Senin, 27 November 2017

Siapa Emil Dardak Suami Arumi Bachsin ?

Mendadak Trending, Emil Dardak Suami Arumi Bachsin Ketahuan Selingkuh. PDI Pun Meradang

Mendadak Trending, Emil Dardak Suami Arumi Bachsin Ketahuan Selingkuh. PDI Pun Meradang
Bupati Trenggalek Emil Dardak dan Arumi Bachsin bersama putrinya
TRIBUNKALTIM.CO - Pagi ini mesin pencaraian google paling banyak pencaraian terkait nama Emil Dardak. Suami artis asal Palembang Arumi Bachsin itu ternyata ketahuan selingkuh.
Bukan selingkuh dengan wanita lain.
Tapi Emil diketahui pindah ke lain hati dalam karir politiknya.
Arumi Bachsin mengantar suaminya, Emil Dardak ke KPK
Arumi Bachsin mengantar suaminya, Emil Dardak ke KPK 
Sebagai Bupati Trenggalek, Emil dikabarkan akan menjadi wakil Gubernur mendampingi Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa pada Pilkada Jatim 2018.
Diketahui, Emil Elestianto Dardak atau Emil Dardak lahir di Jakarta, 20 Mei 1984 adalah seorang politikus, penyanyi dan eksekutif muda Indonesia yang menjabat sebagai Bupati Trenggalek sejak 17 Februari 2016.
Emil yang berpasangan dengan Wakil Bupati, Mochamad Nur Arifin, memenangkan pemilihan kepala daerah serentak di Kabupaten Trenggalek tahun 2015 dengan perolehan suara sebanyak 292.248 suara atau sekitar 76,28 persen.
Ia dan Mochamad Nur Arifin menjadi pasangan termuda pada pilkada serentak 2015.
Ia menjadi peraih gelar Doktor Ekonomi Pembangunan termuda di Jepang dari Ritsumeikan Asia Pacific University pada usia 22 tahun
Emil merupakan cucu H. Mochamad Dardak, salah satu kyai Nahdlatul Ulama.
Ayahnya adalah Hermanto Dardak, Wakil Menteri Pekerjaan Umum periode tahun 2010-2014.
Sementara ibunya bernama Sri Widayati, dari sang ibu mengalir darah Letjen Anumerta Wiloejo Poespojudo, Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional pertama di era Bung Karno.
Pada tanggal 30 Agustus 2013, Emil menikahi artis Arumi Bachsin di Rumah Maroko, Menteng, Jakarta Pusat.
Dari pernikahannya tersebut, Emil dikaruniai anak perempuan yang diberi nama Lakeisha Ariestia Dardak, dan anak laki-laki yang diberi nama Alkeinan Mahsyir Putro Dardak.
Emil Dampingi Khofifah
Dikutip dari Kompas.com, Politisi PDI Perjuangan Eva Kusuma Sundarimengaku tidak terkejut setelah mengetahui Emil Dardak digandeng Khofifah Indar Parawansa pada Pilkada Jawa Timur 2018.
Eva justru prihatin lantaran Emil Dardak adalah kader PDI-P dan memegang kartu anggota partai berlambang kepala banteng tersebut.
Partai Demokrat Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono bersama Ketua DPD Partai Demokrat Jatim Soekarwo memberikan dukungan kepada pasangan Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak dalam Pilkada Jatim 2018 - Dokumentasi
Partai Demokrat Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono bersama Ketua DPD Partai Demokrat Jatim Soekarwo memberikan dukungan kepada pasangan Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak dalam Pilkada Jatim 2018 - Dokumentasi 
Dia pun lantas bicara soal adanya pembajakan kader.
"Susah juga ya kita melembagakan meritokrasi (berdasarkan prestasi) jika godaan kekuasaan dari luar begitu besar. Ini kayak di private industries ya, bajak-membajak CEO," ujar Eva
"Kayaknya pakai sistem kayak di sepak bola asik kali ya, jual-beli pemain begitu lebih fair ya kan. Ada ganti rugi human investment," kata dia.
Eva tidak menampik peluang besar Emil maju sebagai calon pimpinan Jawa Timur. Namun, tutur Eva, partai sudah memilih Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas maju dalam Pillada Jatim.
"Sebagai kader, garis partai juga harus dihormati. Ketum sudah memberikan rekomendasi ke Anas yang sudah dua periode jadi Bupati. Jadi timing Emil bukan untuk periode ini tentu karena satu periode saja belum tuntas (sebagai Bupati Trenggalek)," kata Sekretaris Badan Pendidikan dan Pelatihan DPP PDI-P itu.
Meski begitu, ia juga melihat dari sisi lain. Baginya, pembajakan Emil oleh partai lain membuktikan bahwa kader PDI-P banyak diminati. Namun, akibat keputusan itu, Eva memastikan Emil harus menerima konsekuensi dari partai.
Meski begitu, Eva tidak menyebut kemungkinan sanksi apa yang akan diberikan PDI-P terhadap Emil Dardak.
Emil Akan Disanksi
Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI-P, Andreas Hugo Pareira, mengatakan, partainya akan memberi sanksi kepada kadernya yang kini mebjabat Bupati Trenggalek, Emil Dardak.
Sanksi ini terkait keputusan Emil menyatakan bersedia mendampingi Khofifah Indar Parawansa pada Pemilihan Kepala Daerah Jawa Timur 2018.
Emil dinilai telah melanggar ketentuan partai yang harus dipatuhi oleh setiap kader di daerah.
"Dalam kasus Emil, jelas bertentangan dengan keputusan partai. Sehingga konsekuensinya adalah yang bersangkutan akan diproses dalam Badan Kehormatan Partai untuk mendapatkan sanksi sesuai peraturan partai," kata Andreas melalui pesan singkat, Selasa (21/11/2017).
Ia mengatakan, Emil merupakan bupati yang diusung oleh PDI-P dan juga kader partai sehingga seharusnya menaati segala keputusan partai.
[Candra Okta Della, Sriwijaya Post]

Tidak ada komentar: