Senin, 02 Februari 2015

PERSAINGAN PUAN NMAHARANI -JOKOWI, Pro Jokowi membentuk partai Baru?

Selasa, 03/02/2015 17:22 WIB, Indah Mutiara Kami - detikNews

Sekjen PDIP: Wacana Partai 'Pro Jokowi' Memperkeruh Suasana!

Sekjen PDIP: Wacana Partai
Jakarta - PDIP mulai gerah dengan wacana pembentukan partai baru 'Pro Jokowi' yang dianggap memperkeruh suasana. Partai berlambang banteng moncong putih itu mengklaim Jokowi tak memikirkan soal partai baru.

"Pak Jokowi sedang fokus mengurus pemerintahan. Tak memikirkan membentuk atau mendorong lahirnya partai baru. Wacana partai Pro Jokowi hanya mau memperkeruh suasana seolah-seolah PDIP mendikte Jokowi," kata Plt Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dalam keterangan tertulisnya, Selasa (3/2/2015).

Selama kisruh KPK-Polri ini, muncul anggapan bahwa PDIP dan partai pengusung lainnya menekan Jokowi dan melakukan intervensi. Hasto menyebut hal ini tidak berdasar.

"Mereka yang mengkritik bahwa PDIP menekan Jokowi merupakan tuduhan yang tidak mendasar. Dikasih 4 kursi menteri pun kami tidak melakukan protes," ungkapnya.

Selain itu, Hasto juga menampik kabar yang menyebut Jokowi tidak betah dan didikte oleh PDIP. Lagi-lagi, itu dianggap tidak benar.

"Menghembuskan isu atau wacana Jokowi tidak ‎merasa betah karena didikte PDIP adalah hal yang serampangan dan mengada-ada," tegasnya.

Hasto mengimbau agar kader di daerah tidak gelisah. Jokowi dikatakan tidak pernah merencanakan wacana pembentukan partai baru tersebut.

"PDIP sangat meyakini Jokowi adalah kader PDIP yang tak sedetikpun memikirkan wacana membentuk partai baru. Jokowi tidak akan goyah dengan adanya kelompok yang menghembuskan Jokowi butuh partai," paparnya.

Jokowi "Unjuk Gigi" ke Megawati dan Surya Paloh

Jokowi
Jokowi "unjuk gigi" ke Megawati dan Surya Paloh (Foto: Antara)
JAKARTA – Pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Prabowo Subianto di Istana Bogor, Jawa Barat dinilai sebagai aksi 'unjuk gigi' di depan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh.
Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Paramadhina, Hendri Sutrio, menuturkan, pertemuan tersebut dimaksudkan untuk menaikkan nilai jualnya di depan Megawati dan Surya Paloh (SP) jika dirinya mendapatkan dukungan di luar KIH.
“Jokowi sedang 'unjuk gigi' ke Mega dan Paloh bahwa ia bisa mendapatkan dukungan dari luar KIH. Ini agar posisi tawar Jokowi naik di mata Mega dan Paloh," katanya Kepada Okezone, Sabtu (31/1/2015).
Pertemuan tersebut juga merupakan sinyal Jokowi kepada para elit - elit Partai KIH yang selama ini dianggap merecoki dirinya dalam mengambil keputusan bisa di minimalisir.
"Sehingga diharapkan dapat meminimalkan intervensi,” singkatnya.

Selain itu, Jokowi juga terkesan memiliki opsi sehingga nantinya bisa lebih leluasa dalam bertugas.
“Jokowi saat ini punya banyak opsi yakni keluar dari PDIP, nyebrang ke KMP atau bikin parpol sendiri,” ungkapnya.(crl)

Giliran Puan Unjuk Gigi ke Jokowi

Elvan Dany Sutrisno - detikNews
Giliran Puan Unjuk Gigi ke Jokowi  
Foto: Taufik Ridlo/twitter
Jakarta - Setelah Presiden Joko Widodo 'bermesraan' dengan Ketum Gerindra Prabowo Subianto pada Kamis (29/1), giliran Puan Maharani tampil 'mesra' dengan elite KMP. Sejumlah pihak melihat putri Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri ini sedang unjuk gigi.

Pertemuan Jokowi dan Prabowo di Istana Bogor jadi perhatian banyak pihak. Apalagi dalam pertemuan hangat itu Prabowo menyatakan dukungan penuh ke pemerintah, sebuah angin segar untuk Jokowi yang sedang menghadapi tekanan berat dari parpol KIH.

Prabowo seperti sangat serius merapat ke Jokowi. Malam harinya Prabowo berkumpul dengan para ketum parpol anggota KMP membahas hal ini. KMP lantas sepakat menunggu perkembangan politik, sembari memikirkan solusi penyelesaian polemik KPK vs oknum Polri untuk disampaikan ke Jokowi.

Sejumlah pihak melihat pertemuan itu sekaligus jadi ajang unjuk gigi Jokowi bahwa dirinya tetap bisa menjalin komunikasi dengan KMP saat ditekan oleh Koalisi Indonesia Hebat (KIH). Berbagai spekulasi pun muncul, sampai yang paling ekstrem, Jokowi menyeberang ke KMP. Sementara itu KIH seperti panik dan menggelar pertemuan rahasia di rumah Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri di Kebagusan, Jakarta Selatan, Jumat (30/1) malam.

Tak heran munculnya Puan di tengah meja bundar elite KMP memunculkan spekulasi politik soal Puan yang sedang unjuk gigi. Dari sebuah foto yang diupload Sekjen PKS Taufik Ridlo di twitter pada Minggu (1/2/2015), terlihat Puan Maharni duduk semeja bundar dengan Presiden PKS Anis Matta, Ketum Gerindra Prabowo Subianto, Ketum PAN Hatta Rajasa, Ketum Golkar Aburizal Bakrie, dan Wakil Ketua DPR dari PKS Fahri Hamzah. Selain itu ada juga politikus PD Sutan Bhatoegana di antara mereka.

Puan Mahari seolah ingin menunjukkan dirinya juga punya kedekatan dengan KMP. Tentu tak berlebihan jika sejumlah kalangan melihat ini sebagai sebuah manuver politik untuk memberi pesan ke Jokowi bahwa 'Puan juga bisa'.

"Kehadiran dia di satu meja dengan petinggi KMP itu bagus, ini menunjukkan bahwa dia memiliki gaya komunikasi berbeda dengan ibunya. Bisa jadi ini juga merupakan kode tersendiri bagi Jokowi bahwa ia pun bisa dekat dengan petinggi KMP," kata pengamat politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio, mencoba menganalisis kehadiran Puan di tengah meja bundar KMP, saat berbincang dengan wartawan, Senin (2/2/2015).

Sekjen PKS Taufi Ridlo yang mengunggah foto tersebut di twitter memasang caption Puan sedang menghadiri pernikahan anak elite PKS Ahmad Rilyadi. Ahmad Rilyadi adalah sahabat karib Presiden PKS Anis Matta.

Selama ini Puan Maharani memang punya kedekatan dengan sejumlah elite KMP, khususnya Ketum Golkar Aburizal Bakrie. Kabarnya Puan memanggil Ical dengan sebutan om, Puan pula yang sempat membangun komunikasi dengan Golkar menjelang Pilpres.

Lalu apakah manuver politik Puan ini bakal mempengaruhi sikap KMP yang mulai melunak ke Jokowi?

Tidak ada komentar: