Jumat, 04 Januari 2013

Inilah Kiat merawat Payudara

Kenali Penganggu Kesehatan PayudaraGhiboo.com - Beberapa tahun lalu, kanker payudara di Indonesia berada di urutan kedua tertinggi setelah kanker serviks.

Namun, sekarang kanker payudara malah menduduki peringkat pertama kematian wanita Indonesia.

Dikutip dari Good Housekeeping Indonesia (16/5), Dr. Walta Gautama, SpB(K)Onk dari Rumah Sakit Darmais Jakarta mengungkapkan bahwa RS. Dharmais menerima pasien kanker payudara mencapai 900 ribu orang per tahun.

Ia pun menunjukkan sebuah data statistik yang berisi sebagian besar kanker payudara baru terdeteksi pada stadium tiga.

Hal ini disebabkan tidak adanya deteksi dini. Sebaiknya setiap perempuan harus membiasakan diri untuk deteksi dini kanker.

Selama bertahun-tahun, banyak artikel yang mengkaitkan penyebab kanker payudara. Mulai dari obesitas, konsumsi minuman alkohol, jarang mengasup buah dan sayur, merokok hingga terbiasa makan makanan tak sehat.

Dalam Bra and Breast Cancer Study di Amerika diketahui bahwa wanita dengan kanker payudara memiliki riwayat kebiasaan memakai bra terlalu terlalu lama dan terlalu ketat setiap hari.

Mengenakan bra lebih dari 12 jam setiap hari menaikan 113 kali lipat risiko terkena kanker payudara. Para ahli yakin bahwa bra memberikan tekanan ke payudara, terutama di sistem limfatik.

Ketika seorang wanita memakai bra ketat, maka payudaranya akan tertekan, kemudian menutup jalur limfatik dari payudara ke kelenjar. Hal ini yang menyebabkan penumpukan cairan, pembengkakan, nyeri dan pembentukan kista.


Mungkin diantara kita ada yang merasa bersalah, kurang cantik, atau kesakitan waktu memberikan ASI. Tetapi, hal tersebut tak perlu dirisaukan. Karena sebagai Ibu "baru" bukanlah sebuah "bencana".
Jika kita membutuhkan orang lain, kenapa tidak? Kita perlu berbagi dengan orang yang berpengalaman, orangtua atau dokter. Kali ini dr. Ariani Dewi Widodo, SpA akan memberikan informasi seputar menyusui.
- Menyusui sakit
Bagi kita, calon ibu baru pasti sudah mengumpulkan informasi tentang menyusui. Tetapi bila kita merasa sakit saat menyusui, kita perlu berkonsultasi di klinik tumbuh kembang. Karena di klinik tersebut, kita akan diberikan informasi tentang kesehatan ibu dan bayi.
- Payudara kendor
Menyusui membuat payudara kendor? Tak perlu khawatir, karena setelah menyusui kita dapat melakukan olahraga guna mengencangkannya. Lalu jaga berat badan agar tetap stabil, perbanyak makan buah dan sayur, serta memilih bra yang tepat dapat membantu mengencangkan payudara.
- Tidak boleh menyusui ketika ibu sakit
Menurut Ariani, pernyataan ini hanya mitos. Ketika ibu menyusui sakit, ibu tetap boleh memberikan ASI kepada bayi. Bayi tidak akan tertular, karena secara otomatis mereka membentuk antibodi untuk melindungi tubuhnya.
- Merasa bersalah karena bekerja
Sehagai ibu, kita ingin memberikan yang terbaik pada anak, salah satunya ASI eksklusif. Namun ada beberapa kendala bagi kita yang bekerja, kita beranggapan tidak dapat memberikan ASI dan merasa bersalah karenanya. Padahal kita terap bisa memberikan ASI dengan cara memompa dan disimpan di lemari pendingin atau kita dapat manfaatkan delivery ASI dari kantor ke rumah, yang saat ini tersedia jasanya di kota-kota besar.
- Susu formula rendah gula
Jika anak kita diberikan susu formula, tetapi ia tidak cocok atau alergi dengan kandungan gula susu tersebut, kita dapat memberikannya susu formula rendah gula. Tetapi bagaimana pun juga, ASI merupakan makanan yang paling baik bagi bayi. Selama kita masih memberikan ASI dan bayi pun tidak ada masalah, produksi ASI kita akan lancar. Pasalnya dengan memberikan ASI, dapat membentuk kedekatan antara ibu dan anak. Anak juga merasakan kehangatan dalam dekapan sang ibu. (Agustina N.R)

Tidak ada komentar: