Setyo Adi Nugroho,Kompas.com - 29/11/2017, 13:50 WIB
JAKARTA. KOMPAS.com — Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti
menantang Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga
Uno menjadikan danau di Sunter, Jakarta Utara, seperti di Geneva, Swiss.
Pada Rabu (29/11/2017), Kompas.com kembali menengok kondisi danau yang terletak di Jalan Danau Sunter Selatan tersebut.
Danau Sunter terdiri dari dua bagian, yaitu Danau Sunter Agung atau Danau Sunter Dua dan Danau Sunter Satu.
Di Danau Sunter Agung dapat ditemui berbagai kegiatan wisata dan latihan di air, seperti latihan fisik bagi institusi, jet ski, radio control perahu, dan memancing. Kegiatan tersebut menjadi pemandangan umum di danau ini.
"Biasanya untuk kegiatan bermain radio control dan jet ski di akhir pekan. Untuk olahraga ski air biasanya ada latihan, tetapi kebanyakan juga berkegiatan di akhir pekan," ucap Charles, penjaga parkir di area RC Boat Sunter.
Charles mengungkapkan, Danau Sunter Dua lebih banyak dipakai
berkegiatan karena memiliki air yang lebih bersih dibanding danau lain.
Sepengetahuannya, Danau Sunter sudah ada sejak zaman Jepang untuk
reservoar air.
Kondisi Danau Sunter Dua memang cukup ramai pengunjung yang sekadar diam memandang danau. Di sisi selatan danau berdiri kios penjaja makanan bagi pengunjung dan Hotel Sunlake yang menjadi satu-satunya bangunan tinggi di sekitar danau.
Beranjak ke Danau Sunter Satu, danau ini tidak seramai dan seluas danau Sunter Dua. Namun, belakangan, area utara danau ini menjadi lebih rapi dan nyaman dengan selesainya pengerjaan trotoar.
Sebelumnya, saat berkunjung ke danau di kota Geneva, Swiss,
Susi teringat pada sebuah tempat di Jakarta yang menurut dia bisa ditata
seperti itu."Ada waktu luang, makan siang di danau. Angsanya cantik, danaunya
jernih. Pak Sandi (Wakil Gubernur DKI Jakarta) pasti pernah ke sini,"
kata Susi kepada Kompas.com pada Selasa (28/11/2017) malam.
Menurut Susi, Sandi seharusnya bisa membuat danau yang ada di Jakarta sebagus dan seindah danau di Geneva.
Salah satu danau yang dinilai Susi bisa dijadikan seperti danau di Geneva adalah Danau Sunter.
"Sekarang kan beliau punya power dan authority di Jakarta. Saya yakin Danau Sunter bisa dibikin seperti ini, setuju enggak penonton? Mari sampaikan ke Pak Anies dan Pak Sandi," kata Susi.
Pada Rabu (29/11/2017), Kompas.com kembali menengok kondisi danau yang terletak di Jalan Danau Sunter Selatan tersebut.
Danau Sunter terdiri dari dua bagian, yaitu Danau Sunter Agung atau Danau Sunter Dua dan Danau Sunter Satu.
Di Danau Sunter Agung dapat ditemui berbagai kegiatan wisata dan latihan di air, seperti latihan fisik bagi institusi, jet ski, radio control perahu, dan memancing. Kegiatan tersebut menjadi pemandangan umum di danau ini.
"Biasanya untuk kegiatan bermain radio control dan jet ski di akhir pekan. Untuk olahraga ski air biasanya ada latihan, tetapi kebanyakan juga berkegiatan di akhir pekan," ucap Charles, penjaga parkir di area RC Boat Sunter.
Kondisi Danau Sunter Dua memang cukup ramai pengunjung yang sekadar diam memandang danau. Di sisi selatan danau berdiri kios penjaja makanan bagi pengunjung dan Hotel Sunlake yang menjadi satu-satunya bangunan tinggi di sekitar danau.
Beranjak ke Danau Sunter Satu, danau ini tidak seramai dan seluas danau Sunter Dua. Namun, belakangan, area utara danau ini menjadi lebih rapi dan nyaman dengan selesainya pengerjaan trotoar.
Trotoar sepanjang lebih kurang 1,7 kilometer ini memiliki lebar 4-5
meter. Di trotoar ini juga diberikan tempat duduk yang nyaman bagi
pejalan kaki untuk sekadar melepas lelah sembari melihat danau.
Melihat kondisi danau Sunter saat ini, bukan tidak mungkin untuk membuatnya menjadi setara dengan danau di Geneva, Swiss.
Menurut Susi, Sandi seharusnya bisa membuat danau yang ada di Jakarta sebagus dan seindah danau di Geneva.
Salah satu danau yang dinilai Susi bisa dijadikan seperti danau di Geneva adalah Danau Sunter.
"Sekarang kan beliau punya power dan authority di Jakarta. Saya yakin Danau Sunter bisa dibikin seperti ini, setuju enggak penonton? Mari sampaikan ke Pak Anies dan Pak Sandi," kata Susi.
PenulisSetyo Adi Nugroho
EditorDian Maharani
Tidak ada komentar:
Posting Komentar