Jumat, 14 April 2017

Bagaimana Regulasi 'Marquee Player', Pembatasan Usia & Pergantian Lima Pemain Di Liga 1?



LIB menerapkan beberapa regulasi baru untuk Liga 1 2017. Bagaimana penerapannya?

OLEH   MUHAMAD RAIS ADNAN


Liga 1 2017 dipastikan bakal mulai digelar pada 15 April 2017. Ada 18 klub yang menjadi peserta kompetisi kasta tertinggi di Indonesia itu. Namun ada yang berbeda dalam hal regulasi dibandingkan kompetisi pada musim-musim sebelumnya.
PT Liga Indonesia Baru (LIB) pun sudah merilis regulasi tersebut kepada seluruh klub peserta. Yang menjadi perhatian adalah, terkait adanya regulasi marquee player, pembatasan usia pemain, serta pergantian lima pemain dalam satu pertandingan.
SIMAK JUGA: BOPI Resmi Keluarkan Rekomendasi Liga 1
Memang, regulasi tersebut menimbulkan pro dan kontra. Terlebih, sosialisasi terhadap regulasi marquee player dan pergantian lima pemain terkesan mendadak.
SIMAK JUGA: Wasit Liga 1 Belum Bisa Dibekali Perangkat Canggih
Goal Indonesia pun mencoba mengulas bagaimana penerapan regulasi baru tersebut. Simak paparannya di sini!
Marquee Player
GALERI PERSIB BANDUNG - Aksi Michael Essien & Carlton Cole Kontra Bali United
Pada pasal 31 poin 2 regulasi Liga 1 2017, tertera setiap klub diperbolehkan mendaftarkan dua pemain asing (non warga negara Indonesia) dan satu pemain asing tambahan yang merupakan warga negara anggota AFC.
Dalam poin 3 pasal tersebut ditambahkan, klub juga diperbolehkan mendaftarkan satu pemain asing dengan status marquee player. Seperti diketahui, setidaknya hingga saat ini ada lima klub yang mengumumkan sudah memiliki marquee player. Mereka adalah Persib Bandung (Michael Essien), Borneo FC (Shane Smeltz), Persela Lamongan (Jose Manuel Barbosa Alves), PSM Makassar (Willem Jan Pluim), serta Persiba Balikpapan (Anmar Almubaraki).
Sekadar mengingatkan, sebenarnya Persib juga telah mengontrak pemain kelas dunia Carlton Cole. Namun eks striker timnas Inggris itu tetap dianggap sebagai pemain asing biasa, karena setiap klub hanya boleh mendaftarkan satu marquee player.
Lantas, apa saja persyaratan supaya pemain asing itu disebut sebagai marquee player? Setidaknya, pemain tersebut harus memenuhi salah satu dari dua syarat yang telah ditetapkan.
Syarat pertama, pemain itu terdaftar di skuat tim nasional di salah satu dari tiga putaran final Piala Dunia terakhir (Piala Dunia 2006 (Jerman), 2010 (Afrika Selatan), dan 2014 (Brasil). Syarat kedua jika tak masuk dalam kategori syarat pertama, pemain tersebut harus bermain di liga Eropa dalam kurun waktu delapan tahun terakhir (2009-2017).
Kompetisi Eropa yang masuk kriteria itu adalah Liga Primer (Inggris), La Liga (Spanyol), Bundesliga (Jerman), Serie A (Italia), Eredivisie (Belanda), Ligue 1 (Prancis), Super Lig (Turki), dan Primeira Liga (Portugal).
Yang menimbulkan kesenjangan dari regulasi ini adalah, klub yang memiliki marquee player otomatis diuntungkan bisa memainkan empat pemain asing sekaligus dalam satu pertandingan. Sedangkan klub yang tidak memiliki marquee player, hanya bisa memainkan tiga pemain asing dalam satu laga.
Pembatasan Usia Pemain
Cristian Gonzales - Arema FC
Regulasi yang sempat memunculkan pro dan kontra adalah adanya pembatasan setiap klub mengontrak pemain lokal berusia 35 tahun ke atas. Sedangkan untuk pemain asing, tak ada pembatasan untuk usia tersebut.
Mengenai hal ini diatur dalam pasal 29 poin 3 regulasi Liga 1 2017. Dalam pasal itu tertera, usia pemain maksimal adalah 35 tahun (kelahiran 1 Januari 1982, dan setelahnya). Di poin berikutnya, klub diperbolehkan mendaftarkan hanya dua pemain dengan usia di atas 35 tahun.
Hal baru lainnya terkait usia pemain ini, tertera pada pasal 31 poin 1. Pada pasal itu tertulis klub dapat melakukan pendaftaran pemain sekurang-kurangnya 18 Pemain dan sebanyak-banyaknya 30 Pemain. Dalam kuota tersebut, klub wajib mendaftarkan pemain dengan usia di bawah 23 tahun (kelahiran 1 Januari 1995 dan setelahnya) sekurang-kurangnya lima pemain.
Selanjutnya, pada pasal 16 poin 6 tertera setiap klub wajib memainkan sekurang-kurangnya tiga pemain dengan usia di bawah 23 tahun sejak pertandingan dimulai (kick-off babak pertama) dengan durasi bermain sekurang-kurangnya 45 menit dalam setiap pertandingan.
PSSI menerapkan regulasi ini dengan tujuan percepatan regenerasi pemain timnas. Selain itu, untuk mengejar target menghasilkan 250 ribu pesepakbola pada 2017. Sehingga para pemain berusia 35 tahun ke atas pada tahun berikutnya diharapkan untuk mulai beralih sebagai pelatih. Mengingat, Indonesia masih kekurangan jumlah pelatih berlisensi AFC.

Pergantian Lima Pemain
Febri Haryadi Persib - Persib Bandung
Aturan ini sebenarnya melanggar laws of the game FIFA, yang mana dalam setiap pertandingan pada sebuah kompetisi profesional masing-masing klub cuma boleh melakukan maksimal tiga pergantian pemain. Adanya regulasi lima pergantian ini memang memunculkan pro dan kontra.
Meski sebenarnya ini adalah permintaan dari klub peserta Liga 1. Mengingat, jika melihat dari regulasi yang ada setiap klub dalam sebuah pertandingan bakal memainkan tiga pemain U-23, empat pemain asing (jika ada marquee player), dan satu kiper. Sehingga hanya tersisa tiga jatah untuk pemain di luar kategori itu.
Lantaran klub-klub Liga 1 sudah mengontrak cukup banyak pemain di luar kategori itu, mereka pun meminta agar kuota pergantian pemain ditambah. Sebelumnya dikabarkan, klub mengajukan tujuh pergantian pemain, namun hanya lima pemain saja yang dikabulkan PSSI. Hingga saat ini, PSSI pun terus berkomunikasi dengan FIFA terkait aturan tersebut.
Lalu bagaimana penerapan pergantian lima pemain itu? Mengenai hal itu tercantum di pasal 16 poin 3.
"Kecuali ditetapkan lain oleh FIFA dan/atau PSSI, hanya lima Pemain cadangan yang terdaftar dalam formulir pertandingan dapat bermain dalam pertandingan dengan komposisi tiga pemain selain pemain di bawah usia 23 tahun dan dua pemain di bawah usia 23 tahun," tulis regulasi itu.
"Dalam proses pergantian pemain, wasit cadangan harus menggunakan papan pergantian pemain di mana terdapat nomor di kedua sisinya. Seluruh pemain asing yang telah terdaftar dan
mendapatkan pengesahan dapat bermain dalam pertandingan."
Di samping itu pada poin tujuh terdapat ketentuan lain mengenai pergantian ini. Pertama, pemain dengan usia di bawah 23 tahun tersebut hanya dapat digantikan oleh pemain U-23 lainnya karena alasan cedera di setiap saat dalam durasi pertandingan.
Kemudian, pemain dengan usia di bawah 23 tahun tersebut tidak dapat digantikan karena terkena kartu merah (langsung atau tidak langsung) oleh wasit dalam pertandingan.
Dilanjutkan dalam poin 8, jika klub tidak dapat memainkan pemain dengan usia di bawah 23 tahun sebagaimana diatur dalam pasal 16 ayat 6 (karena alasan dipanggil tim nasional, cedera dan alasan teknis lainnya), maka Klub wajib memainkan pemain dengan usia di bawah 19 tahun yang terdaftar di tim U-19 dari klub yang bersangkutan sebagai pengganti dengan kuota sebanyak-banyaknya lima pemain.

Tidak ada komentar: