"Ada beberapa klub yang menghubungi. Tapi saya menghormati kontrak dengan Arema karena selesai pada Februari 2017," kata pemain yang akrab disapa Jhon.
Ini sama seperti pemain asli Malang pada umumnya. Seperti rekannya sesama jebolan akademi Arema, Dendi Santoso dan Sunarto. Selama dibutuhkan, mereka tak akan hengkang dari Arema.
"Saya ngikut kemauan manajemen Arema saja. Tapi akan lebih senang jika main di sini terus," tegas pemain yang akrab dengan nomor punggung 87.
Jhon memang dikenal setia dengan Arema. Dia sempat meninggalkan Singo Edan menuju Persija Jakarta dengan status pinjaman pada 2013 silam demi menjaga kesempatan bermain. Mengingat waktu itu, pelatih Rahmad Darmawan lebih memilih Thierry Gathuessi di sektor bek kiri.
Sekarang, Arema ditangani pelatih yang dulunya dikenal sebagai salah satu bek kiri terbaik Arema dan Indonesia, Aji Santoso. Posisi yang sama dengan Jhon. Itu juga jadi salah satu daya tarik dia untuk bertahan karena Jhon akan mendapatkan banyak ilmu baru dari Aji.
"Tentu senang rasanya akan dilatih oleh legenda dari Malang. Apalagi saya juga orang Malang yang dulunya mengidolakan mereka. Semoga musim depan Arema makin bagus," katanya.
Untuk posisi bek kiri musim depan kemungkinan besar masih akan jadi milik Alfarizi. Karena dia masih lebih unggul secara pengalaman dan kualitas dibandingkan pelapisnya, Junda Irawan.
Selain itu, Jhon dikenal punya militansi terhadap Singo Edan. Hal ini yang sangat disukai tim pelatih Arema. Apalagi pemain yang sempat merasakan panggilan timnas senior tersebut jarang mengalami cedera. Dia absen hanya jika terkena akumulasi kartu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar