Rabu, 30 April 2014

Berdarah Minahasa, Prabowo Turunan Kelima Kapten Benyamin Sigar

Rabu, 30 April 2014 07:59 WIB
Berdarah Minahasa, Prabowo Turunan Kelima Kapten Benyamin Sigar
Tribunnews/Herudin
Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto usai bertemu dengan Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie di kediaman Aburizal Bakrie, di Jakarta Pusat, Selasa (29/4/2014). Pertemuan dua bakal capres dari masing-masing partainya ini menyepakati pembahasan koalisi yang lebih serius kedua partai. TRIBUNNEWS/HERUDIN
TRIBUNNEWS.COM, TONDANO - Darah Minahasa mengalir dalam tubuh Prabowo Subianto, satu di antara calon Presiden RI yang bakal berkompetisi pada Pilpres 9 Juli 2014. Warga Minahasa khususnya daerah Langowan dan sekitarnya sangat mengenal tokoh ini, Kapten Benyamin Sigar. Dialah yang memimpin pasukan dari Minahasa pada perang Diponegoro (1825-1830). Menurut catatan ada 1.421 orang Minahasa yang direkrut Belanda sebagai Serdadu Tulungan (Hulptroepen) dan KL 400 orang yang berangkat ke Pulau Jawa pada waktu itu.
Tugas mereka menumpas perlawanan pasukan Pangeran Diponegoro dalam Perang Jawa. Tugas itu berhasil diwujudkan dengan menangkap Pangeran Diponegoro pada bulan Maret tahun 1830 dan membawanya ke Manado.
Demikian penjelasan sejarawan muda Minahasa, Bode Talmewo kepada Tribun Manado (Tribunnews.com Network) belum lama ini.
"Benyamin Sigar inilah yang memimpin pasukan asal Langowan dengan pangkat kapten. Waktu itu dia merupakan Hukum Kedua Distrik Langowan," kata Talmewo. Calon Presiden RI dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto adalah cucu buyut Kapten Benyamin Sigar. Menurut Bode Talmewo, Prabowo merupakan turunan kelima dari Kapten Langowan Benyamin Sigar.
Bode menjelaskan, turunan pertama Benyamin Sigar adalah Lauren Sigar yang saat itu menjabat Kepala Walak Langowan, Minahasa. Anak Lauren diberi nama Philip Sigar yang tak menjabat apapun. Dari Philip, keturunannya juga dinamakan Philip S L Sigar. Philip junior punya pribadi yang cemerlang.
Ia pernah menjabat Sekretaris Keresidenan Manado, Sekretaris Provinsi Jawa Barat lalu pindah ke negeri Belanda. Setelah Philip junior, lahirlah Dora Sigar.
"Dora Sigar kemudian bertemu dengan Soemitro di Belanda, saat itu Soemitro kuliah di Belanda. Dari keduanya kemudian lahirlah Prabowo Subianto," kata Bode.
Bode menegaskan, Prabowo tak punya pertalian darah (turunan) dengan Pangeran Diponegoro seperti dikatakan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahok saat Prabowo melakukan aksi berkuda sambil membawa keris dalam kampanye akbar Partai Gerindra di Stadion Gelora Bung Karno, Minggu (23/3/2014) lalu.
Bode mengatakan, kakek moyang Prabowo di Jawa merupakan kerabat dekat panglima atau pejabat pada zaman Diponegoro.
"Jadi Prabowo itu bukan turunan Pangeran Diponegoro," tandasnya. Dikatakannya, keluarga Prabowo saat zaman Permesta hidup di luar negeri. Mereka berpindah-pindah. "Saat itu Soemitro sebagai menteri di LPRRI," ujarnya.
Bode menegaskan, isu tentang penculikan dan pembunuhan aktivis pada tahun 1998 yang kerap ditujukan kepada Prabowo tak benar. Malah Prabowo lah yang menyelamatkan mereka.
"Memang benar ia yang menangkap, tapi itu karena perintah atasannya saat itu. Siapa yang tahu atasannya saat itu. Tapi sebenarnya dialah yang menyelamatkannya," imbuh Bode.
Meity Sigar, pengurus keluarga besar Sigar di Langowan mengakui Benyamin Thomas Sigar yang menangkap Pangeran Diponegoro. Hal itu didapatnya dari cerita turun-temurun keluarga.
"Memang tak ada dokumen atau fakta sejarah yang ada pada kami. Tapi menurut cerita dari orang-orangtua kami, Opa Benyamin lah yang menangkap Pangeran Diponegoro," ujarnya, Rabu (26/3/2014) lalu.
Menurut cerita yang dia dengar, saat itu Benyamin dikirim pasukan Belanda membantu penangkapan Pangeran Diponegoro di Jawa.
"Opa Benyamin diperbantukan pada tentara Belanda dikirim ke Jawa," jelasnya. Dikatakannya, Benyamin Sigar merupakan kakek moyang Dora Sigar yang notabene adalah ibunda Prabowo Subianto, calon Presiden dari Partai Gerindra.
"Mereka turunan langsung, Opa Benyamin adalah Opa moyang Prabowo," ucapnya.
Ditanya tanggapannya soal pernyataan Ahok yang menyatakan bahwa Prabowo keturunan Pangeran Diponegoro, Meity mengatakan mungkin itu turunan dari ayah Prabowo.
"Prabowo campuran Langowan Jawa, mungkin turunan Pangeran Diponegoro dari ayahnya, Sumitro," tuturnya.

Tidak ada komentar: