Selasa, 31 Desember 2013

Jokowi tak tertandingi?

Hamdi Muluk: Harus Dicari Lawan untuk Kalahkan Jokowi

Hamdi Muluk: Harus Dicari Lawan untuk Kalahkan Jokowi

PEMILU | December 30, 2013 10:04:43 | Dibaca:144 kali
ASATUNEWS - Hingga saat ini elektabilitas Jokowi tidak tergoyahkan dalam survei Capres 2014. Lalu siapakah yang bisa menandingi elektabilitas Jokowi jelang pemilu 2014 mendatang.

Universitas Indonesia, melalui Laboratorium Psikologi Politik UI mengadakan survei yang bertema "Siapa Lawan Tanding Jokowi" di Hotel Morisey, Ahad sore (29/12).

"Kalau elektabilitas, tiga bulan kedepan juga hasilnya akan sama, yakni Jokowi terus, makin mengerucut keinginan masyarakat terhadap Jokowi membuat persaingan tidak sehat," ucap Ketua Laboratorium Psikologi Politik UI Hamdi Muluk.

Alasan tidak sehat karena, jika hanya satu kandidat saja yakni Jokowi maka tidak ada calon alternatif selain Jokowi.

"Nah biar sehat, maka kami mencarikan siapa yang pantas menjadi lawan tanding Jokowi," terangnya.

Dalam survei ini,  Laboratorium Psikologi Politik UI menemukan 21 nama baru yang berpotensial menjadi kandidat lawan tanding Jokowi sebagai capres 2014. 

1. Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan;
2. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo;
3. Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini;
4. Gubernur Jawa Timur Soekarwo;
5. Wagub DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama;
6. Mantan Wali Kota Blitar Djarot Saiful Hidayat;
7. Bupati Enrekang La Tinro La Tunrung;
8. Mantan Wali Kota Yogyakarta Herry Zudyanto;
9. Mantan Wagub Jateng Rustriningsih;
10. Ketua Serikat Petani Pasundan Agustiana;
11. CEO PT Garuda Indonesia Emirsyah Satar;
12. Akademisi Anies Baswedan;
13. Ketua umum Serikat Petani Indonesia Hendri Saragih;
14. Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia Said Iqbal;
15. Ketua KPK Abraham Samad;
16. Menteri Keuangan Chatib Basri;
17. CEO Trans Corp Chairul Tanjung;
18. Direktur World Bank Sri Mulyani;
19. CEO PT KAI Ignatius Jonan;
20. Wakil Menteri Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Eko Prasojo; dan
21. Bupati Bantaeng Nurdin Abdullah

Responden survei ini adalah 61 pakar yang terdiri dari akademisi, pengamat politik, tokoh pers, LSM, konsultan politik, politikus, profesional serta pemuda atau mahasiswa.
 
Survei diadakan dengan Focus Group Discussion (FGD) di Hotel Amaris, Jakarta Selatan pada 19 November 2013 lalu.|ASN-022/DANANG/AME 

Tidak ada komentar: