Selasa, 03 Oktober 2017

Poltracking: Elektabilitas Nurdin Halid-Aziz Tertinggi Jelang Pilgub Sulsel

Kontributor Makassar, Hendra Cipto,Kompas.com - 24/09/2017, 20:14 WIB
Pasangan bakal calon Gubernur Sulsel Nurdin Halid (kiri) dan wakilnya Aziz  Qahar Mudzakkar (kanan) melakukan salam satu hati pada deklarasi dukungan Partai Nasdem terhadap pasangan tersebut di Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (14/9/2017). Pasangan bakal calon Gubernur Nurdin Halid-Aziz Qahar (NH-Aziz) diusung oleh Koalisi Partai Golkar dan Partai Nasdem pada Pilgub 2018.
Pasangan bakal calon Gubernur Sulsel Nurdin Halid (kiri) dan wakilnya Aziz Qahar Mudzakkar (kanan) melakukan salam satu hati pada deklarasi dukungan Partai Nasdem terhadap pasangan tersebut di Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (14/9/2017). Pasangan bakal calon Gubernur Nurdin Halid-Aziz Qahar (NH-Aziz) diusung oleh Koalisi Partai Golkar dan Partai Nasdem pada Pilgub 2018.(ANTARA FOTO/YUSRAN UCCANG)
MAKASSAR, KOMPAS.com - Hasil Survei Poltracking Indonesia menunjukkan pasangan bakal calon Gubernur-Wakil Gubernur Sulsel, Nurdin Halid-Abdul Aziz Qahhar Muzakkar (NH-Aziz) tertinggi dan mengalahkan elektabilitas beberapa bakal paslon lainnya dalam Pilgub Sulsel yang akan digelar 2018 mendatang.
Hasil survei yang bertemakan "Evaluasi Kinerja Pemerintah Daerah dan Trend Elektabilitas Cagub-Cawagub Sulawesi Selatan 2018" dirilis Senior Manajer Riset Poltracking, Arya Budi, di Hotel Ibis, Makassar, Minggu (24/9/2017).
Menurut Arya, pasangan nasionalis-religius ini cenderung lebih unggul dari tiga kandidat pasangan lainnya.
Pasang lainnya yakni  Ichsan Yasin Limpo-Andi Muzakkar (IYL-Cakka), Nurdin Abdullah-Tanribali Lamo, dan Agus Arifin Nu'mang-Aliyah Mustika Ilham.
"Kalau Pilgub Sulsel digelar sekarang, NH-Aziz yang akan terpilih sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur. Di mana dalam simulasi, elektabilitas 4 kandidat pasangan yakni NH-Aziz dipilih oleh 19,79 persen responden," ujar Arya.

Bakal paslon dengan elektabilitas kedua yakni IYL-Cakka (17,39 persen), Nurdin Abdullah-Tanribali (16,37 persen), dan Agus-Aliyah (8,95 persen).
Jika hanya 3 pasangan terunggul pada simulasi Pilgub Sulsel, lanjut Arya, NH-Aziz tetap meraih perolehan tertinggi dengan 22,85 persen keterpilihan publik.

Sementara, IYL-Cakka memperoleh suara sebanyak 19,69 persen dan NA-Tanribali sebanyak 17,14 persen.
"Hal serupa juga terjadi pada simulasi head to head yakni 2 kandidat pasangan antara NH-Aziz dan IYL-Cakka. Elektabilitas NH-Aziz unggul dengan 26,43 persen dan IYL-Cakka 23,79 persen," lanjut Arya.
"Sementara itu, responden yang menjawab tidak tahu/tidak jawab pada ketiga simulasi tersebut berkisar 37,50 persen; 40,32 persen; dan 49,78 persen," kata Arya lagi.
Arya mengungkapkan, pasangan NH-Azis elektabilitasnya tertinggi lantaran mesin politik yang dikendarainya yakni Partai Golkar. Partai Golkar di Sulsel memiliki basis kuat dengan 18 kursi di DPRD Sulsel.
"Eletabilitas NH-Azis tertinggi karena partai yang dikendarainya. Kedua, personal branding dan perguliran isu di media. Hal tersebut juga turut meningkatkan tren keterpilihan pasangan NH-Aziz hingga saat ini," tandasnya.
Survei Poltracking Indonesia dilakukan pada 10 hingga 17 Agustus lalu dengan jumlah 800 responden yang tersebar di seluruh desa dan kelurahan se-Sulawesi Selatan. Pengambilan sampel dilakukan menggunakan metode stratified multistage random sampling dengan margin error +/- 3,5 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Golkar dan Desakan Mundur Setya Novanto (Bag 2)(Kompas TV)
PenulisKontributor Makassar, Hendra Cipto
EditorSabrina Asril

Tidak ada komentar: