Ilustrasi Pilgub Jabar/JUSTIA GANANG
Di Jawa Barat ada 17 pilkada yang digelar serentak tahun ini. Ada 1 tingkat provinsi, 6 tingkat kota, dan 10 tingkat kabupaten. Meski demikian, dinamika pilkada di tingkat provinsi ternyata menyedot perhatian lebih besar dibandingkan dengan di tingkat kabupaten maupun kota.
Ada beberapa faktor mengapa perhelatan Pilgub Jabar 2018 ini begitu menyita perhatian publik. Pertama, kemungkinan karena munculnya sejumlah tokoh penting yang ikut menjadi peserta pilkada dan dinamika selama proses pencalonannya. Perhatian nasional juga tertuju pada tokoh-tokoh di Jabar tersebut hingga mendapatkan sorotan yang lebih besar dari media.
Kedua, Jabar adalah miniatur Indonesia. Peneliti komunikasi politik dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Karim Suryadi memandang bahwa Jawa Barat sebagai instrumen penting politik elektoral pada skala nasional. Itu sebabnya, Jawa Barat mendapatkan perlakuan khusus oleh semua partai politik yang berkepentingan.
Di Jawa Barat, ada empat pasangan calon yang mendaftar di KPU Jabar hingga 10 Januari 2018. Keempat pasangan itu adalah:
- Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi, diusung Partai Golkar dan Demokrat
- Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum, diusung Partai Nasdem, PPP, PKB, dan Hanura
- Sudrajat-Ahmad Syaikhu, diusung Partai Gerindra, PKS, dan PAN
- Tubagus Hasanuddin-Anton Charliyan, diusung PDI Perjuangan
Selama seminggu, Pikiran Rakyat menggelar dua polling dengan isi pertanyaan yang serupa di situs pikiran-rakyat.com dan Twitter @pikiran_rakyat. Polling dibuka 10 Januari 2018 dan ditutup 17 Januari 2018. Tingkat partisipasi di situs Pikiran Rakyat berjumlah 5.399 pemilih. Sementara partisipasi di Twitter sebanyak 48.951 pemilih.
Berikut adalah hasilnya:
Di situs pikiran-rakyat.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar