Jumat, 08 Desember 2017

Bisa Hadang Jokowi, Akankah Anies Baswedan Tinggalkan Jakarta?

Reporter:Tempo.co
Editor:Widiarsi Agustina
Rabu, 6 Desember 2017 06:47 WIB
Bisa Hadang Jokowi, Akankah Anies Baswedan Tinggalkan Jakarta?
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan memberikan sambutan pada reuni 212 di Monas, Jakarta, 2 Desember 2017. TEMPO/Maria Fransisca.
TEMPO.CO, Jakarta -Anies Baswedan, mantan Menteri Pendidikan yang kini jadi Gubernur DKI Jakarta,  bisa menjadi kuda hitam dan menjadi penantang kuat  Presiden Jokowi dalam pemilihan Presiden 2019 mendatang. Dalam survei yang digelar Indobarometer selama November 2017, Anies Baswedan menempati peringkat ketiga baik dalam sesi pertanyaan terbuka maupun tertutup tentang calon presiden yang akan dipilih pada Pilpres 2019 mendatang.
Seperti apa tanggapan Anies Baswedan? Akankah ia akan tergoda mengikuti Jokowi, meninggalkan Jakarta untuk memimpin Indonesia?
Ditemui di Balai Kota, Anies Baswedan santai menanggapi soal hasil survei Indobarometer yang menempatkannya diposisi ketiga sebagai calon presiden 2019 pilihan rakyat.

"Ya baru saja mulai kerja di Jakarta, kita jalanin sekarang saya lagi fokus soal antisipasi banjir dan antipasi masalah keluhan warga", kata Anies, Selasa, 5 Desember 2017.
Sebelumnya Anies Baswedan pernah menyatakan bahwa tidak akan maju di Pilpres 2019 saat diwawancarai Tempo secara eksklusif pada 12 Oktober 2017 lalu.

"Garis saya menjadi gubernur. Saya akan urus Jakarta. Jangan saya ditarik untuk urusan di luar Ibu Kota. Bahwa dulu ada Pak Jokowi yang kurang dari lima tahun menjadi gubernur lalu menjadi presiden, jangan ditarik-tarik ke saya. Itu garis beliau," kata Anies Baswedan di rumahnya daerah Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

Survei Indo Barometer dilakukan dengan metode wawancara tatap muka menggunakan kuesioner pada 15-23 November 2017. Metode penarikan sampel menggunakan multistage random sampling. Responden berjumlah 1.200 orang berusia 17 tahun atau lebih dari 34 provinsi di seluruh Indonesia. Margin of error plus-minus 2,83 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
MOH KHORY ALFARIZI

Tidak ada komentar: