Jalaluddin Muhammed Akbar Padashah Ghazi, itulah nama lengkapnya.
Jalaluddin Muhammed Akbar Padashah Ghazi, itulah nama lengkapnya.
Kaisar pertama
Kaisar Mughal pertama adalah seorang Muslim bernama
Babur. Babur awalnya memerintah Kabul (di Afghanistan modern), dan pada 1504 M
ia memutuskan untuk menaklukan kembali wilayah bekas Timur Lenk di India utara.
Pada 1526 M, Babur menggunakan senjata bubuk mesiunya dan berhasil menaklukan
Delhi. Babur menguasai wilayah yang amat luas, berbatasan dengan Kekaisaran
Ming di timur (Cina), dan Dinasti Safawiyah di barat (Iran).
Babur meninggal pada 1530 M, putranya Humayun naik
tahta. Akan tetapi, rakyat India melakukan pemberontakan sehingga ia harus
bersembunyi ke istana Safawiya. Ketika telah mulai memperoleh kembali
kekuasaannya, Humayun meninggal pada 1555 M.
Kaisar ke-2 Nasir ud-din Muhammad Humayun, Ayah Akbar:
(bahasa Persia: نصیر الدین محمد همایون; Gaya Lama 7 Maret 1508 M – Gaya Lama 17 Januari 1556 M) adalah Kaisar Mughal kedua' Ia menggantikan ayahnya di India pada tahun 1530. Ia menguasai wilayah besar yang mencangkup yang saat ini merupakan bagian dari Afghanistan, Pakistan, dan bagian utara India dari 1530–1540 dan memerintah kembali pada 1555–1556, Pada 1540 -1546 (Enam tahun setelah terlempar( dalam pelarian)dari tahtanya oleh Ser Shah Su, (1540).
kelahiran Jalaluddin Muhammed Akbar
Tanggal lahirnya yang tercatat di Akbarnama adalah 15 Oktober 1542. Tapi berdasarkan Humayun Namakh, sebenarnya dia lahir pada 23 November 1542. Dan namanya ketika lahir bukanlah Jalaluddin, melainkan Badruddin. Ayahnya, memutuskan untuk mengubah nama dan tanggal lahirnya, atas saran para astrologers alias peramal kerajaan, ketika ia berhasil menguasai Kabul (1546).
Singkat kata terpilihlah tanggal lahir dan nama baru yang diharapkan lebih membawa keberuntungan bagi masa depan pangeran cilik itu, versi para peramal tentunya. Jalaluddin Muhammed Akbar Padashah Ghazi, DOB 15 Oktober 1542. Sejak itu, seluruh ramalan dan horoskop tentang Akbar dihitung berdasar nama dan DOB baru ini.
Ia lahir di Umerkot. Di sebuah daerah Hindu, dalam keadaan ayah dan ibunya adalah pelarian. Konon saking melaratnya Humayun ketika Akbar lahir, ia tak punya apapun untuk dihadiahkan bagi istrinya atas kelahiran putra mereka. Hingga ia mengumpulkan banyak bunga mawar dan menyaring airnya untuk digunakan sebagai parfum dan dihadiahkan pada istrinya. Segala kebutuhan untuk kelahiran Akbar dibantu oleh pemuka setempat yang beragama Hindu. Mereka juga melakukan ritual-ritual sesuai keyakinan mereka untuk mendoakan Akbar.
Nama Akbar bukanlah gelar atau titel yang diberikan rakyat seperti yang diceritakan di serial. Akbar sudah menjadi namanya sejak lahir. Diambil dari nama kakeknya dari pihak ibu, Mir Ali Akbar. Sebagai tanda penghormatan Humayun untuk mertuanya. Sedangkan Padashah Ghazi adalah potongan nama dari nama Humayun.
Setelah itu jenderalnya Bairam Khan dan jandanya, Hamida Banu, berkuasa atas nama putra Humayun, Akbar, yang baru berusia 13 tahun. Pada 1560 M Akbar tumbuh dewasa, dan ia bersama ibunya mengambil alih kekuasaan. Akbar berhasil membawa Kekaisaran Mughal menguasai wilayah yang amat luas, meliputi kawasan yang kini menjadi India, Pakistan, Afghanistan, dan Bangladesh. Hamida meninggal pada 1604 M sedangkan Akbar setahun kemudian.
Pesona Agra Ibukota Kerajaan Mughal
(part 2 )
Adaab.. Good morning my lovely
friends, JA lovers. Menyambut datangnya pagi, ada lanjutan tulisan pekan
kemarin nih. Yuk, kita baca bersama. Semoga gak bosan ya belajar sejarah
bersama. Selamat membaca. Semoga kita makin pintar dan tahu banyak hal. smile
emotikon
Dalam takdir-Nya telah tertulis
bahwa Agra dan Kerajaan Mughal adalah pasangan sepanjang masa (layaknya Jodha
Akbar kiki emotikon ) sehingga saat ini dalam sejarah nama mereka
tak terpisahkan. Agra terkenal menjadi tujuan pariwisata internasional di India
karena menyimpan banyak jejak peninggalan kebesaran Kerajaan Islam Mughal. Dan
mari melanjutkan jelajah pikiran menikmati keindahan Taj Mahal, bukti kejayaan
kerajaan Mughal yang paling fenomenal sekaligus ikon utama kota Agra. Siapa
yang tak pernah mendengar kemasyuran Taj Mahal. Sudah sejak lama Taj Mahal
dikenal sebagai keajaiban dunia. Yang belum banyak diketahui orang (termasuk
saya dulu) adalah fakta bahwa ternyata Taj Mahal merupakan salah satu jejak
berharga dari kerajaan Mughal. Bahkan bila tidak menonton JA, mungkin sampai
sekarang saya belum tahu bila pernah berdiri kerajaan Islam yang berjaya di
tanah Hindustan. (Terima kasih buat tante Ekta dan Antv sudah menayangkan JA
yang telah membangkitkan rasa penasaran akan sejarah India. grin emotikon
)
Sepanjang sejarah, Taj Mahal
dikenang oleh dunia sebagai lambang keabadian cinta. Ada beraneka cara untuk
mengungkapkan cinta kepada pasangan hidup, dan Shah Jahan Raja kelima dari
Kerajaan Dinasti Mughal (cucunya Jodha-Akbar, anak ke tiga Pangeran Salim)
memilih membangun Taj Mahal untuk mengungkapkan rasa cintanya kepada Arjumand
Banu Begum. Mumtauz-ul Zamani atau Mumtaz Mahal (gelar untuk Arjumand Banu
Begum), istri ketiga Shah Jahan sekaligus yang paling dicintainya ini meninggal
pada tahun 1631 ketika berusia 39 tahun sesaat setelah melahirkan buah hati
mereka yang ke-14, Gauhara Begum. Masih dalam suasana berduka, pada tahun itu
juga Shah Jahan memulai membangun Taj Mahal. Walau demikian kesedihan tidak
mudah dihapus begitu saja. Selama dua tahun pertama paska wafatnya sang
permaisuri, Shah Jahan lebih banyak menghabiskan waktu di kamar menangisi
kepergian istri tercintanya hingga di tahun 1633 beliau mulai pulih dan
menyegerakan proses pembangunan Taj Mahal.
Taj Mahal, bangunan megah nan
memukau tersebut berdiri di atas lahan seluas 22, 44 Ha dan menghabiskan waktu
sekitar 22 tahun dengan 20 ribu orang pekerja untuk menyelesaikan
pembangunannya. Dari segi arsitektur, Taj Mahal dinobatkan sebagai contoh
terbaik seni arsitektur Mughal. Desain arsitektur Mughal mempunyai ciri khas
Islam dengan perpaduan corak arsitektur India, Persia, dan Turki. Desain
arsitektur Mughal sekilas mirip arsitektur Persia, bedanya terletak pada
penggunaan batu pualam. Bila arsitektur khas Persia menggunakan batu pualam
berbagai warna, maka arsitektur Mughal cenderung hanya menggunakan satu atau
dua jenis warna saja. Hadirnya ‘copula’, yaitu kubah kecil yang hanya disangga
pilar tanpa dinding ikut berperan membedakan arsitektur Mughal dari arsitektur
Persia. Keunikan lain adalah bangunan arsitektur Mughal memiliki kesimetrisan
yang luar biasa, hampir mendekati sempurna. Satu lagi keistimewaannya adalah
hiasan khas berbentuk bunga teratai pada bagian puncak kubah. Teratai diketahui
adalah bunga yang dianggap suci dalam agama Hindu dan Budha. Arsitektur Mughal
merupakan bukti akulturasi agama Islam dengan kebudayaan Hindu dan Budha.
Hmm… bagaimana masih penasaran dong tentang Taj Mahal?? Meskipun kalian gak penasaran tapi karena yang ingin diceritakan juga masih banyak, akan tetap saya lanjutkan hehe.. Jadi, tetap setia tunggu kelanjutannya besok ya. See you, JA lovers. Love you all. Selamat beraktifitas..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar