Rabu, 27 September 2017

USG 4 Dimensi

USG atau ultrasonografi adalah pemeriksaan yang bertujuan untuk melihat bagian dalam tubuh. Pemeriksaan ini paling sering digunakan untuk melihat kondisi dalam perut, termasuk kandungan dan janin. Pemeriksaan USG menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi yang tidak terdengar oleh telinga manusia.
Ditinjau dari dimensinya, USG terbagi ke dalam tiga kategori, yaitu USG 2 dimensi, USG 3 dimensi, dan USG 4 dimensi. Perbedaan utama dari ketiganya adalah pada gambar yang dihasilkan. Pada USG 2 dimensi, gambaran janin dalam kandungan hanya terlihat dalam bentuk potongan-potongan melintang. Sedangkan pada USG 3 dimensi, bentuk janin sudah dapat dilihat sebagaimana bentuk aslinya, hanya saja masih berupa gambar tak bergerak.  Lain halnya dengan USG 4 dimensi, bentuk dan gerakan bayi dapat dilihat dan direkam. Jika dianalogikan, USG 3 dimensi adalah foto janin sedangkan USG 4 dimensi adalah film janin.
FUNGSI Fungsi USG 4 dimensi adalah untuk melihat kondisi janin di dalam kandungan, berapa jumlah bayi yang dikandung, apakah organ tubuh janin normal, gerakannya normal, ukurannya normal, dan lain sebagainya. Selain itu, USG ini juga memberikan informasi mengenai air ketuban, plasenta, atau indung telur (ovarium). USG 4 dimensi juga dapat digunakan untuk memperkirakan usia dan jenis kelamin bayi yang akan dilahirkan, walaupun tidak seratus persen akurat.
HAL TERKAIT
  1. Prosedur pemeriksaan USG 4 dimensi cukup sederhana dan umumnya tidak menyebabkan rasa nyeri. Sebelum pemeriksaan ibu diminta minum banyak. Pada saat pemeriksaan, ibu diminta berbaring di tempat tidur periksa. Perut ibu kemudian diolesi jel yang berfungsi untuk mengoptimalkan gambar yang akan dihasilkan. Setelah itu, alat USG yang disebut transduser ditempelkan di perut. Oleh dokter pemeriksa, alat ini digeser-geser untuk mendapatkan gambar yang paling bagus. Transduser terhubung dengan layar monitor dan di layar inilah gambaran janin dalam perut akan terlihat.
  2. Cara kerja USG 4 yaitu transduser memancarkan gelombang suara frekuensi tinggi ke dalam perut. Oleh organ di dalam perut sebagian dari gelombang dipantulkan kembali. Gelombang pantulan lalu ditangkap oleh alat penerima, kemudian diolah oleh komputer dan disajikan dalam bentuk gambar pada layar monitor. Jika ibu menginginkan gambar di layar monitor dapat dicetak atau dibuat dalam bentuk data elektronik yang dapat diputar seperti layaknya film.
  3. Bayangan berwarna putih atau abu-abu menunjukkan tulang atau jaringan sedangkan bayangan yang berwarna hitam menunjukkan cairan, misalnya cairan ketuban.
  4. Pemeriksaan dapat dilakukan kapan saja selama masa kehamilan, tapi paling sering dilakukan pada minggu ke-16 sampai minggu ke-20 kehamilan.
  5. Berbeda dengan foto rontgen yang menggunakan sinar X, pemeriksaan USG tidak berbahaya baik bagi ibu maupun janin.

Tidak ada komentar: