Selasa, 20 Mei 2014

Spanduk Kritik SBY Digulung Elite Gerindra, Demonstran Protes

Selasa, 20 Mei 2014 | 13:53 WIB
KOMPAS.com/SABRINA ASRIL Aliansi Penghuni Rumah Negara membentang spanduk yang mengkritik SBY saat menunggu kedatangan Prabowo-Hatta di Masjid Sunda Kelapa, Jakarta Pusat, Selasa (20/5/2014).

JAKARTA, KOMPAS.com
- Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Edhy Prabowo tiba-tiba saja mendatangi kerumunan massa yang sudah menunggu kedatangan Prabowo-Hatta di Masjid Sunda Kelapa, Jakarta Pusat, Selasa (20/5/2014) siang. Edhy mendatangi sekelompok orang yang menamakan dirinya sebagai Aliansi Penghuni Rumah Negara (APRN).

Di situ, Edhy terlihat berbincang dan berusaha menggulung sebuah spanduk yang mengkritik Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono. Melihat penggulungan spanduk itu, massa demonstran pun marah.
"Kalau sampai digulung, kami tidak akan mendukung Prabowo!" teriak Koordinator Lapangan APRN Didit Soeroso. Dia pun menghampiri Edhy dan memproteks aksi tersebut. Didit menjelaskan bahwa APRN datang ke Masjid Sunda Kelapa untuk mencari pemimpin yang mau melindung para warga yang meninggali rumah negara dari ancaman penggusuran.
Dalam aksinya, APRN mengkritik pemerintahan SBY karena tidak dapat menyelesaikan masalah penggusuran lahan meski sudah ada aturan Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2005. Didit mengaku, sebelum ke Masjid Sunda Kelapa, kelompoknya juga sudah mendatangi Hotel JS Luwansa, di mana Gubernur DKI Jakarat Joko Widodo berada. "Kami mencari siapa pun pemimpin yang melindungi kami dari penggusuran," kata Didit.
Kelompok tersebut membawa sebuah spanduk besar berwarna hitam. Spanduk itu bertuliskan, "17 juta warga penghuni rumah negara akan mendukung capres yang berani secara tegas melaksanakan undang-undang dan peraturan pemerintah tentang rumah negara. Tidak seperti SBY."
Seusai berbincang dengan Edhy Prabowo, Didit mengaku kepada wartawan bahwa Edhy tidak berkenan ada spanduk yang mengkritik SBY. Hal itu saat ini Partai Gerindra tengah mencari simpatik dengan mendapat dukungan untuk SBY. Belum ada konfirmasi dari Edhy Prabowo.

Tidak ada komentar: