Jumat, 29 September 2017

Kanker Paru paru – Ciri Ciri, Gejala, Diagnosa dan Pengobatan

Hasil gambar untuk paru paru sehatFungsi utama dari paru paru adalah untuk menyebarkan oksigen ke dalam darah melalui udara yang dihirup saat bernapas, lalu membuang karbondioksida saat menghela napas.
Sedangkan, kanker paru paru adalah salah satu jenis penyakit kanker yang sangat umum terjadi atau menyerang organ tersebut.
Kanker paru-paru yang disebabkan oleh penyebaran jenis kanker lain, disebut sebagai kanker paru-paru sekunder. Kanker paru-paru primer merupakan jenis kanker yang berasal atau berawal dari paru-paru itu sendiri.
Kanker paru-paru berasal dari sebuah sel jaringan yang tipis pada paru-paru umumnya adalah berupa lapisan sel yang terletak di saluran udara.
Kanker paru-paru merupakan salah satu jenis penyakit kanker yang dapat dicegah. Pada tahap awal terjadinya kanker paru-paru, tidak ada gejala atau tanda-tanda yang jelas mengenai terjadinya gejala tersebut.
Tetapi, setelah itu akan muncul sebuah gejala seperti batuk yang tidak kunjung sembuh dan terus berkelanjutan, sehingga mengalami batuk yang keluar darah, merasakan seperti kehabisan napas, kelelahan tanpa sebab atau alasan, dan mengalami penurunan berat badan.
1. Penderita Kanker Paru-Paru Di Indonesia
Penyakit kanker paru-paru adalah penyebab kematian tertinggi di dunia dan yang paling sering terjadi pada tahun 2012. Di Indonesia, kanker paru-paru lebih banyak menyerang kaum pria.
Berdasarkan data yang dikutip dari Globobcan atau International Agency for Research on Cancer (IARC) pada tahun 2012 lalu, kasus kanker paru-paru yang menimpa pria di Indonesia sebesar 25.322, sedangkan kasus kanker paru-paru yang menimpa wanita di Indonesia sebesar 9.374.
2. Jenis-Jenis Kanker Paru-Paru
Kanker paru-paru memiliki dua jenis yang berdasarkan dari sel kanker tersebut.  Berikut jenis dari kanker paru-paru :
  • Kanker paru-paru sel kecil (Small Cell Lung Cancer / SCLC)
    Jenis kanker paru-paru sel kecil biasanya terjadi atau hanya menimpa kepada para perokok berat saja, dan penyebaran sel kanker tersebut lebih cepat bila dibandingkan dengan penyebaran sel kanker paru-paru non sel kecil.
  • Kanker paru-paru non sel kecil (Nol Small Cell Lung Cancer / NSCLC)
    Jenis kanker paru-paru non sel kecil memiliki peluang empat kali lebih sering terjadi, dibandingkan dengan jenis kanker paru-paru sel kecil.
  • Orang yang beresiko terkena kanker paru-paru.
    Penyebab utama terjadinya kanker paru-paru dapat dikatakan adalah karena rokok, seseorang yang perokok berat atau orang yang aktif merokok memiliki resiko besar terkena penyakit kanker paru-paru. Setidaknya terdapat 80-90% kebiasaan merokok adalah penyebab utama atau terjadinya kanker paru-paru, atau selalu yang dikaitkan dengan terjadinya kanker paru-paru. Namun demikian, seorang perokok bukan berarti dapat terkena kanker paru-paru. Karena dalah hal ini, seseorang yang tidak merokok pun dapat terkena penyakit kanker paru-paru, meski jumlah penderitanya lebih rendah.
Selain rokok, hal lain yang menyebabkan terjadinya kanker paru-paru adalah karena menghirup arsenik, radiasi, dan juga polusi udara. Orang yang telah lanjut usia, adalah orang yang rentan terkena penyakit kanker paru-paru.
3. Pengobatan kanker paru-paru
Jenis kanker yang diderita adalah salah satu syarat dalam melakukan pengobatan kanker paru-paru. Selain itu, kondisi kesehatan dan tingkat penyebaran kanker pun dapat mempengaruhi jenis pengobatan dan penanganan yang akan dilakukan.
Jika sel kanker belum menyebar dengan luas ke bagian tubuh lainnya, maka operasi pengangkatan sel kanker dapat dilakukan sebagai tahap pengobatan.
Cara penanganan atau pengobatan lainnya pun dapat dilakukan, jika kondisi pasien tidak memungkinkan untuk melakukan operasi pengangkatan sel kanker. Seperti dapat menghancurkan sel kanker, dengan proses pengobatan radioterapi.
Pada umumnya, kanker paru-paru tidak menimbulkan gejala apapun, sebelum sel-sel kanker tersebut menyebar ke seluruh bagian besar paru-paru, atau bagian tubuh lainnya.
Kesembuhan dari penyakit kanker paru-paru, tergantung dari penyebaran sel kanker tersebut dan kapan diagnosa kanker tersebut diketahui atau terdeteksi.
Semakin awal diagnosa kanker diketahui atau terdeksi, maka keberhasilan pengobatan yang dijalani memiliki kemungkinan besar dapat berhasil dengan baik.

Ciri Ciri Kanker Paru Paru

ciri-ciri-kanker-paru-paru
Walaupun pada awal tumbuhnya kanker tidak menimbulkan ciri-ciri kanker paru-paru stadium 1, namun ketika kondisi kita sedang tidak fit, maka akan ada ciri-ciri ataupun gejala yang terjadi,
diantaranya adalah batuk yang tidak lekas sembuh, batuk menjadi kronis, nyeri pada dada saat batuk atau tertawa, nafas seperti orang terkena asma, dahak yang berubah warna dan berdarah,
terjadi radang paru-paru ataupun bronkitis, suara serak, terasa sakit pada ujung jari dan membesar, berat badan menurun, terjadi pertumbuhan dada tidak normal (laki-laki),
emosi yang tidak stabil, tulang nyeri, sering sakit kepala. Memang banyak sekali ciri-ciri kanker paru-paru pada awal pertumbuhan kanker. Karena masuknya udara kotor yang lasung masuk pada paru-paru, namun bagi yang tidak terkena asap rokok juga berpotensi terkena kanker paru-paru, diantaranya adalah dari polusi udara seperti asap.
Asap menyebabkan terjadi kerusakan pada sel-sel yang ada di paru-paru, lama-kelamaan sel pada paru-paru ini tidak akan bekerja dengan semestinya dan dari inilah akan timbul kanker.
Ada dua jenis kanker paru-paru, yaitu small cell lung cancer yang merupakan jenis kanker yang disebabkan oleh perokok berat, dan non-small cell lung cancer.
Adapun beberapa penelitian yang mengatakan bahwa bagi ibu rumah tangga yang suaminya merupakan perokok berat, maka akan beresiko 2 kali lebih besar beresiko kanker paru-paru.
Sehingga lebih baik apabila anda sudah merasakan ada ciri-ciri kanker paru-paru untuk segera memeriksakannya, agar mendapatkan hasil yang lebih akurat. Pemeriksaan yang dapat menunjang antara lain foto paru-paru, bronkoskopi, sitologi dahak, biopsi paru, CT scan dan lain sebagainya.

Diagnosis Kanker Paru Paru

Diagnosis Kanker Paru-Paru
Diagnosis Kanker Paru-Paru
Gejala awal yang terjadi pada penyakit kanker paru-paru, adalah batuk, demam, suara yang serak, dan gajala lainnya, merupakan gejala umum yang sering terjadi pada beberapa jenis penyakit, seperti gejala flu, atau gejala yang disebabkan karena kebiasaan seseorang yang merokok.
Sehingga banyak pasien penderita kanker paru-paru stadium awal dapat mengetahui penyakit yang dideritanya, saat melakukan pemeriksaan tertentu karena disebabkan oleh penyakit lainnya.
Penderita kanker paru-paru yang terdeteksi pada stadium awal hanya 15%, dan sebagian besarnya terdeteksi saat sudah memasuki tahap stadium lanut. Dengan melakukan diagnosa gejala tersebut sejak dini, dapat meningkatkan proses keberhasilan dari pengobatan yang dijalani.
Lalu, bagaimana cara mendiagnosa penyakit kanker paru-paru? Berikut ini adalah cara untuk mendiagnosa kanker paru-paru, seperti yang telah dijelaskan oleh seorang ahli dari Modern Cancer Hospital Guangzhou untuk Anda :
1. X-Ray (Tes Pencitraan)
Ini adalah tes pertama yang dilakukan oleh penderita kanker paru-paru, yang biasanya menggunakan X-ray. X-ray adalah metode yang sangat penting dalam melakukan pemeriksaan atau diagnose kanker paru-paru.
Sebagian besar kanker paru-paru dapat terdeteksi dengan menggunakan X-ray, saat melakukan pemeriksaan pada bagian dada.
Saat melakukan pemeriksaan ini, penderita akan mengetahui ada atau tidak adanya tumor pada bagian tersebut, letak dan ukuran tumor,
juga dapat melihat terjadinya infiltrate atau tejadinya perubahan inflamasi paru-paru yang disebabkan oleh hambatan tumor pada bagian bronkus, sehingga menimbulkan terjadinya emfisemi lokal atau lesi sekitar.
2. Sitologi Dahak (Pemeriksaan Dahak)
Dahak yang dikeluarkan saat batuk, dapat dijadikan sebagai tes untuk mengetahui ada atau tidak adanya sel kanker pada paru-paru, dengan melakukan pemeriksaan di laboratorium menggunakan sebuah mikroskop.
Pemeriksaan sitologi dahak dapat menentukan dapat menentukan sel kanker atau kanker paru yang terjadi. Hasil tes sitologi dahak memiliki keakuaratan hasil pemeriksaan sebesar lebih dari 80%.  Pasien akan melakukan pemeriksaan secara berulang, jika memiliki resiko yang lebih besar secara medis.
3. Bronkoskopi
Pemeriksaan dengan melakukan pendiagnosaan pada bronkoskopi terhadap penderita kanker paru-paru sentral, cenderung lebih tinggi.
Hal ini disebabkan karena tumor pada bagian bronkus dapat terlihat langsung, sehingga dapat mengambil sel jaringan dari paru-paru untuk melakukan biopsi. Prosedur pemeriksaan ini dapat dilakukan setelah pemeriksaan X-Ray dapat menunjukkan hasilnya, bahwa terdapat sel kanker pada bagian dada.
4. Mediastinoscopy
Pemeriksaan dengan metode ini digunakan oleh pasien yang disebabkan terjadinya penyebaran sel kanker kelenjar getah bening, pasien yang tidak cocok dengan melakukan pengobatan melalui operasi, atau pasien-pasien yang disebabkan karena tidak terdeteksi dengan jenis pemeriksaan lainnya.
5. Biopsi Jaringan
Pemeriksaan dengan metode ini biasanya digunakan atau diterapkan pada pasien yang telah memasuki tahap stadium lanjut.
Misalnya pada pasien yang penyebaran sel kankernya telah sampai hingga ke tulang selangka, bagian leher, bagian ketiak dan pada bagian letak kelenjar getah bening lainnya atau adanya sebuah benjolan lainnya yang muncul pada bagian bawah kulit tersebut.
Dan, sebagian kecil dari sel jaringan tersebut dapat diambil untuk melakukan biopsi atau melakukan penusukan pada bagian jaringan tersebut untuk dilakukan metode pemeriksaan biopsi.
6. Torakotomi
Metode pemeriksaan torakotomi dapat dilakukan saat berbagai jenis pemeriksaan tidak dapat memastikan hasil dari pemeriksaannya, dan saat kondisi pasien tidak memungkinkan untuk melakukan operasi.
Tindakan pengobatan saat pembedahan, dapat dilakukan pengobatan yang berdasarkan dari hasil biopsi atau kondisi untuk menghambat terjadinya penyebaran atau perkembangan penyakit tersebut.
Meskipun terdapat banyak metode yang digunakan untuk mendeteksi gejala awal terjadinya kanker paru-paru, dan pengobatan yang efektif untuk penderita kanker paru stadium awal dibandingkan dengan penderita stadium lanjut, tetapi tidak  semua penderita kanker paru-paru stadium awal dapat mendeteksi penyakitnya sejak dini.
Seorang ahli onkologi dari Modern Cancer Hospital Guangzhou mengatakan, bagi seorang yang aktif merokok sejak lam dan telah berusia 40 tahun, sebaiknya mekukan pemeriksaan secara rutin, bagi seseorang yang memiliki riwayat kanker pada keluarganya, sebaiknya melakukan pemeriksaan X-Ray tiap 6 bulan sekali.

Gejala Kanker Paru Paru

Gejala Kanker Paru Paru
Gejala Kanker Paru Paru
Kanker paru-paru adalah salah satu jenis penyakit dari tumor ganas yang berasal dari mukosa atau terjadinya kelenjar pada bagian bronkus.
Tingkat morbiditas dan mortalitas kanker paru-paru menempati urutan pertama di dunia. Berdasarkan dari jumlah data statistik, mengatakan, bahwa kanker paru-paru adalah jenis kanker dengan urutan pertama yang menyerang kaum pria di dunia. Tetapi pada kaum wanita, saat ini mordibitas kanker paru-paru menjadi semakin meningkat.
Setiap tahunnya terjadi kematian di dunia sebanyak 1.370.000 nyawa menghilang karena penyakit kanker paru-paru. Biasanya kanker paru-paru terjadai atau diderita oleh para perokok.
Terjadinya gangguan atau sakit pada pernafasan biasanya salah satu tanda dari penyakit kanker paru stadium awal. Kanker paru-paru akan masuk ke tahap yang lebih lanjut, jika penyakit tersebut sudah mengeluarkan gejala secara klinis. Oleh sebab itu, jika terjadi gejala awal dari kanker paru-paru harus diwaspadai.
Jika penyakit kanker paru-paru dapat lebih cepat diketahui dan terdeteksi, maka hasil dari pengobatan akan menjadi semakin efektif. Lalu, apa saja gejala awal dari penyakit kanker paru-paru? Berikut ini adalah gejala awal dari penyakit kanker paru-paru, yang dijelaskan oleh seorang ahli dari Modern Cancer Hospital Guangzhou untuk Anda.
Gejala Awal Kanker Paru-Paru :
  • Batuk
    Batuk yang terjadi sebagai gejala awal kanker paru-paru, biasanya merupakan batuk yan kering, yang biasanya disertai dengan sedikit dahat atau tidak terdapat dahak pada batk tersebut. Dan kondisi batuk akan menjadi semakin parah, ketika tumor mulai menghimpit bagian bronkus, biasanya terjadi batuk yang tidak kunjung sembuh, disertai dengan suara menjadi semakin mendengking atau terjadinya iritasi pada batuk. Gejala batuk adalah satu gejala umum yang sering terjadi pada beberapa jenis penyakit, sehingga sering disalah artikan bahwa batuk tersebut adalah gejala terjadinya flu. Tetapi, jika Anda mengalami batuk yang tidak kunjung sembuh, diharapkan untuk waspada dan segera melakukan pemeriksaan juga ikuti saran yang diberikan oleh dokter.
  • Keluar Dahak Yang Disertai Dengan Darah
    Karena terdapat macam-macam penampakan tumor pada pembuluh darah, bahkan membuat tenggorokan Anda menjadi terluka sehingga pembluh darah menjadi pecah, hingga akhirnya menimbulkan gejala dahak yang berdarah. Biasanya dahak yang keluar dengan darah, merupakan salah satu gejala dari terjadinya kanker paru-paru  pada tahap stadium awal dan stadium akhir. Darah yang keluarnya biasanya merupakan darah segar berwarna merah atau biasanya disertai dengan buih-buih. Dan gejala ini dapat muncul sesekali, atau bahkan dapat muncul terus menerus. Situasi dan kondisi ini biasanya ditemui pada penderita kanker paru pada tahap stadium menengah ke atas.
  • Suara Yang Serak
    Suara yang serak merupakan salah satu gejala awal dari kanker paru-paru yang sangat khas. Terjadinya suara serak karena disebabkan oleh tumor yang menyerang atau menekan sebagian besar wilayah syaraf pita suara. Gejala ini sangat sering ditemukan, dan perkembangan gejala ini pun sangat cepat, sehingga menyebabkan beberapa pasien yang menderita kanker paru-paru menjadi kehilagan suaranya. Selain itu, gejala yang ditimbulkan adalah rasa nyeri pada bagian dada, melakukan istirahat atau melakukan antiinflasi selama lebih dari dua minggu pun, belum tentu dapat efekti. Jadi, jika Anda mengalami gejala seperti yang dijelaskan, maka segera Anda melakukan pemeriksaan pada dokter, untuk mendapatkan penanganan dan obat yang tepat.
  • Demam
    Biasanya pada kasus paru-paru sentral, akan menyebabkan kondisi penderita menjadi demam sekitar 38 derajat selsius, tetapi kondisi tersebut dapat di atasi dengan antiinflamasi. Hal ini disebabkan karena tumor sudah semakin tumbuh dan berkembang hingga bagian lumen akan menjadi tersumbat, baik hanya menyumbat setengah atau sebagian besar lumen yang menimbulkan munculnya pneumonia onstruktf. Pneumonia akan menjadi semakin parah dan semakin berulang, jika lesi penyumbatan tidak segera di atasi. Dan, jika sudah mengalami pneumonia yang berulang, tidak menutup kemungkinan akan menyebabkan terjadinya kanker paru-paru.
  • Pernafasan berbunyi
    Pada pernafasan akan mengeluarkan bunyi secara sepihak, kondisi ini akan menjadi jelas saat penderita mengambil atau menarik nafas, saat terjadi batuk, tetapi fenomena ini tidak kunjung hilang juga. Gejala ini mudah diabaikan, karena hanya terjadi sesekali saja.
  • Pucat
    Pada umumnya, penderita kanker paru-paru tampak menjadi lebih pucat dan juga tidak cerah pada bagian luarnya. Pada bagian pipi penderita, biasanya akan mengalami gejala menjadi kemerahan atau keunguan, menjadi merah merona seperti habis menggunakan make up, pola cakar kepiting, menjadi gelap, kulit bercorak dan lain-lain. Jika penyakit kanker paru-paru menjadi bertambah parah, maka gejala-gejala ini pun menjadi bertambah.
Gejala kanker paru-paru ini tidak berbeda jauh dengan gejala beberapa penyakit pada umumnya, sehingga tidak mudah terlihat. Dengan melakukan pengobatan yang salah secara berulang-ulang, sama saja dengan menunda waktu terbaik dalam pengobatan.
Seorang ahli ankologi dari Modern Cancer Hospital Guangzhou mengatakan : Waspadalah, jika Anda mengalami gejala batuk, demam, atau mengalami pneumonia secara berulang. Maka segeralah melakukan pemeriksaan ke rumah sakit, agar dapat menghindari terjadinya penyakit kanker paru-paru.

Pengobatan Kanker Paru Paru

Setelah pasien melakukan berbagai serangkain pemeriksaan medis professional untuk mendiagnosa atau medeteksi dari gejala kanker paru-paru, maka dokter akan memberitahu pasien mengenai letak kanker, ukuran kanker, hingga melakukan tahap prolifrasi dan metastasis yang telah terjadi.
Lalu, tahap selanjutnya adalah jenis pengobatan dan penanganan yang sesuai untuk pasien berdasarkan jenis kanker, ukuran kanker, posisi kanker, dan stadium kanker yang dideritan oleh pasien.
Selain itu, keadaan atau kondisi kesehatan pada penderita pun sangat mempengaruhi untuk menentukan jenin pengobatan yang tepat untuk dijalani oleh penderita tersebut.
Penyakit kanker selalu menjadi penyakit yang paling ditakutkan, sehingga penderita selalu memikirkan kematian yang disebabkan oleh penyakit tersebut. Sejak tahun 1950, pengobatan kanker yang dilakukan oleh pimpinan Amerika, menggunakan pengobatan melalui operasi, radioterapi, dan melakukan kemoterapi.
Tetapi, hasil yang didapatkan dari proses pengobatan tersebut, tidak selalu membuat seseorang menjadi puas dengan hasilnya.
Karena pengobatan yang dijalaninya hanya menyisakan rasa sakit dari penyakit tesebut, dan tidak membuat hidupnya menjadi berkualitas kembali, sehingga sebagian besar dari penderita penyakit kanker memilih untuk mati, karena tidak ingin merasakan sakit akibat dari proses pengobatan radioterapi maupun kemoterapi.
Pengobatan Kanker Paru Paru
Pengobatan Kanker Paru Paru
Apakah benar penyakit kanker, dapat membuat penderitanya menjadi tidak berdaya?
  • Terapi Tradisional Membuat Kerusakan Besar.
    Setelah melewati tahun pembangunan, proses pengobatan kanker paru-paru diutamakan dengan menggunakan pengobatan minimal invasif yang ditambah arah, dibandingkan dengan melakukan pengobatan melalui operasi invasif tradisional, dengan luka, pendarahan yang kurang, pemulihan menjadi lebih cepat, dan juga keuntungan lainnya. Sayatan millimeter, membuat pasien membutuhkan pembedahan dengan melakukan proses pada anestasi lokal, sehingga dapat mengurangi resiko anestasi umum. Proses pengobatan terapi lainnya yaitu terapi target yang dibandingkan dengan radioterapi tradisional, kemoterapi, tetapi memiliki efek yang tepat dalam membunuh sel tumor yang menyerang bagian tersebut. Proses radioterapi konvensional, dan kemoterapi, selain dapat membunuh sel kanker, juga dapat menyebabkan terjadinya kerusakan pada sel-sel yang normal, sehingga kekebalan pada tubuh pasien menjadi berkurang, membuat pasien menjadi muntah, rambut rotok dan terjadi komplikasi lainnya. Sementara itu, kombinasi keseimbangan dari holistik TCM dapat mengatur fungsi tubuh, meningkatkan imunitas, dan juga meningkatkan kebugaran fisik.
  • Minimal Invasif
    Berdasarkan info dari Modern Cancer Hospital Guangzhou, jika ingin memperkenalkan teknologi pembekuan konformal yang akurat dalam membunuh sel tumor, maka persyaratannya adalah harus memiliki teknologi medis yang cukup tinggi untuk digunakan dokter dalam melakukan pemeriksaan, sehingga Anda harus akrab dengan metode pencitraan atau X-Ray, dan juga anatomi, yang berdasarkan dari hasil formulasi cryosurgical arah dengan tusukan yang tepat pada sel tumor, sudut tumor, jumlah, intensitas, hingga mencapai kisaran yang minimum dalam membunuh tumor yang menyebabkan kerusakan pada jaringan yang normal. Pengobatan kanker paru-paru dengan menggunanakan teknologi ini, merupakan hasil kembinasi dengan teknik minimal invasive lainnya, sehingga mendapatkan hasil pengobatan dengan kualitas yang baik.
Seorang pasien kanker paru-paru yang bernama Mr. Leung, asal dari Jakarta, Indonesia, mengatakan, bahwa tahun 2011 lalu, bahwa ia menderita penyakit kanker paru-paru.
Namun, ia tidak merasakan gejala dari penyakit tersebut, seperti batuk, nyeri pada bagian dada, atau gejala lainnya dari penyakit kanker paru-paru, tetapi hasil dari pemeriksaan medis, menunjukkan bahwa ia terdeteksi memiliki tumor pada paru-parunya.
Dengan adanya kejadian yang dialami oleh Mr. Leung adalah sebagai pengingat untuk kita, bahwa waktu merupakan skrinning anti kanker yang sangat penting.
Dalam sebuah metode yang dilakukan oleh Modern Cancer Hospital Guangzhou, yaitu metode intervansi, pembekuan, tim multi disiplin ahli membahas sebuah studi,
yang merupakan kekuatan untuk saling melengkapi metode yang berbeda dalam membantu pasien agar mendapatkan efek dari pengobatan yang maksimum.
Sumber: Modern Cancer Hospital Guangzhou

Tidak ada komentar: