TRIBUNNEWS.COM/TRIBUNNEWS.COM/Biro Pers Setpres
Presiden
Jokowi dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo gelar open house yang kali ini
digelar di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (15/6/2018).
Hadir dalam acara open house Wakil Presiden Jusuf Kalla didampingi
Mufidah Jusuf Kalla dan ribuan masarakat. TRIBUNNEWS.COM/Biro Pers
Setpres
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPP PDI
Perjuangan, Andreas Hugo Perreira menyebut ada upaya yang masif untuk
memisahkan antara PDI Perjuangan dan Presiden Joko Widodo.
Caranya, dengan mengklaim kemenangan di Pilkada Serentak 2018 oleh beberapa partai politik dan cara lainnya.
"Ya kita bisa lihat lah. Ada upaya-upaya pemisahan PDIP dan Jokowi. Ada pihak tertentu yang lebih mengasosiasikan diri memiliki atau lebih dekat dengan Jokowi," kata Andreas di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Kamis (28/6/2018).
Menurut Andreas, upaya memisahkan PDIP dan Jokowi selaku capres yang diusung oleh PDIP itu terbilang masif dan dapat dibuktikan dalam waktu beberapa hari ke belakang.
Bukan hanya itu, upaya memisahkan Jokowi dengan PDIP juga tampak dari hasil pilkada serentak yang dimenangi oleh partai pendukung.
Meski, banyak dari mereka hanya mengusung pasangan calon yang bukan berasal dari kader sendiri.
"Tapi, apapun upayanya, sama sekali tidak akan berpengaruh bagi PDIP.
Kami sudah sepakat untuk mengusung Jokowi menjadi capres dan semua
orang juga tahu dia kader terbaik kami," tegasnya.
Direktur Eksekutif Voxpol Center, Pangi Syarwi Chaniago melihat lebih dari itu. Pangi menganggap bahwa ada pihak yang sudah mulai memberikan Jokowi sebuah pilihan.
Pilihan untuk tetap bersama PDIP atau berjalan bersama dengan partai lain.
"Jangankan mengasosiasikan, dalam beberapa kesempatan, saya melihat Pak Jokowi ini diberikan pilihan lain untuk bersama partai di luar PDIP saat menjadi calon presiden besok," tuturnya.
Caranya, dengan mengklaim kemenangan di Pilkada Serentak 2018 oleh beberapa partai politik dan cara lainnya.
"Ya kita bisa lihat lah. Ada upaya-upaya pemisahan PDIP dan Jokowi. Ada pihak tertentu yang lebih mengasosiasikan diri memiliki atau lebih dekat dengan Jokowi," kata Andreas di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Kamis (28/6/2018).
Menurut Andreas, upaya memisahkan PDIP dan Jokowi selaku capres yang diusung oleh PDIP itu terbilang masif dan dapat dibuktikan dalam waktu beberapa hari ke belakang.
Bukan hanya itu, upaya memisahkan Jokowi dengan PDIP juga tampak dari hasil pilkada serentak yang dimenangi oleh partai pendukung.
Meski, banyak dari mereka hanya mengusung pasangan calon yang bukan berasal dari kader sendiri.
Direktur Eksekutif Voxpol Center, Pangi Syarwi Chaniago melihat lebih dari itu. Pangi menganggap bahwa ada pihak yang sudah mulai memberikan Jokowi sebuah pilihan.
Pilihan untuk tetap bersama PDIP atau berjalan bersama dengan partai lain.
"Jangankan mengasosiasikan, dalam beberapa kesempatan, saya melihat Pak Jokowi ini diberikan pilihan lain untuk bersama partai di luar PDIP saat menjadi calon presiden besok," tuturnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Klaim Kemenangan Parpol di Pilkada Serentak, Upaya Pisahkan Jokowi dan PDIP, http://www.tribunnews.com/nasional/2018/06/29/klaim-kemenangan-parpol-di-pilkada-serentak-upaya-pisahkan-jokowi-dan-pdip.
Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Dewi Agustina
Tidak ada komentar:
Posting Komentar