusat PDIP," kata Heru.

Selain mengundang PPP dan PAN, Rakernas PDIP akan mengundang para pimpinan partai yang mendukung Joko Widodo-Jusuf Kalla, yakni Partai NasDem, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Hati Nurani Rakyat, dan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia.

Acara Rakernas PDIP yang berlangsung tiga hari akan dihadiri sekitar 1.600 pengurus, terdiri atas pengurus pusat, daerah, dan cabang se-Indonesia. Pembukaan akan dihelat pada Jumat pukul 14.00 WIB dengan diisi pidato politik Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

ROFIUDDIN

Tidak ada komentar: