Sabtu, 07 Juli 2018

TGB Dukung Jokowi, Sandiaga Uno: Prabowo Sangat Menghormati TGB

Reporter:Budiarti Utami Putri
Editor:Syailendra Persada
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (tengah) bertemu dengan Gubernur Nusa Tenggara Barat Tuan Guru Bajang Zainul Majdi (kanan) dan politikus PKS Zulkifliemansyah (kiri) di rumah dinasnya, Kebayoran Baru, Jakarta, Selasa malam, 4 Juli 2018. Istimewa.
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (tengah) bertemu dengan Gubernur Nusa Tenggara Barat Tuan Guru Bajang Zainul Majdi (kanan) dan politikus PKS Zulkifliemansyah (kiri) di rumah dinasnya, Kebayoran Baru, Jakarta, Selasa malam, 4 Juli 2018. Istimewa.
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Tim Pemenangan Pemilu Partai Gerindra Sandiaga Uno mengatakan Prabowo Subianto menghormati Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi. "Pak Prabowo sangat hormat dengan Pak TGB," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta ini kepada Tempo, Kamis, 5 Juli 2018.
Sandiaga menuturkan TGB memiliki peran penting dalam pemilihan presiden 2014. Gubernur Nusa Tenggara Barat ini mendukung Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa dalam pilpres 2014. Dukungan TGB itu disebut-sebut sebagai faktor yang memenangkan Prabowo-Hatta di NTB.
–– ADVERTISEMENT ––

Dari 33 provinsi, Prabowo-Hatta memenangi 10 provinsi, salah satunya di NTB. Prabowo-Hatta meraih 72,45 persen dari hasil rekapitulasi Komisi Pemilihan Umum. "Pak TGB sangat dihormati. Waktu 2014 kami bisa mendapatkan hasil yang baik di NTB," kata Sandiaga.
Kendati begitu, Sandiaga mengatakan dukungan TGB terhadap Jokowi tak menjadi ancaman bagi Prabowo dan kubu Gerindra dalam Pilpres 2019. "Saya rasa enggak menjadi ancaman," kata dia.

Dukungan TGB terhadap Jokowi pertama kali tersebar melalui aplikasi perpesanan dan media sosial. Dalam foto itu, tampak foto TGB dan Jokowi, disertai tulisan "Kemaslahatan bangsa, umat, dan akal sehat jadi pertimbangan. Beliau layak dan pantas diberi kesempatan dua periode. TGB, Jakarta, 4 Juli 2018.
TGB mengatakan, dia ingin memberikan kesempatan kepada Jokowi dalam Pilpres 2019 untuk merampungkan program-programnya. "Saya merasakan tidak cukup lima tahun mengeksekusi keutuhan visi misi program. Jadi butuh waktu yang relatif cukuplah, dua periode," kata TGB kepada Tempo, Kamis, 5 Juli 2018.

Tidak ada komentar: