Minggu, 27 Mei 2018 18:33
Reporter : Sania Mashabi
Prabowo sambangi DPR. ©Liputan6.com/Johan Tallo
Merdeka.com - Anggota Badan Komunikasi Partai Gerindra,
Andre Rosiade mengatakan hingga kini partainya belum memutuskan bakal
calon Wakil Presiden yang akan mendampingi Ketua Umumnya, Prabowo
Subianto. Menurut dia, saat ini Gerindra tengah fokus untuk bisa
membangun koalisi dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Amanat
Nasional (PAN) dan Partai Demokrat.
"Kita lagi mematangkan koalisi dengan PAN dan juga mudah-mudahan
InsyaAllah dengan Demokrat jadi enggak usah terburu-buru ya monggo
silakan Pak Jokowi dululah," katanya saat dihubungi merdeka.com, Minggu
(27/5).
Andre mengungkapkan, sejauh ini hubungan antara Gerindra dan Demokrat juga semakin baik. Karena itu ia berharap akan tercipta koalisi besar untuk mengantarkan Prabowo jadi orang nomor satu di Indonesia di Pilpres mendatang.
"Ya komunikasi lagi berjalan tunggu tanggal mainnya. Komunikasi kami sekarang yang tadinya 3G jadi 4G dengan temen-temen Partai Demokrat," ungkapnya.
"Jadi mohon doanya saja mudah-mudahan koalisi pendukung Pak Prabowo ini bisa jadi koalisi besar yaitu koalisi PKS, Gerindra, PAN dan Demokrat harapan kami seperti itu," ucapnya.
Partai Gerindra dan Partai Demokrat tengah jajaki kerja sama Pemilu 2019. Demokrat bahkan tengah menyiapkan sederet konsep kerja sama demi memunculkan opsi calon presiden dan calon wakil presiden yang diinginkan rakyat pada Pilpres tahun depan.
Jika koalisi Gerindra dan Demokrat diketok, maka bakal muncul opsi Prabowo bergandengan dengan AHY. Hal tersebut tidak ditutup oleh Ketua Divisi Hukum dan Advokasi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean.
Dia melihat, tak ada masalah dengan pasangan yang keduanya berasal dari unsur militer tersebut.
"Terkait dengan stigma militer-militer, itu kan tidak masalah. Toh sipil dengan sipil juga enggak masalah. Sama saja. Yang penting sekarang mampu membawa Indonesia lebih baik," kata dia kepada merdeka.com, Kamis (24/5). [fik]
Andre mengungkapkan, sejauh ini hubungan antara Gerindra dan Demokrat juga semakin baik. Karena itu ia berharap akan tercipta koalisi besar untuk mengantarkan Prabowo jadi orang nomor satu di Indonesia di Pilpres mendatang.
"Ya komunikasi lagi berjalan tunggu tanggal mainnya. Komunikasi kami sekarang yang tadinya 3G jadi 4G dengan temen-temen Partai Demokrat," ungkapnya.
"Jadi mohon doanya saja mudah-mudahan koalisi pendukung Pak Prabowo ini bisa jadi koalisi besar yaitu koalisi PKS, Gerindra, PAN dan Demokrat harapan kami seperti itu," ucapnya.
Partai Gerindra dan Partai Demokrat tengah jajaki kerja sama Pemilu 2019. Demokrat bahkan tengah menyiapkan sederet konsep kerja sama demi memunculkan opsi calon presiden dan calon wakil presiden yang diinginkan rakyat pada Pilpres tahun depan.
Jika koalisi Gerindra dan Demokrat diketok, maka bakal muncul opsi Prabowo bergandengan dengan AHY. Hal tersebut tidak ditutup oleh Ketua Divisi Hukum dan Advokasi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean.
Dia melihat, tak ada masalah dengan pasangan yang keduanya berasal dari unsur militer tersebut.
"Terkait dengan stigma militer-militer, itu kan tidak masalah. Toh sipil dengan sipil juga enggak masalah. Sama saja. Yang penting sekarang mampu membawa Indonesia lebih baik," kata dia kepada merdeka.com, Kamis (24/5). [fik]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar