Selasa, 11 Maret 2014

Stop Menguras alam Indonesia

eSKaPe: Siap nasionalisasi Migas, kita dorong jadi Presiden, Senin, 10 Maret 2014 23:15 WIB (7 jam yang lalu)Editor:

Prabowo ajak stop pengusaha asing kuras alam Indonesia, harus didukung


 0Google +0 0 16
Prabowo ajak stop pengusaha asing kuras alam Indonesia, harus didukung - eSKaPe: Siap nasionalisasi Migas, kita dorong jadi Presiden - Capres Gerindra Prabowo Subianto menunggu datangnya arah garis hidup, apa benar jadi penerus cita-cita fanding father, memerdekakan hajat hidup jutaan rakyat dari kemiskinan di alam Indonesia yang kaya raya.(Foto: kiki budi hartawan)Capres Gerindra Prabowo Subianto menunggu datangnya arah garis hidup, apa benar jadi penerus cita-cita fanding father, memerdekakan hajat hidup jutaan rakyat dari kemiskinan di alam Indonesia yang kaya raya.


LENSAINDONESIA.COM: Solidaritas Pensiunan Karyawan Pertamina (eSeKaPe) mendukung pandangan Capres Partai Gerindra Prabowo Subianto, bahwa selama kekayaan alam Indonesia dikuasai pengusaha asing, akan meninggalkan kehancuran ekologi, polusi dan menguras sumber daya alam nasional.
“Pengusaha negara asing, faktualnya memang banyak menguasai sumber daya alam Indonesia dan membawanya keluar. Indonesia hanya penonton saja,” kata Ketua Umum eSPeKaPe Binsar Effendi Hutabarat, yang juga Ketua Gerakan Nasionalisasi Migas (GNM) kepada LICOM, Jakarta, Senin (10/03/14).
Pernyataan Capres Prabowo itu disampaikan saat diwawancarai radio swasta di Jakarta, dalam acara “Hot Topik”, Sabtu malam, 8 Maret 2014. Prabowo juga menyatakan, saat ini sudah banyak sumber daya alam terkuras oleh negara asing, dan diambil korporat atau pengusaha negara asing.
Pemerintan masih belum menjalankan sesuai yang diamanatkan konsitusi, Pasal 33 ayat (2) dan (3) UUD 1945, yang mengamanatkan kepada negara untuk menomorsatukan kepentingan masyarakat, bukan konglomerat.
Selama kekayaan alam dikuasai negara asing, negara Indonesia akan terus mengalami keterpurukan dalam pertumbuhan perekonomian. “Meski demikian, bukan berarti anti asing,” kata Binsar Effendi, menirukan yang disampaikan Prabowo di radio yang disiarkan secara luas.
“Masyarakat Indonesia tidak bisa lagi berbuat, mengolah sumber daya alam, tidaklah salah. Ajakan Prabowo agar segala bentuk kegiatan pembangunan mewah seperti gedung-gedung harus dihentikan, kami sambut baik,” tambah Binsar.
“Tentu, konteksnya untuk tidak mengusik rasa keadilan rakyat, di tengah kebijakan Pemerintah yang terus memanjakan korporasi asing. Seperti membangun gedung-gedung mewah, tapi rakyat (jumlahnya jutaan, red) masih berjuang mendapatkan makan keluarga hari ini saja, semakin sulit,” tandas Binsar Effendi.
Binsar mengungkapkan, sikap para pensiunan Pertamina, sama seperti sikap Prabowo, yang berjuang demi terwujudnya nasionalisasi Migas, dan itu bukan berarti anti asing.
“Nasionalisasi Migas yang kami perjuangkan selama ini, agar Sumber Daya Migas yang asing kuasai itu tidak menguras hasilnya hanya untuk kemakmuran mereka. Kami mengharapkan adanya pembagian hasil yang lebih besar untuk bagian negara.” katanya.
Sebab berdasarkan konstitusi, tegas Binsar, negaralah yang menguasai sumber daya alam tersebut dan yang dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat, seperti dengan keberanian Pemerintah untuk melakukan negosiasi ulang.
“Jadi, perjuangan seperti yang dilakukan eSPeKaPe melalui GNM selama ini bukanlah utopia atau angan-angan, dan tidak akan menabrak perjanjian investasi bilateral (bilateral investment treaty/BIT), jika menyangkut jaminan perlakuan yang adil,” tandas Binsar Effendi.
Sebab itu, kata Binsar, eSPeKaPe mendorong Prabowo untuk segera menyatakan kesiapannya melakukan nasionalisasi Migas, yang juga pernah diharapkan Ketua KPK Abraham Samad.
“Dengan adanya keberanian dan tekad menasionalisasi di sektor Migas, mudah-mudahan saja keterpilihan rakyat atas pencapresan Prabowo akan berjalan mulus,” tegas Binsar.
“Kedaulatan energi dan pangan sudah menjadi tuntutan rakyat. Supaya segera terbebas dari belenggu kemiskinan, yang sampai saat ini belum kita dengar solusi yang ditawarkan para calon presiden,” tambah Binsar.
Pendek kata, tegas Binsar lagi, “Jika Prabowo siap untuk melaksanakan nasionalisasi Migas, kami semakin terdorong untuk memperjuangkannya agar Prabowo memimpin negeri ini dan yang terbebas dari cengkeram neo liberalisme,” pungkas Binsar Effendi ini. @endang

Tidak ada komentar: