"Shehnaz Bertemu Ratu Chand "Jodha Akbar
©antv
Sinopsis Drama India “Jodha Akbar” Episode 259, 260 dan 261
Smeaker.com – Serial Drama India “Jodha Akbar”
tiap episodenya tambah seru dan menarik dan bikin semakin penasaran
pada tiap episode selanjutnya. Pada episode 259, 260 dan 261 ini setelah
kebohongan Ruqaiya Jalal tetap memaafkan Ruqiaya karena Jodha yang
memberi pengertian pada Jalal unutk tidak menghukum Ruqaiya, sementara
itu Shehnaz berhasil bertemu dengan ibunya yakni Ratu Chand, dan Jalal
masih menginginkan bahwa dirinya akan menjadi seorang ayah hingga
dirinya bermimipi memiki anak bersam Jodha. Penasaran kisah selanjutnya ?
simak sinopsis Jodha Akbar episode 259, 260 dan 261.
Sinopsis “Jodha Akbar” Episode 259, Jalal Memaafkan Kebohongan Ruqaiya
Jalal memerintahkan para ratu utama
untuk datang ke kamar Ruqaiya, Hamida yang merasa heran langsung
khawatir dengan keadaan Ruqaiya, lalu Hamida menanyakan pada Jalal
apakah semuanya baik-baik saja, namun Jalal mengatakan bahwa Ruqaiya
keguguran, semua orang yang ada disana merasa kaget dan terkejut begitu
pula dengan Ruqaiya, lalu Jalal memeluk Ruqaiya sambil berbisik bahwa
dia tahu kalau Ruqaiya sudah membohonginya namun Jalal tak ingin melihat
Ruqaiya dipermalukan, sementara Ruqaiya hanya bisa menangis. Lalu Jalal
menenangkan pada Hamida bahwa semuanya sudah menjadi takdir, Jalal lalu
pergi meninggalkan Ruqaiya sementara Ruqaiya masih terus menangis dan
Hamida mencoba memberi Ruqaiya ketenangan.
Lalu Hamida dan Salima pergi
meninggalkan Jalal dan Ruqaiya, saat semua sudah pergi Ruqaiya meminta
maaf pada Jalal dan Jalal pun memaafkan Ruqaiya dan memintanya untuk
melupakan masalah itu karena Jalal paham betul persaan Ruqaiya dan
kekahwatirannya. Lalu Jalal mengajak Ruqaiya untuk bermain catur.
Sementara itu Maham Anga sedang pergi bersam seorang tabib dan prajurit
untuk pergi menemui Ratu Chand, sedangkan Shehnaz mengikuti mereka.
Sementara Jalal pergi datang menemui Jodha, lalu mereka terlibat
pembicaraan terkait kebohongan Ruqaiya, Jalal hendak marah pada Ruqaiya
namun Jodha meminta Jalal untuk menghentikan dan Jodha memberi
pengertian pada Jalal atas semua tindakan Ruqaiya. Jodha terus
menasehati Jalal agar dia tidak marah meski Ruqaiya telah mengkhianati
dan mengecewakannya, Jodha meminta Jalal untuk berusaha mengerti dengan
keadaan Ruqaiya yang tak ingin kehilangan Jalal yang menjadi teman
baiknya.
Jalal sempat tak mau mendengar nasehat
Jodha, namun Jodha dengan sekuat tenaga berusa tterus memberi penjelasan
dan mengatakan bahwa sampai semua orang tahu akan kebohongan Ruqaiya,
maka Ruqaiya akan merasa malu dan semua orang tak akan mau lagi
memperdulikannya, mendengar semua penjelasn Jodha, Jalal akhirnya mau
mengerti keadaan Ruqaiya, Jalal pun beruntung bisa memiliki istri
seperti Jodha yang selalu memberinya pengertian, mereka berdua pun
berpelukan dan terlihat kebahagiaan terpancara dari wajah mereka.
Sinopsis “Jodha Akbar” Episode 260, Shehnaz Bertemu dengan Ibunya yakni Ratu Chand
Di kamar Jalal masih meras terpukul dan
sedih karena dia tak jadi menjadi seorang Ayah, dia memandangi lukisan
dirinya bersama Ruqaiya yang terpanjang di kamarnya, lalu Jodha datang
dengan membawa makanan, Jodha mengatakan bahwa Jalal belum makan dari
tadi untuk itu dia datang membewa makan, namun Jalal tak mau makan dia
masih merasa sedih dan kecewa, namun Jodha langsung duduk disebelah
Jalal dan mengatakan bahwa semua sudah menjadi takdir, dan dia harus
menerimanya, Jodha terus memberi pengertian dan ketenangan bagi Jalal
hingga Jalal mau makan agar dirinya tak lemah, dan jatuh sakit, mereka
terlihat sangat serasi dan romantis.
Sementara itu Shehnaz masih mengikuti
Maham Anga yang pergi menemui Ratu Chand, dan dia juga berkata pada
tabib terkait kondisi Ratu Chand, namun tabib hanya berharap bahwa yang
kuasa akan menyelamatkannya. Namun Shehnaz yang berada di dalam bejana
besar merasa sudah tak tahan unutk segera keluar dari tempat itu.
Seorang prajurit bahkan hendak membuka wadah dimana Shehnaz bersembunyi,
Shehnaz pun mulai khawatir bila dia akan tertangkan namun saat seorang
prajurit hendak membukan tiba-tiba parajurit lainnya mengatakan bahwa
sebaiknya mereka segera pergi dan mengerjakan tugas dari Maham Anga,
agar mereka tak dimarahi oleh Maham Anga, prajurit itu pun langsung
pergi dan Shehnaz pun merasa lega.
Saat Shehnaz keluar dari tempat dia
bersembunyi dia hendak pergi namun dia mendengar sesuatu, lalu dia pergi
untuk melihatnya, dan sat dia melihat apa yang dilihatnya Shehnaz
benar-benar terkejut dan kaget dengan rasa tak percaya, dia melihat
ibunya Ratu Chand, dia benar-benar senang karena akhirnya bisa menemukan
Ratu Chand. Namun saat Shehnaz memanggil Ratu Chand sebagai ibunya,
Ratu Chand tak mengenali Shehnaz sebagai putrinya dan mengganggap boneka
yang ada dalam pelukannya adalah putirnya, melihat hal itu Shehnaz
merasa sedih lalu dalam hatinya dia berkata bahwa Jalal harus
bertanggung jawab atas kondisi ibunya yang sekarang, dan dia akan
merebut semua haknya dan akan menjadi pemimpin Mughal.
Sementara Maham Anga yang sedang
beristirahat, tiba-tiba datang Zaveda. Maham Anga sempat merasa kesal
dengan kedatangan Zaveda, namun Zaveda kemudian mengatakan baha Ruqaiya
keguguran, Maham Anga pun kaget karena tak ada yang meberitahunya, lalu
Zaveda pergi sementara Resham yang masih ada di situ, namun Maham Anga
langsung menyuruhnya pergi, dan Maham Anga pun berpikir apa yang akan
direncanakan Ruqaiya selanjutnya.
Shehnaz melihat Jalal, dan terdiam lalu
dia yang merasa dendam atas perlakuan Jalal pada ibunya pun merasa sakit
hati, karena Jalal dia hidup sangat menerita dan ibunya juga mengalami
ganguan jiwa hingga tak mengenali Shehnaz, rasa dendam Shehnaz mulai
membara hingga dia mengambim belati yang ada di pinggang Jalal lalu
menikam Jalal menggunakan belati tersebut hingga Jalal terluka dan
mengelurakan darah, Shehnaz merasa puas dengan membunuh Jalal.
Sinopsis “Jodha Akbar” Episode 261, Imipan Jalal Memiliki Anak Bersama Jodha
Namun semua yang terjadi itu hanyalah
kahyalan dari Shehnaz dia bahkan hingga mebayangkan saat dia berhasil
membunuh Jalal. Namun lamunan Shehnaz yang berandai-andai untuk membunuh
Jalal terbuyarkan karena Jalal datang mengurnya yang sedari tadi
melihat belati milik Jalal yang diberikan oleh ayahnya. Lalu Shehnaz
mengatakan pada Jalal unutk menemui Jodha, lalu Jalal pergi sementara
Shehnaz melihat keprgian Jalal dengan penuh kebencian dan berkta bahwa
dia akan segera menyerang Jalal. Jalal terbangun dari tidurnya smabil
memikirkan mimipinya, Jalal bermimpi tentang anak Jalal dan Jodha. Lalu
Jalal datang ke kamar Jodha yang sedang melakukan puja pagi hari
dikamarnya, lalu Jodha memberi aarti pada Jalal, setelah itu Jodha
menanyakan pada Jalal kedatangannya, Jalal kemudian menceritakan
mimipinya pada Jalal, dan dia berharap bahwa mimpi itu bisa menjadi
kenyataan. Jodha hanya tersenyum melihat kebahagiaan Jalal, lalu Jalal
meminta Jodha untuk bersiap karena akan ada pegumuman penting didewan
istana.
Saat di dalam sidang dewan Jalal
mencertiakan mimpi indahnya dan berharap bahwa mimpinya menjadi
kenyataan lalu dia mengatakan pada untuk membagikan koin kepada para
rakyat, atagh memberi para anggota dewan koin namun disi koin tersebut
satu sisi bertulisakan Bismillah dan satu sisi terdampat gambar dewa
hindu, para ulama yang ada disana pun saling berbisik, dan mereka da
yang kurang senang namun mereka tak bisa berbuat apa dan hanya bisa
menuruti perintah dari Raja. Setelah acara persidangan selesai Jalal dan
Jodha pergi bersama lalu da mengatakan bahwa dia sangat senang dengan
kepitusan Jalal, meski mungkin diantara mereka ada yang tidak
menyukainya, namun Jalal mengatakan untuk tidak usah memikirkan hal itu,
lalu Jodha menanyakan keadaan Ruqaiya dan mereka kembali mengingat
kejadian akan kebohongan Ruqaiya namun Resham yang membuntutinya pun
tahu kalau sebenarnya Jalal dan Jodha sudah mengetahui bahwa Ruqaiya
tidak hamil. Resham lalu melapor apa yang dia tahu pada Maham Anga.
Maham Anga pun datang menemui Ruqaiya dan akan menghasut Ruqaiya. Saat
Ruqaiya sedang bersantai di kamar dengan menikmati hookah Maham Anga
datang, awalnya Maham Ang tampak berbasa-basi namun akhirnya Maham Anga
meberi tahu pada Ruqaiya bahwa Jalal tak menghukum dirinya karena
permintaan dari Jodha, mendengar itu semua Ruqaiya merasa tidak percaya
namun Maham Anga terus berusaha meyakinkan Ruqaiy dan menghasutnya
dengan mengatakan bahwa Jodha hanya pura-pura baik di depannya saja.
Maham Anga pergi sementara Ruqaiya merasa marah.
©antv
Ruqaiya lalu pergi menemui Jodha yang
sedang membuat rangkaian kalung bunga, Ruqaiya datang dan langsung
menunjukkan wajah sisnisnya pada Jodha, Ruqaiya langsung memarahi Jodha
dan mengatakan bahwa dia tak butuh simpati darinya, namun Jodha mencoba
menjelasan dan memberi pengertian namun Ruqaiya memang mau mendengar dan
peduli dengan yang dikatakan Jodha, dia pun lalu pergi. Sementara
Shehnaz diam-diam masuk ke ruang sidang, lalu dia melihat singgahsana
Jalal, dia pun lalu duduk di atasnya sambil bergumam bahwa dialah yang
berhak ats kerajaan Mughal dan dirinya adalah Ratu Mughal dan akan siap
merebut semuanya. Sementara itu Jodha sedang menceritakan sebuah cerita
pada Rahim yang menceritaka kisah Yashoda, ibu Khrisna. Lalu sat Rahim
mengajukan pertanyaan Jalal datang yang membuat Jodha merasa gugup, lalu
Jalal menggoda Jodha dan meminta untuk menjawab pertanyaan Rahim, namun
Rahim kembali bertanya pada Jodha kenapa dia tidak seperti Yashoda dan
suaminya yang memiliki anak, dan Rahim menginginkan Jodha agar segera
punya anak.
“Jodha Akbar” semakin seru dan ceritanya semakin menegangkan, Penasaran kisah Jodha Akbar selanjutnya ? simak Sinopsis Jodha Akbar Episode 262.
JODHA AKBAR ANTV : Catatan Sejarah: Istana Mughal, Saksi Kematian Adham Khan
Makam Adham Khan Bhul Bhulaiyan (Indianetzone.com)
Jodha Akbar Antv yang tayang setiap hari menampilkan satu tokoh antagonis, Adham Khan.
Solopos.com, SOLO – Serial India Jodha Akbar Antv yang mengadopsi sejarah Kerajaan Mughal, menceritakan intrik politik yang ada ketika di bawah kepemimpinan Raja Akbar atau Jalal. Salah satu tokoh yang menjadi musuh dalam selimut Raja Jalal adalah Adham Khan.
Karakter jahat Adham Khan yang digambarkan dalam serial Jodha Akbar Antv tidak jauh dengan kenyataan Adham Khan semasa hidup di masa kejayaan Raja Jalal.
Sebagaimana Solopos.com himpun dari berbagai sumber, Selasa (10/2/2015), Adham Khan adalah putra dari ibu asuh Raja Jalal, Maham Anga.
Tidak banyak sumber sejarah India yang menceritakan secara detail tentang kehidupan Adham Khan. Adham Khan tercatat sebagai saudara lelaki Jalal, karena hubungan Jalal dan Maham Anga yang sangat dekat.
Namun, karena ambisi Adham Khan untuk mendapat kedudukan tertinggi di Kerajaan Mughal, ia melancarkan serangan licik pada orang-orang kerajaan yang jujur.
Kehidupan Pribadi
Kehidupan pribadi Adham Khan tidak banyak diulas dalam sumber sejarah India. Ia hanya tercatat memperistri anak dari Baqi Khan Baqlani. Nama anak Baqi Khan Baqlani tidak turut dilampirkan.
Kekejaman Adam Khan
Sebagaimana tercatat dalam beberapa sejarah India, Adham Khan diangkat sebagai panglima perang dan ditugaskan dalam pertempuran Sarangpur. Dalam menjalankan tugas tersebut, Adham Khan bersama Pir Muhammad.
Namun, Adham Khan dan Pir Muhammad melanggar prosedur Raja Jalal dalam berperang. Adham Khan tercatat memelopori pembantaian pada warga Malwa. Tidak hanya membantai, Adham Khan juga melakukan perampasan harta.
Cara Adham Khan yang brutal tanpa memikirkan sisi kemanusiaan, justru membuat Raja Akbar atau Jalal tidak senang. Sehingga, Raja Jalal memerintahkan Adham Khan untuk mengembalikan semua harta rampasan tersebut.
Kematian Adam Khan
Tercatat dalam sejarah India, Sifat Adham Khan yang haus kekuasaan, membuat Adham Khan tidak dapat menahan kekecewaannya saat Atgah Khan, orang kepercayaan Raja diangkat menjadi perdana menteri pada November 1561.
Dalam sebuah perhelatan rakyat di istana pada 1562, Adham Khan membunuh Atgah Khan. Pembunuhan tersebut, membuat Raja Jalal marah. Sebagai bentuk hukuman, Raja Jalal memutuskan untuk melempar Adham Khan sebanyak dua kali dari ketinggian 40 kaki atau sekitar 12 meter dan mengeksekusi mati Adham Khan. Ia tercatat meninggal pada Mei 1562.
Bhul Bhulaiyan
Meski Adham Khan melakukan pengkhianatan dan pelanggaran hukum di Kerajaan Mughal, jasadnya disemayamkan secara terhormat di makam khusus untuk Adham Khan dan Ibunya, Maham Anga. Makam tersebut bernama Bhul Bhulaiyan di Mehrauli. Konon, di dalam bangunan makam Bhul Bhulaiyan terdapat labirin-labirin.
Makam Adham Khan dan Maham Anga tersebut, dibangun dengan gaya Lodi. Terdapat pendopo pada setiap sisi bangunan dan memiliki tiga bukaan pada tiap sisinya. Bangunan tersebut dikatakan memiliki ciri khas untuk menandai kuburan pengkhianat. Bentuk bangunan pengkhianat digambarkan dengan sudut-sudut menara bangunan yang rendah.
Pada awal abad ke-19, Bhul Bhulaiyan sempat diubah menjadi kediaman seorang Inggris bernama Blake, untuk tempat dinas pegawai sipil Benggala. Kemudian makam tersebut digunakan sebagai kantor polisi, kantor pos, bahkan rumah istirahat. Namun, saat ini makam itu dikosongkan dan dipelihara sebagai monumen, atas perintah Lord Curzon.
Solopos.com, SOLO – Serial India Jodha Akbar Antv yang mengadopsi sejarah Kerajaan Mughal, menceritakan intrik politik yang ada ketika di bawah kepemimpinan Raja Akbar atau Jalal. Salah satu tokoh yang menjadi musuh dalam selimut Raja Jalal adalah Adham Khan.
Karakter jahat Adham Khan yang digambarkan dalam serial Jodha Akbar Antv tidak jauh dengan kenyataan Adham Khan semasa hidup di masa kejayaan Raja Jalal.
Sebagaimana Solopos.com himpun dari berbagai sumber, Selasa (10/2/2015), Adham Khan adalah putra dari ibu asuh Raja Jalal, Maham Anga.
Tidak banyak sumber sejarah India yang menceritakan secara detail tentang kehidupan Adham Khan. Adham Khan tercatat sebagai saudara lelaki Jalal, karena hubungan Jalal dan Maham Anga yang sangat dekat.
Namun, karena ambisi Adham Khan untuk mendapat kedudukan tertinggi di Kerajaan Mughal, ia melancarkan serangan licik pada orang-orang kerajaan yang jujur.
Kehidupan Pribadi
Kehidupan pribadi Adham Khan tidak banyak diulas dalam sumber sejarah India. Ia hanya tercatat memperistri anak dari Baqi Khan Baqlani. Nama anak Baqi Khan Baqlani tidak turut dilampirkan.
Kekejaman Adam Khan
Sebagaimana tercatat dalam beberapa sejarah India, Adham Khan diangkat sebagai panglima perang dan ditugaskan dalam pertempuran Sarangpur. Dalam menjalankan tugas tersebut, Adham Khan bersama Pir Muhammad.
Namun, Adham Khan dan Pir Muhammad melanggar prosedur Raja Jalal dalam berperang. Adham Khan tercatat memelopori pembantaian pada warga Malwa. Tidak hanya membantai, Adham Khan juga melakukan perampasan harta.
Cara Adham Khan yang brutal tanpa memikirkan sisi kemanusiaan, justru membuat Raja Akbar atau Jalal tidak senang. Sehingga, Raja Jalal memerintahkan Adham Khan untuk mengembalikan semua harta rampasan tersebut.
Kematian Adam Khan
Tercatat dalam sejarah India, Sifat Adham Khan yang haus kekuasaan, membuat Adham Khan tidak dapat menahan kekecewaannya saat Atgah Khan, orang kepercayaan Raja diangkat menjadi perdana menteri pada November 1561.
Dalam sebuah perhelatan rakyat di istana pada 1562, Adham Khan membunuh Atgah Khan. Pembunuhan tersebut, membuat Raja Jalal marah. Sebagai bentuk hukuman, Raja Jalal memutuskan untuk melempar Adham Khan sebanyak dua kali dari ketinggian 40 kaki atau sekitar 12 meter dan mengeksekusi mati Adham Khan. Ia tercatat meninggal pada Mei 1562.
Bhul Bhulaiyan
Meski Adham Khan melakukan pengkhianatan dan pelanggaran hukum di Kerajaan Mughal, jasadnya disemayamkan secara terhormat di makam khusus untuk Adham Khan dan Ibunya, Maham Anga. Makam tersebut bernama Bhul Bhulaiyan di Mehrauli. Konon, di dalam bangunan makam Bhul Bhulaiyan terdapat labirin-labirin.
Makam Adham Khan dan Maham Anga tersebut, dibangun dengan gaya Lodi. Terdapat pendopo pada setiap sisi bangunan dan memiliki tiga bukaan pada tiap sisinya. Bangunan tersebut dikatakan memiliki ciri khas untuk menandai kuburan pengkhianat. Bentuk bangunan pengkhianat digambarkan dengan sudut-sudut menara bangunan yang rendah.
Pada awal abad ke-19, Bhul Bhulaiyan sempat diubah menjadi kediaman seorang Inggris bernama Blake, untuk tempat dinas pegawai sipil Benggala. Kemudian makam tersebut digunakan sebagai kantor polisi, kantor pos, bahkan rumah istirahat. Namun, saat ini makam itu dikosongkan dan dipelihara sebagai monumen, atas perintah Lord Curzon.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar