Kompas.com - 09/08/2017, 19:49 WIB
"Saya waktu itu dipameri oleh Presiden Erdogan keris-keris yang sangat cantik dari Indonesia," ujar Jokowi.
"Waktu saya ke Rusia juga dipameri oleh Presiden Putin keris-keris yang berasal dari Indonesia yang disimpan dalam ruangan khusus yang beliau miliki," lanjtu dia.
Kedua Presiden itu sama-sama menceritakan kekagumannya atas nilai-nilai filosofis yang terkandung di dalam keris milik mereka.
"Nilai-nilai filosofis yang ada di dalam keris itulah yang menyebabkan mereka kagum dan akhirnya mengoleksi keris-keris itu," ujar Jokowi.
(Baca: Jokowi: Anak Muda Kita Sekarang Lebih Senang Gawai Dibandingkan Keris)
Jika orang luar negeri saja menghargai produk kebudaayaan Indonesia, maka sewajarnya jika orang Indonesia sendiri pun mencintainya. Oleh sebab itu, didirikannya Museum Keris Nusantara diharap menjadi wujud penghargaan terhadap produk kebudayaan asli Indonesia, keris terutama.
"Semuanya menjadi kekayaan seni budaya nusantara yang harus terus kita jaga dan lestarikan," ujar Jokowi.
Museum yang mulai dibangun tahun 2013 itu itu menyimpan 400-an keris serta senjata tradisional lainnya dari penjuru Indonesia. Peresmian museum yang dibangun bersumber pada dana APBN, APBD, dan donatur tersebut disimbolisasikan dengan pengguntingan pita oleh Jokowi.
Usai itu, Presiden menuju ke lantai lima museum untuk melaksanakan peninjauan. Hadir dalam peresmian museum, Wali Kota Solo F.X Rudyatmo, Guernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Kepala Kantor Staf Presiden Teten Masduki.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar