Kamis, 18 Mei 2017

Berebut restu Prabowo buat maju Jabar satu

Kamis, 18 Mei 2017 05:27 Reporter : Angga Yudha Pratomo
Kampanye Gerindra di GBK. ©2014 merdeka.com/arie basuki
Merdeka.com - Keberhasilan Partai Gerindra dalam Pilgub DKI Jakarta, membawa dampak besar. Salah satunya bagi Jawa Barat (Jabar). Jelang pemilihan pemimpin tahun 2018 nanti, banyak berebut masuk sebagai calon diusung partai besutan Prabowo Subianto itu.

Prabowo menjadi sosok paling ditunggu restunya dari para bakal calon. Mereka percaya keputusannya mampu mengubah segalanya. Ini terlihat ketika mantan Danjen Kopassus itu memilih sekaligus memenangkan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno dalam Pilgub DKI.

Deddy Mizwar bahkan rela menunggu restu Prabowo untuk menjadi orang nomor satu di Jabar. Wakil gubernur DKI itu memang tengah kasak-kusuk demi meraih dukungan mulai dilakukan demi menatap Pilgub Jabar tahun 2018. Harapan besar berasal dari Partai Gerindra.

Demiz, sapaan akrabnya, menunggu adanya dukungan dari Partai Gerindra. Berharap titah Prabowo Subianto, memerintahkannya maju Pilgub Jabar. Pertemuan sudah dilakukan, namun keputusan belum dikeluarkan.

Harapan aktor senior itu tetap tinggi. Apalagi Partai Gerindra merupakan pendukungnya saat bersanding dengan Ahmad Heryawan dalam Pilgub Jabar 2013.

Titik cerah dukungan mulai tampak. Kehadiran Demiz dalam Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda) DPD Partai Gerindra Jabar di kawasan Sentul Kabupaten Bogor, pada Senin 1 Mei 2017 kemarin, sebagai kunci masuk. Dukungan mulai digelorakan para kader. Meski begitu, Prabowo belum mengeluarkan titahnya.

Dukungan dari partai berlambang burung Garuda itu berlanjut pada pertemuan dengan Prabowo Subianto di Hambalang, Bogor. Dalam pertemuan berlangsung Selasa pagi kemarin, ada beberapa hal dibahas selain Pilgub Jabar 2018 mendatang. "Banyak ngobrol sama Pak Prabowo bukan soal Pilgub saja pastinya," ungkap Demiz.

Selain itu, ada nama Ketua Kadin Jabar Agung Suryamal. Belakangan dia juga menunggu restu dari Prabowo. Kedekatannya dengan Sandiaga, dianggap sebagai jalur. Apalagi mereka sesama pengusaha.

Sejumlah elemen masyarakat yang mengatasnamakan dirinya 'Sobat Agung' mendeklarasikan. Bahkan dukungan juga hadir dari Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan. Dia menilai sang pengusaha itu figur pengusaha dibutuhkan di Jawa Barat.

"Saya minta Kang Agung untuk maju dalam Pilgub 2018," kata Zulkifli dikutip dari Antara, Rabu kemarin.

Agung mengaku kesiapannya maju di Pilgub Jabar 2018 mendapat dukungan dari berbagai tokoh politik, dan elemen masyarakat. Hal ini dianggapnya menjadi 'modal' awal untuk bersaing di Pilgub Jabar nanti.

"Saya mendapat dorongan dan dukungan, sebagai warga Jabar dengan sepenuh hati dan ikhlas saya siap maju (ke Pilgub Jabar). Ini modal awal untuk saya," ujar Agung.

Keyakinan Agung pun semakin kuat ketika beberapa partai politik (parpol) mulai memberi sinyal untuk mendukungnya. Bahkan, dikatakannya, komunikasi pencalonan ke Pilgub Jabar bersama sejumlah parpol terbilang cukup intens.

Dari internal partai, nama Mulyadi sebagai Ketua DPD Gerindra Jabar. DPD Gerindra Jabar tetap percaya diri mengusung Mulyadi untuk maju pada Pilgub Jabar meski dari sisi elektabilitas maupun popularitas Mulyadi terbilang masih rendah. Namun, hal itu bukan jadi jaminan Mulyadi tidak akan menang.

"Berkaitan dengan Mulyadi sebagai ketua Gerindra Jabar sebagaimana amanat rekomendasi Rapimda kita akan dukung dan melaksanakan hasil tersebut, kita ingin mendorong Mulyadi untuk maju pada pilkada Jabar," kata Wakil Ketua DPP Gerindra Ferry Julianto, di Hotel Poster, Jalan PHH Mustafa, Kota Bandung, Rabu (17/5).

Misalnya di Jakarta, diusung Gerindra pada Pilkada DKI Jakarta, yakni Sandiaga Uno yang bukan tokoh dengan elektabilitas tinggi. Sandiaga berangkat dari popularitas 0,4 persen. Namun faktanya dia bersama pasangannya bisa memenangkan Pilkada Jakarta.

"Oleh karena itu saya membesarkan hati Mulyadi. Biar waktu yang harus kita kejar like, elektabilitas dan popularitasnya. Ini tugas dan amanah dalam rentang waktu ke depan ini harus digunakan sebaik-baiknya untuk meningkatkan popularitas Mulyadi," terangnya. [ang]

Tidak ada komentar: