Minggu, 11 Juni 2017

Usai Pilkada DKI, Survei SMRC Sebut Jokowi Masih Unggul dari Prabowo

Estu Suryowati Kompas.com - 08/06/2017, 20:04 WIB
Direktur Eksekutif Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) Djayadi Hanan, Jakarta, Kamis (8/6/2017). Survei yang digelar SMRC menunjukkan tidak ada perubahan peta dukungan parpol paska-Pilkada DKI Jakarta.(KOMPAS.com/ESTU SURYOWATI)
JAKARTA, KOMPAS.comSurvei yang dilakukan oleh Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) melaporkan bahwa Pilkada DKI Jakarta tidak memiliki efek signifikan pada perpolitikan nasional.
Dukungan pada tokoh-tokoh untuk menjadi presiden, sebelum dan sesudah Pilkada DKI Jakarta, tercatat stabil.
"Jokowi tetap yang teratas, dan tetap diikuti Prabowo di posisi kedua, juga dengan posisi relatif stabil," kata Direktur Eksekutif SMRC Djayadi Hanan, dalam paparan survei SMRC di Jakarta, Kamis (8/6/2017).
Djayadi menjelaskan, dalam pertanyaan terbuka, bila pemilihan presiden diadakan ketika survei dilakukan, sebanyak 34,1 persen pemilih spontan mendukung Jokowi. Adapun 17,2 persen mendukung Prabowo.
Djayadi juga mengemukakan, perbedaan elektabilitas antara keduanya cukup signifikan, yaitu sekitar 17 persen.

Menurut dia, perbedaan elektabilitas antara Jokowi dan Prabowo saat ini hampir sama seperti perbedaan elektabilitas Susilo Bambang Yudhoyono dan Megawati pada 2007, atau dua tahun sebelum pemilu presiden 2009.
Pada saat itu perbedaan elektabilitas antara SBY dan Megawati sebesar 16 persen.
Sementara, itu dalam simulasi head-to-head, elektabilitas Jokowi mencapai 53,7 persen, sedangkan Prabowo berada di level 37,2 persen. Adapun responden tidak menjawab sebanyak 9,1 persen.
"Dengan demikian jarak antara keduanya sekitar 16,5 persen. Dari sisi pilihan presiden, politik Tanah Air relatif tidak mengalami perubahan pasca-Pilkada DKI Jakarta," tutur Djayadi.
Survei SMRC ini dilakukan pada 14-20 Mei 2017 dengan melibatkan 1.350 responden yang dipilih dengan teknik multistage random sampling dari total populasi nasional yang sudah memiliki hak pilih pemilihan umum.
Margin of error survei ini rata-rata 2,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Tidak ada komentar: