Kejagung: Pemeriksaan Jokowi Soal Bus TransJakarta Masih Menunggu
Rabu, 28 Mei 2014, 11:59 WIB
Komentar : 40
Republika/Yasin Habibi
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kejaksaan Agung menyatakan
pemeriksaan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo terkait dugaan korupsi
pengadaan bus Transjakarta 2013, masih menunggu hasil pemeriksaan mantan
Kepala Dinas Perhubungan DKI, Udar Pristono.
Jaksa Agung, Basrief Arief menyatakan pemeriksaan terhadap Jokowi itu masih menunggu perkembangan lebih lanjut. "Kita lihat dari hasil penyidikan," katanya seusai acara pelantikan pejabat eselon II Kejagung di Jakarta, Rabu (28/5).
Senada dikatakan oleh Jaksa Agung Muda Tindak Pidana (JAM Pidsus) Widya Pramono, pemeriksaan terhadap Jokowi menunggu pemeriksaan tahap demi tahap. Ia juga membantah belum diperiksanya Jokowi yang saat ini menjadi calon presiden (capres) menunggu selesainya pelaksanaan pencoblosan.
Wakil Jaksa Agung (Waja) Andhi Nirwanto menyatakan alasan Udar Pristono belum ditahan karena mengacu pada syarat yang sudah tercantum di dalam peraturan seperti tersangka tidak akan melarikan diri dan menghilangkan barang bukti. "Tapi, Udar sudah dicegah untuk berpergian ke luar negeri," katanya.
Dalam kasus tersebut, Kejagung sudah menetapkan empat tersangka, yakni, Udar Pristono (mantan Kadishub DKI Jakarta) dan P (Direktur Pusat Teknologi dan Sistem Transportasi di Bidang Pengkajian dan Penerapan Teknologi/BPPT).
Dua lainnya, yakni DA (pegawai negeri sipil pada Dinas Perhubungan DKI Jakarta selaku Pejabat Pembuat Komitmen) dan ST (PNS Dinas Perhubungan DKI Jakarta selaku Ketua Panitia Pengadaan Barang/Jasa Bidang Pekerjaan Konstruksi 1 Dinas Perhubungan DKI Jakarta).
Pengadaan bus Transjakarta itu terdiri atas busway senilai Rp1 triliun dan bus peremajaan dari angkutan umum reguler senilai Rp 500 miliar. Kejagung sudah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi guna membuat terang atas dugaan tindak pidana korupsi tersebut.
Sabtu, 24 Mei 2014 , 00:16:00Jaksa Agung, Basrief Arief menyatakan pemeriksaan terhadap Jokowi itu masih menunggu perkembangan lebih lanjut. "Kita lihat dari hasil penyidikan," katanya seusai acara pelantikan pejabat eselon II Kejagung di Jakarta, Rabu (28/5).
Senada dikatakan oleh Jaksa Agung Muda Tindak Pidana (JAM Pidsus) Widya Pramono, pemeriksaan terhadap Jokowi menunggu pemeriksaan tahap demi tahap. Ia juga membantah belum diperiksanya Jokowi yang saat ini menjadi calon presiden (capres) menunggu selesainya pelaksanaan pencoblosan.
Wakil Jaksa Agung (Waja) Andhi Nirwanto menyatakan alasan Udar Pristono belum ditahan karena mengacu pada syarat yang sudah tercantum di dalam peraturan seperti tersangka tidak akan melarikan diri dan menghilangkan barang bukti. "Tapi, Udar sudah dicegah untuk berpergian ke luar negeri," katanya.
Dalam kasus tersebut, Kejagung sudah menetapkan empat tersangka, yakni, Udar Pristono (mantan Kadishub DKI Jakarta) dan P (Direktur Pusat Teknologi dan Sistem Transportasi di Bidang Pengkajian dan Penerapan Teknologi/BPPT).
Dua lainnya, yakni DA (pegawai negeri sipil pada Dinas Perhubungan DKI Jakarta selaku Pejabat Pembuat Komitmen) dan ST (PNS Dinas Perhubungan DKI Jakarta selaku Ketua Panitia Pengadaan Barang/Jasa Bidang Pekerjaan Konstruksi 1 Dinas Perhubungan DKI Jakarta).
Pengadaan bus Transjakarta itu terdiri atas busway senilai Rp1 triliun dan bus peremajaan dari angkutan umum reguler senilai Rp 500 miliar. Kejagung sudah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi guna membuat terang atas dugaan tindak pidana korupsi tersebut.
JAKARTA - Tersangka
kasus dugaan korupsi pengadaan Transjakarta Udar Pristono meminta
Kejaksaan Agung (Kejagung) untuk memeriksa Gubernur DKI Jakarta Joko
Widodo alias Jokowi. Namun, desakan itu dilakukannya bukan untuk
menjebloskan sang gubernur ke balik terali besi.
Mantan Kepala Dinas Perhubungan DKI
Jakarta ini menjelaskan, dirinya hanya ingin dibela oleh Jokowi.
Pasalnya, Pristono kecewa selama ini dibiarkan berjuang sendirian.
"Saya kecewa karena Pak Jokowi tidak
mengayomi. Kita sudah bekerja sama di Tanah Ábang, Jatinegara, terus
kamu (Jokowi) sebagai pemimpin melakukan pembiaran seperti itu," kata
Pristono di gedung MK, Jakarta, Jumat (23/5).
Lagi pula, lanjutnya, tidak ada yang
salah dari pengadaan bus Transjakarta yang menghebohkan itu. Karenanya,
Jokowi tidak perlu takut untuk diperiksa.
"Kalau hubungannya dengan Pak Jokowi
memang masalah busway itu Insya Allah ini bersih. Insya Allah tidak ada
apa-apanya, ini kan masalah karat yang seolah-olah masalah besar," ujar
Pristono.
Di tempat yang sama kuasa hukum
Pristono, Razman Arif mengapresiasi pernyataan tim kuasa hukum Jokowi
yang menyebut bahwa kliennya siap diperiksa. Dengan pernyataan itu maka
pihak kejaksaan tidak punya alasan lagi untuk menunda pemanggilan
Jokowi.
"Kami jadi makin semangat untuk mendesak
kejaksaan untuk memanggil Jokowi. Ini demi equality before the law,"
tutur pengacara dari kantor Eggy Sudjana and Partner ini. (dil/jpnn)
Punya Bukti Video, Udar Pristono Sebut Jokowi Tahu Kasus Korupsi Transjakarta
Punya Bukti Video, Udar Pristono Sebut Jokowi Tahu Kasus Korupsi Transjakarta
JAKARTA (voa-islam.com) - Nasib Jokowi
bagai diujung tanduk, rahasianya akan diungkap mantan Kepala Dinas Perhubungan
DKI Jakarta, Udar Pristono. Ia akan ungkap keterlibatan Gubernur DKI Jakarta,
Joko Widodo atau Jokowi yang dinilainya mengetahui proses pengadaan Bus
Transjakarta. "Pak Jokowi tau lah, tidak mungkin tidak tahu. Saya punya video dan
gambar-gambarnya,"ujarnya, Rabu (21/5/2014). Udar mengungkap, Gubenur DKI Jokowi disebut sebagai orang yang mengetahui
proses pengadaan alat transportasi tahun 2013 dengan anggaran sebesar Rp1,5
triliun tersebut. Namun dirinya tidak membeberkan secara detil keterlibatan
Jokowi dalam proyek pengadaan bus itu. Udar mengungkap, Gubenur DKI Jokowi disebut sebagai orang yang mengetahui
proses pengadaan alat transportasi tahun 2013 dengan anggaran sebesar Rp1,5
triliun tersebut. a juga mengaku kecewa dengan sikap Pemprov DKI Jakarta yang berdiam
diri terhadap kasus yang menimpa dirinya serta pegawai Pemprov DKI Jakarta.
Karena sejatinya, seorang pemimpin dapat membantu menjelaskan kepada penyidik
Kejaksaan Agung mengenai proses pengadaan dan sangkaan yang dituduhkan kepada
sejumlah anak buahnya. Terlebih lagi, dirinya hanya menjalankan tugas selaku Kepala Dinas
Perhubungan yang harus bertanggungjawab kepada atasannya dalam hal ini gubernur
dan wakil gubernur."Kami dibiarkan selama ini dan tidak ada hal-hal yang bisa meringankan
kami. Kami ini kan PNS, aturan-aturannya administrasi negara, kami bukan
penjahat," keluhny
Michael Bimo, Keponakan Jokowi Pemenang Proyek Rp.1,5 T Busway TransJakarta
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau Jokowi terindikasi terlibat dalam korupsi pengadaan bus TransJakarta.
Berdasarkan informasi yang berkembang, mantan Kepala Dinas Perhubungan DKI Udar Pristono yang sudah dijadikan tersangka kasus itu sebenarnya tidak setuju proyek pembelian bus TransJakarta Rp1,5 triliun melalui tender langsung dengan kemenangan keponakan Jokowi. Mantan Kepala Dinas Perhubungan DKI Udar Pristono yang sudah dijadikan tersangka kasus itu sebenarnya tidak setuju pembelian bus TransJakarta Rp1,5 T melalui tender langsung dengan kemenangan keponakan Jokowi, Udar diperintahkan Jokowi untuk mengambil busway dari Cina yang dalam spesifikasi barang kondisinya bagus. "Padahal Jokowi dan Michael Bimo sudah tahu kalau Kondisi busway tersebut memang tidak siap operasi," kicau Ragil aktivis PRD.
Menurut Ragil, sekitar empat bulan sebelum memutuskan beli itu busway, dan Micahel Bimo diutus Jokowi ke Cina untuk melihat busway. "Menghitung berapa dana yang harus dikeluarkan untuk membeli busway dan merekondisinya di Indonesia," jelas Ragil.
Ragil mengungkapkan, bengkel reparasinya pun sudah disiapkan yaitu di Semarang dan Magelang. "Dua bengkel tersebut masih milik keluarga Jokowi. Setelah dibayar bus dikirim ke Indonesia," papar Ragil.
Kata Ragil, secara birokrasi Udar lapor ke Kemenhub RI kalau ada busway masuk dari Cina dengan spefisikasi A B C D. "Tapi oleh Kemenhub proses pengeluaran barang dipersulit karena spesifikasi barang tidak sesuai data di Kemenhub," jelasnya.
Lanjut Ragil, Jokowi panik dan diutuslah Ahok menemui Kemenhub. Tapi Kemenhub tetap tidak mau keluarin barang. Akhirnya tertunda.
"Dan setelah Kemenhub berkoordinasi dengan BPK dan BPKD. Diceklah barang. Ternyata memang tak sesui spesifikasinya," paparnya.
"Maka terbongkarlah kalau bus itu barang lungsuran. Jokowi buang badan bilang kalau ditipu timsesnya," ungkapnya. [adivammar/brbs/voa-islam.com]
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau Jokowi terindikasi terlibat dalam korupsi pengadaan bus TransJakarta.
Berdasarkan informasi yang berkembang, mantan Kepala Dinas Perhubungan DKI Udar Pristono yang sudah dijadikan tersangka kasus itu sebenarnya tidak setuju proyek pembelian bus TransJakarta Rp1,5 triliun melalui tender langsung dengan kemenangan keponakan Jokowi. Mantan Kepala Dinas Perhubungan DKI Udar Pristono yang sudah dijadikan tersangka kasus itu sebenarnya tidak setuju pembelian bus TransJakarta Rp1,5 T melalui tender langsung dengan kemenangan keponakan Jokowi, Udar diperintahkan Jokowi untuk mengambil busway dari Cina yang dalam spesifikasi barang kondisinya bagus. "Padahal Jokowi dan Michael Bimo sudah tahu kalau Kondisi busway tersebut memang tidak siap operasi," kicau Ragil aktivis PRD.
Menurut Ragil, sekitar empat bulan sebelum memutuskan beli itu busway, dan Micahel Bimo diutus Jokowi ke Cina untuk melihat busway. "Menghitung berapa dana yang harus dikeluarkan untuk membeli busway dan merekondisinya di Indonesia," jelas Ragil.
Ragil mengungkapkan, bengkel reparasinya pun sudah disiapkan yaitu di Semarang dan Magelang. "Dua bengkel tersebut masih milik keluarga Jokowi. Setelah dibayar bus dikirim ke Indonesia," papar Ragil.
Kata Ragil, secara birokrasi Udar lapor ke Kemenhub RI kalau ada busway masuk dari Cina dengan spefisikasi A B C D. "Tapi oleh Kemenhub proses pengeluaran barang dipersulit karena spesifikasi barang tidak sesuai data di Kemenhub," jelasnya.
Lanjut Ragil, Jokowi panik dan diutuslah Ahok menemui Kemenhub. Tapi Kemenhub tetap tidak mau keluarin barang. Akhirnya tertunda.
"Dan setelah Kemenhub berkoordinasi dengan BPK dan BPKD. Diceklah barang. Ternyata memang tak sesui spesifikasinya," paparnya.
"Maka terbongkarlah kalau bus itu barang lungsuran. Jokowi buang badan bilang kalau ditipu timsesnya," ungkapnya. [adivammar/brbs/voa-islam.com]
Michael Bimo, Keponakan
Jokowi Pemenang Proyek Rp.1,5 T Busway TransJakarta
JAKARTA (voa-islam.com) - Ini Dia
Bukti Korupsi Jokowi di Pengadaan Bus TransJakarta Yang dimenangkan Keponakan
Jokowi, Michael Bimo, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau Jokowi terindikasi terlibat dalam
korupsi pengadaan bus TransJakarta.
Berdasarkan informasi yang berkembang, mantan Kepala Dinas Perhubungan DKI Udar Pristono yang sudah dijadikan tersangka kasus itu sebenarnya tidak setuju proyek pembelian bus TransJakarta Rp1,5 triliun melalui tender langsung dengan kemenangan keponakan Jokowi. Mantan Kepala Dinas Perhubungan DKI Udar Pristono yang sudah dijadikan tersangka kasus itu sebenarnya tidak setuju pembelian bus TransJakarta Rp1,5 T melalui tender langsung dengan kemenangan keponakan Jokowi.
"Maka dibuatlah panitia lelang yang dikomandoi secara ilegal oleh
Micheal Bimo mantan ketua timses Jokowi," kata pemilik akun Twitter Ragil
Nugroho @RagilNugroho1. Kata mantan aktivis PRD ini, walaupun panitianya ada unsur pemprov, tapi yang
menentukan aturan dan pemenangnya adalah Michael Bimo."Udar sebagai kepala dinas mau tidak mau bertanggungjawab terhadap lelang
tersebut. Sampai akhirnya lelang dimenangkan perusahaan keponakan Jokowi,
Michael Bimi" ungkap Ragil.Kata Ragil, Udar diperintahkan Jokowi untuk mengambil busway dari Cina
yang dalam spesifikasi barang kondisinya bagus. "Padahal Jokowi dan
Michael Bimo sudah tahu kalau Kondisi busway tersebut memang tidak siap
operasi," kicau Ragil.Berdasarkan informasi yang berkembang, mantan Kepala Dinas Perhubungan DKI Udar Pristono yang sudah dijadikan tersangka kasus itu sebenarnya tidak setuju proyek pembelian bus TransJakarta Rp1,5 triliun melalui tender langsung dengan kemenangan keponakan Jokowi. Mantan Kepala Dinas Perhubungan DKI Udar Pristono yang sudah dijadikan tersangka kasus itu sebenarnya tidak setuju pembelian bus TransJakarta Rp1,5 T melalui tender langsung dengan kemenangan keponakan Jokowi.
Menurut Ragil, sekitar empat bulan sebelum memutuskan beli itu busway, dan
Micahel Bimo diutus Jokowi ke Cina untuk melihat busway. "Menghitung
berapa dana yang harus dikeluarkan untuk membeli busway dan merekondisinya di
Indonesia," jelas Ragil.
Ragil mengungkapkan, bengkel reparasinya pun sudah disiapkan yaitu di Semarang
dan Magelang. "Dua bengkel tersebut masih milik keluarga Jokowi. Setelah
dibayar bus dikirim ke Indonesia," papar Ragil.
Kata Ragil, secara birokrasi Udar lapor ke Kemenhub RI kalau ada busway masuk
dari Cina dengan spefisikasi A B C D. "Tapi oleh Kemenhub proses
pengeluaran barang dipersulit karena spesifikasi barang tidak sesuai data di
Kemenhub," jelasnya.
Lanjut Ragil, Jokowi panik dan diutuslah Ahok menemui Kemenhub. Tapi Kemenhub
tetap tidak mau keluarin barang. Akhirnya tertunda. "Dan setelah Kemenhub berkoordinasi dengan BPK dan BPKD. Diceklah barang.
Ternyata memang tak sesui spesifikasinya," paparnya. "Maka terbongkarlah kalau bus itu barang lungsuran. Jokowi buang badan
bilang kalau ditipu timsesnya," ungkapnya. [adivammar/petikan/voa-islam.com]
"Pak Jokowi tau lah, tidak mungkin tidak tahu. Saya punya video dan gambar-gambarnya," ujarnya, Rabu (21/5/2014).
Udar mengungkap, Gubenur DKI Jokowi disebut sebagai orang yang mengetahui proses pengadaan alat transportasi tahun 2013 dengan anggaran sebesar Rp1,5 triliun tersebut. Namun dirinya tidak membeberkan secara detil keterlibatan Jokowi dalam proyek pengadaan bus itu.
Dirinya juga mengaku kecewa dengan sikap Pemprov DKI Jakarta yang
berdiam diri terhadap kasus yang menimpa dirinya serta pegawai Pemprov
DKI Jakarta. Karena sejatinya, seorang pemimpin dapat membantu
menjelaskan kepada penyidik Kejaksaan Agung mengenai proses pengadaan
dan sangkaan yang dituduhkan kepada sejumlah anak buahnya.
Terlebih lagi, dirinya hanya menjalankan tugas selaku Kepala Dinas Perhubungan yang harus bertanggungjawab kepada atasannya dalam hal ini gubernur dan wakil gubernur.
"Kami dibiarkan selama ini dan tidak ada hal-hal yang bisa meringankan kami. Kami ini kan PNS, aturan-aturannya administrasi negara, kami bukan penjahat," keluhnya.
Michael Bimo, Keponakan Jokowi Pemenang Proyek Rp.1,5 T Busway TransJakarta
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau Jokowi terindikasi terlibat dalam korupsi pengadaan bus TransJakarta.
Berdasarkan informasi yang berkembang, mantan Kepala Dinas Perhubungan DKI Udar Pristono yang sudah dijadikan tersangka kasus itu sebenarnya tidak setuju proyek pembelian bus TransJakarta Rp1,5 triliun melalui tender langsung dengan kemenangan keponakan Jokowi.
Menurut Ragil, sekitar empat bulan sebelum memutuskan beli itu busway, dan Micahel Bimo diutus Jokowi ke Cina untuk melihat busway. "Menghitung berapa dana yang harus dikeluarkan untuk membeli busway dan merekondisinya di Indonesia," jelas Ragil.
Ragil mengungkapkan, bengkel reparasinya pun sudah disiapkan yaitu di Semarang dan Magelang. "Dua bengkel tersebut masih milik keluarga Jokowi. Setelah dibayar bus dikirim ke Indonesia," papar Ragil.
Kata Ragil, secara birokrasi Udar lapor ke Kemenhub RI kalau ada busway masuk dari Cina dengan spefisikasi A B C D. "Tapi oleh Kemenhub proses pengeluaran barang dipersulit karena spesifikasi barang tidak sesuai data di Kemenhub," jelasnya.
Lanjut Ragil, Jokowi panik dan diutuslah Ahok menemui Kemenhub. Tapi Kemenhub tetap tidak mau keluarin barang. Akhirnya tertunda.
"Dan setelah Kemenhub berkoordinasi dengan BPK dan BPKD. Diceklah barang. Ternyata memang tak sesui spesifikasinya," paparnya.
"Maka terbongkarlah kalau bus itu barang lungsuran. Jokowi buang badan bilang kalau ditipu timsesnya," ungkapnya. [adivammar/brbs/voa-islam.com]
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau Jokowi terindikasi terlibat dalam korupsi pengadaan bus TransJakarta.
Berdasarkan informasi yang berkembang, mantan Kepala Dinas Perhubungan DKI Udar Pristono yang sudah dijadikan tersangka kasus itu sebenarnya tidak setuju proyek pembelian bus TransJakarta Rp1,5 triliun melalui tender langsung dengan kemenangan keponakan Jokowi.
Kata mantan aktivis PRD ini, walaupun panitianya ada unsur pemprov, tapi yang menentukan aturan dan pemenangnya adalah Michael Bimo.
"Udar sebagai kepala dinas mau tidak mau bertanggungjawab terhadap lelang tersebut. Sampai akhirnya lelang dimenangkan perusahaan keponakan Jokowi, Michael Bimi" ungkap Ragil.
Kata Ragil, Udar diperintahkan Jokowi untuk mengambil busway dari Cina yang dalam spesifikasi barang kondisinya bagus. "Padahal Jokowi dan Michael Bimo sudah tahu kalau Kondisi busway tersebut memang tidak siap operasi," kicau Ragil.
Menurut Ragil, sekitar empat bulan sebelum memutuskan beli itu busway, dan Micahel Bimo diutus Jokowi ke Cina untuk melihat busway. "Menghitung berapa dana yang harus dikeluarkan untuk membeli busway dan merekondisinya di Indonesia," jelas Ragil.
Ragil mengungkapkan, bengkel reparasinya pun sudah disiapkan yaitu di Semarang dan Magelang. "Dua bengkel tersebut masih milik keluarga Jokowi. Setelah dibayar bus dikirim ke Indonesia," papar Ragil.
Kata Ragil, secara birokrasi Udar lapor ke Kemenhub RI kalau ada busway masuk dari Cina dengan spefisikasi A B C D. "Tapi oleh Kemenhub proses pengeluaran barang dipersulit karena spesifikasi barang tidak sesuai data di Kemenhub," jelasnya.
Lanjut Ragil, Jokowi panik dan diutuslah Ahok menemui Kemenhub. Tapi Kemenhub tetap tidak mau keluarin barang. Akhirnya tertunda.
"Dan setelah Kemenhub berkoordinasi dengan BPK dan BPKD. Diceklah barang. Ternyata memang tak sesui spesifikasinya," paparnya.
"Maka terbongkarlah kalau bus itu barang lungsuran. Jokowi buang badan bilang kalau ditipu timsesnya," ungkapnya. [adivammar/petikan/voa-islam.com]
- See more at: http://www.voa-islam.com/read/indonesiana/2014/05/19/30452/michael-bimo-keponakan-jokowi-pemenang-proyek-rp15-t-busway-transjakarta/#sthash.xaP2fjoP.dpuf
- See more at:
http://www.voa-islam.com/read/indonesiana/2014/05/22/30527/punya-bukti-video-udar-pristono-sebut-jokowi-tahu-kasus-korupsi-transjakarta/#sthash.yqaPMkpF.dpuf
"Pak Jokowi tau lah, tidak mungkin tidak tahu. Saya punya video dan gambar-gambarnya," ujarnya, Rabu (21/5/2014).
Udar mengungkap, Gubenur DKI Jokowi disebut sebagai orang yang mengetahui proses pengadaan alat transportasi tahun 2013 dengan anggaran sebesar Rp1,5 triliun tersebut. Namun dirinya tidak membeberkan secara detil keterlibatan Jokowi dalam proyek pengadaan bus itu.
Dirinya juga mengaku kecewa dengan sikap Pemprov DKI Jakarta yang
berdiam diri terhadap kasus yang menimpa dirinya serta pegawai Pemprov
DKI Jakarta. Karena sejatinya, seorang pemimpin dapat membantu
menjelaskan kepada penyidik Kejaksaan Agung mengenai proses pengadaan
dan sangkaan yang dituduhkan kepada sejumlah anak buahnya.
Terlebih lagi, dirinya hanya menjalankan tugas selaku Kepala Dinas Perhubungan yang harus bertanggungjawab kepada atasannya dalam hal ini gubernur dan wakil gubernur.
"Kami dibiarkan selama ini dan tidak ada hal-hal yang bisa meringankan kami. Kami ini kan PNS, aturan-aturannya administrasi negara, kami bukan penjahat," keluhnya.
Michael Bimo, Keponakan Jokowi Pemenang Proyek Rp.1,5 T Busway TransJakarta
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau Jokowi terindikasi terlibat dalam korupsi pengadaan bus TransJakarta.
Berdasarkan informasi yang berkembang, mantan Kepala Dinas Perhubungan DKI Udar Pristono yang sudah dijadikan tersangka kasus itu sebenarnya tidak setuju proyek pembelian bus TransJakarta Rp1,5 triliun melalui tender langsung dengan kemenangan keponakan Jokowi.
Menurut Ragil, sekitar empat bulan sebelum memutuskan beli itu busway, dan Micahel Bimo diutus Jokowi ke Cina untuk melihat busway. "Menghitung berapa dana yang harus dikeluarkan untuk membeli busway dan merekondisinya di Indonesia," jelas Ragil.
Ragil mengungkapkan, bengkel reparasinya pun sudah disiapkan yaitu di Semarang dan Magelang. "Dua bengkel tersebut masih milik keluarga Jokowi. Setelah dibayar bus dikirim ke Indonesia," papar Ragil.
Kata Ragil, secara birokrasi Udar lapor ke Kemenhub RI kalau ada busway masuk dari Cina dengan spefisikasi A B C D. "Tapi oleh Kemenhub proses pengeluaran barang dipersulit karena spesifikasi barang tidak sesuai data di Kemenhub," jelasnya.
Lanjut Ragil, Jokowi panik dan diutuslah Ahok menemui Kemenhub. Tapi Kemenhub tetap tidak mau keluarin barang. Akhirnya tertunda.
"Dan setelah Kemenhub berkoordinasi dengan BPK dan BPKD. Diceklah barang. Ternyata memang tak sesui spesifikasinya," paparnya.
"Maka terbongkarlah kalau bus itu barang lungsuran. Jokowi buang badan bilang kalau ditipu timsesnya," ungkapnya. [adivammar/brbs/voa-islam.com]
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau Jokowi terindikasi terlibat dalam korupsi pengadaan bus TransJakarta.
Berdasarkan informasi yang berkembang, mantan Kepala Dinas Perhubungan DKI Udar Pristono yang sudah dijadikan tersangka kasus itu sebenarnya tidak setuju proyek pembelian bus TransJakarta Rp1,5 triliun melalui tender langsung dengan kemenangan keponakan Jokowi.
Kata mantan aktivis PRD ini, walaupun panitianya ada unsur pemprov, tapi yang menentukan aturan dan pemenangnya adalah Michael Bimo.
"Udar sebagai kepala dinas mau tidak mau bertanggungjawab terhadap lelang tersebut. Sampai akhirnya lelang dimenangkan perusahaan keponakan Jokowi, Michael Bimi" ungkap Ragil.
Kata Ragil, Udar diperintahkan Jokowi untuk mengambil busway dari Cina yang dalam spesifikasi barang kondisinya bagus. "Padahal Jokowi dan Michael Bimo sudah tahu kalau Kondisi busway tersebut memang tidak siap operasi," kicau Ragil.
Menurut Ragil, sekitar empat bulan sebelum memutuskan beli itu busway, dan Micahel Bimo diutus Jokowi ke Cina untuk melihat busway. "Menghitung berapa dana yang harus dikeluarkan untuk membeli busway dan merekondisinya di Indonesia," jelas Ragil.
Ragil mengungkapkan, bengkel reparasinya pun sudah disiapkan yaitu di Semarang dan Magelang. "Dua bengkel tersebut masih milik keluarga Jokowi. Setelah dibayar bus dikirim ke Indonesia," papar Ragil.
Kata Ragil, secara birokrasi Udar lapor ke Kemenhub RI kalau ada busway masuk dari Cina dengan spefisikasi A B C D. "Tapi oleh Kemenhub proses pengeluaran barang dipersulit karena spesifikasi barang tidak sesuai data di Kemenhub," jelasnya.
Lanjut Ragil, Jokowi panik dan diutuslah Ahok menemui Kemenhub. Tapi Kemenhub tetap tidak mau keluarin barang. Akhirnya tertunda.
"Dan setelah Kemenhub berkoordinasi dengan BPK dan BPKD. Diceklah barang. Ternyata memang tak sesui spesifikasinya," paparnya.
"Maka terbongkarlah kalau bus itu barang lungsuran. Jokowi buang badan bilang kalau ditipu timsesnya," ungkapnya. [adivammar/petikan/voa-islam.com]
- See more at: http://www.voa-islam.com/read/indonesiana/2014/05/19/30452/michael-bimo-keponakan-jokowi-pemenang-proyek-rp15-t-busway-transjakarta/#sthash.xaP2fjoP.dpuf
- See more at:
http://www.voa-islam.com/read/indonesiana/2014/05/22/30527/punya-bukti-video-udar-pristono-sebut-jokowi-tahu-kasus-korupsi-transjakarta/#sthash.yqaPMkpF.dpuf
Punya Bukti Video, Udar Pristono Sebut Jokowi Tahu Kasus Korupsi Transjakarta
JAKARTA (voa-islam.com) - Nasib Jokowi bagai diujung tanduk, rahasianya akan diungkap mantan Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Udar Pristono. Ia akan ungkap keterlibatan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo atau Jokowi yang dinilainya mengetahui proses pengadaan Bus Transjakarta."Pak Jokowi tau lah, tidak mungkin tidak tahu. Saya punya video dan gambar-gambarnya," ujarnya, Rabu (21/5/2014).
Udar mengungkap, Gubenur DKI Jokowi disebut sebagai orang yang mengetahui proses pengadaan alat transportasi tahun 2013 dengan anggaran sebesar Rp1,5 triliun tersebut. Namun dirinya tidak membeberkan secara detil keterlibatan Jokowi dalam proyek pengadaan bus itu.
Udar mengungkap, Gubenur DKI Jokowi disebut sebagai orang yang mengetahui proses pengadaan alat transportasi tahun 2013 dengan anggaran sebesar Rp1,5 triliun tersebut.
Terlebih lagi, dirinya hanya menjalankan tugas selaku Kepala Dinas Perhubungan yang harus bertanggungjawab kepada atasannya dalam hal ini gubernur dan wakil gubernur.
"Kami dibiarkan selama ini dan tidak ada hal-hal yang bisa meringankan kami. Kami ini kan PNS, aturan-aturannya administrasi negara, kami bukan penjahat," keluhnya.
Michael Bimo, Keponakan Jokowi Pemenang Proyek Rp.1,5 T Busway TransJakarta
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau Jokowi terindikasi terlibat dalam korupsi pengadaan bus TransJakarta.
Berdasarkan informasi yang berkembang, mantan Kepala Dinas Perhubungan DKI Udar Pristono yang sudah dijadikan tersangka kasus itu sebenarnya tidak setuju proyek pembelian bus TransJakarta Rp1,5 triliun melalui tender langsung dengan kemenangan keponakan Jokowi.
Mantan Kepala Dinas Perhubungan DKI Udar Pristono yang sudah dijadikan tersangka kasus itu sebenarnya tidak setuju pembelian bus TransJakarta Rp1,5 T melalui tender langsung dengan kemenangan keponakan Jokowi.Udar diperintahkan Jokowi untuk mengambil busway dari Cina yang dalam spesifikasi barang kondisinya bagus. "Padahal Jokowi dan Michael Bimo sudah tahu kalau Kondisi busway tersebut memang tidak siap operasi," kicau Ragil aktivis PRD.
Menurut Ragil, sekitar empat bulan sebelum memutuskan beli itu busway, dan Micahel Bimo diutus Jokowi ke Cina untuk melihat busway. "Menghitung berapa dana yang harus dikeluarkan untuk membeli busway dan merekondisinya di Indonesia," jelas Ragil.
Ragil mengungkapkan, bengkel reparasinya pun sudah disiapkan yaitu di Semarang dan Magelang. "Dua bengkel tersebut masih milik keluarga Jokowi. Setelah dibayar bus dikirim ke Indonesia," papar Ragil.
Kata Ragil, secara birokrasi Udar lapor ke Kemenhub RI kalau ada busway masuk dari Cina dengan spefisikasi A B C D. "Tapi oleh Kemenhub proses pengeluaran barang dipersulit karena spesifikasi barang tidak sesuai data di Kemenhub," jelasnya.
Lanjut Ragil, Jokowi panik dan diutuslah Ahok menemui Kemenhub. Tapi Kemenhub tetap tidak mau keluarin barang. Akhirnya tertunda.
"Dan setelah Kemenhub berkoordinasi dengan BPK dan BPKD. Diceklah barang. Ternyata memang tak sesui spesifikasinya," paparnya.
"Maka terbongkarlah kalau bus itu barang lungsuran. Jokowi buang badan bilang kalau ditipu timsesnya," ungkapnya. [adivammar/brbs/voa-islam.com]
Michael Bimo, Keponakan Jokowi Pemenang Proyek Rp.1,5 T Busway TransJakarta
JAKARTA (voa-islam.com) - Ini Dia Bukti Korupsi Jokowi di Pengadaan Bus TransJakarta Yang dimenangkan Keponakan Jokowi, Michael BimoGubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau Jokowi terindikasi terlibat dalam korupsi pengadaan bus TransJakarta.
Berdasarkan informasi yang berkembang, mantan Kepala Dinas Perhubungan DKI Udar Pristono yang sudah dijadikan tersangka kasus itu sebenarnya tidak setuju proyek pembelian bus TransJakarta Rp1,5 triliun melalui tender langsung dengan kemenangan keponakan Jokowi.
Mantan Kepala Dinas Perhubungan DKI Udar Pristono yang sudah dijadikan tersangka kasus itu sebenarnya tidak setuju pembelian bus TransJakarta Rp1,5 T melalui tender langsung dengan kemenangan keponakan Jokowi."Maka dibuatlah panitia lelang yang dikomandoi secara ilegal oleh Micheal Bimo mantan ketua timses Jokowi," kata pemilik akun Twitter Ragil Nugroho @RagilNugroho1.
Kata mantan aktivis PRD ini, walaupun panitianya ada unsur pemprov, tapi yang menentukan aturan dan pemenangnya adalah Michael Bimo.
"Udar sebagai kepala dinas mau tidak mau bertanggungjawab terhadap lelang tersebut. Sampai akhirnya lelang dimenangkan perusahaan keponakan Jokowi, Michael Bimi" ungkap Ragil.
Kata Ragil, Udar diperintahkan Jokowi untuk mengambil busway dari Cina yang dalam spesifikasi barang kondisinya bagus. "Padahal Jokowi dan Michael Bimo sudah tahu kalau Kondisi busway tersebut memang tidak siap operasi," kicau Ragil.
Menurut Ragil, sekitar empat bulan sebelum memutuskan beli itu busway, dan Micahel Bimo diutus Jokowi ke Cina untuk melihat busway. "Menghitung berapa dana yang harus dikeluarkan untuk membeli busway dan merekondisinya di Indonesia," jelas Ragil.
Ragil mengungkapkan, bengkel reparasinya pun sudah disiapkan yaitu di Semarang dan Magelang. "Dua bengkel tersebut masih milik keluarga Jokowi. Setelah dibayar bus dikirim ke Indonesia," papar Ragil.
Kata Ragil, secara birokrasi Udar lapor ke Kemenhub RI kalau ada busway masuk dari Cina dengan spefisikasi A B C D. "Tapi oleh Kemenhub proses pengeluaran barang dipersulit karena spesifikasi barang tidak sesuai data di Kemenhub," jelasnya.
Lanjut Ragil, Jokowi panik dan diutuslah Ahok menemui Kemenhub. Tapi Kemenhub tetap tidak mau keluarin barang. Akhirnya tertunda.
"Dan setelah Kemenhub berkoordinasi dengan BPK dan BPKD. Diceklah barang. Ternyata memang tak sesui spesifikasinya," paparnya.
"Maka terbongkarlah kalau bus itu barang lungsuran. Jokowi buang badan bilang kalau ditipu timsesnya," ungkapnya. [adivammar/petikan/voa-islam.com]
- See more at: http://www.voa-islam.com/read/indonesiana/2014/05/19/30452/michael-bimo-keponakan-jokowi-pemenang-proyek-rp15-t-busway-transjakarta/#sthash.xaP2fjoP.dpuf
Punya Bukti Video, Udar Pristono Sebut Jokowi Tahu Kasus Korupsi Transjakarta
JAKARTA (voa-islam.com) - Nasib Jokowi bagai diujung tanduk, rahasianya akan diungkap mantan Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Udar Pristono. Ia akan ungkap keterlibatan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo atau Jokowi yang dinilainya mengetahui proses pengadaan Bus Transjakarta."Pak Jokowi tau lah, tidak mungkin tidak tahu. Saya punya video dan gambar-gambarnya," ujarnya, Rabu (21/5/2014).
Udar mengungkap, Gubenur DKI Jokowi disebut sebagai orang yang mengetahui proses pengadaan alat transportasi tahun 2013 dengan anggaran sebesar Rp1,5 triliun tersebut. Namun dirinya tidak membeberkan secara detil keterlibatan Jokowi dalam proyek pengadaan bus itu.
Udar mengungkap, Gubenur DKI Jokowi disebut sebagai orang yang mengetahui proses pengadaan alat transportasi tahun 2013 dengan anggaran sebesar Rp1,5 triliun tersebut.
Terlebih lagi, dirinya hanya menjalankan tugas selaku Kepala Dinas Perhubungan yang harus bertanggungjawab kepada atasannya dalam hal ini gubernur dan wakil gubernur.
"Kami dibiarkan selama ini dan tidak ada hal-hal yang bisa meringankan kami. Kami ini kan PNS, aturan-aturannya administrasi negara, kami bukan penjahat," keluhnya.
Michael Bimo, Keponakan Jokowi Pemenang Proyek Rp.1,5 T Busway TransJakarta
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau Jokowi terindikasi terlibat dalam korupsi pengadaan bus TransJakarta.
Berdasarkan informasi yang berkembang, mantan Kepala Dinas Perhubungan DKI Udar Pristono yang sudah dijadikan tersangka kasus itu sebenarnya tidak setuju proyek pembelian bus TransJakarta Rp1,5 triliun melalui tender langsung dengan kemenangan keponakan Jokowi.
Mantan Kepala Dinas Perhubungan DKI Udar Pristono yang sudah dijadikan tersangka kasus itu sebenarnya tidak setuju pembelian bus TransJakarta Rp1,5 T melalui tender langsung dengan kemenangan keponakan Jokowi.Udar diperintahkan Jokowi untuk mengambil busway dari Cina yang dalam spesifikasi barang kondisinya bagus. "Padahal Jokowi dan Michael Bimo sudah tahu kalau Kondisi busway tersebut memang tidak siap operasi," kicau Ragil aktivis PRD.
Menurut Ragil, sekitar empat bulan sebelum memutuskan beli itu busway, dan Micahel Bimo diutus Jokowi ke Cina untuk melihat busway. "Menghitung berapa dana yang harus dikeluarkan untuk membeli busway dan merekondisinya di Indonesia," jelas Ragil.
Ragil mengungkapkan, bengkel reparasinya pun sudah disiapkan yaitu di Semarang dan Magelang. "Dua bengkel tersebut masih milik keluarga Jokowi. Setelah dibayar bus dikirim ke Indonesia," papar Ragil.
Kata Ragil, secara birokrasi Udar lapor ke Kemenhub RI kalau ada busway masuk dari Cina dengan spefisikasi A B C D. "Tapi oleh Kemenhub proses pengeluaran barang dipersulit karena spesifikasi barang tidak sesuai data di Kemenhub," jelasnya.
Lanjut Ragil, Jokowi panik dan diutuslah Ahok menemui Kemenhub. Tapi Kemenhub tetap tidak mau keluarin barang. Akhirnya tertunda.
"Dan setelah Kemenhub berkoordinasi dengan BPK dan BPKD. Diceklah barang. Ternyata memang tak sesui spesifikasinya," paparnya.
"Maka terbongkarlah kalau bus itu barang lungsuran. Jokowi buang badan bilang kalau ditipu timsesnya," ungkapnya. [adivammar/brbs/voa-islam.com]
Michael Bimo, Keponakan Jokowi Pemenang Proyek Rp.1,5 T Busway TransJakarta
JAKARTA (voa-islam.com) - Ini Dia Bukti Korupsi Jokowi di Pengadaan Bus TransJakarta Yang dimenangkan Keponakan Jokowi, Michael BimoGubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau Jokowi terindikasi terlibat dalam korupsi pengadaan bus TransJakarta.
Berdasarkan informasi yang berkembang, mantan Kepala Dinas Perhubungan DKI Udar Pristono yang sudah dijadikan tersangka kasus itu sebenarnya tidak setuju proyek pembelian bus TransJakarta Rp1,5 triliun melalui tender langsung dengan kemenangan keponakan Jokowi.
Mantan Kepala Dinas Perhubungan DKI Udar Pristono yang sudah dijadikan tersangka kasus itu sebenarnya tidak setuju pembelian bus TransJakarta Rp1,5 T melalui tender langsung dengan kemenangan keponakan Jokowi."Maka dibuatlah panitia lelang yang dikomandoi secara ilegal oleh Micheal Bimo mantan ketua timses Jokowi," kata pemilik akun Twitter Ragil Nugroho @RagilNugroho1.
Kata mantan aktivis PRD ini, walaupun panitianya ada unsur pemprov, tapi yang menentukan aturan dan pemenangnya adalah Michael Bimo.
"Udar sebagai kepala dinas mau tidak mau bertanggungjawab terhadap lelang tersebut. Sampai akhirnya lelang dimenangkan perusahaan keponakan Jokowi, Michael Bimi" ungkap Ragil.
Kata Ragil, Udar diperintahkan Jokowi untuk mengambil busway dari Cina yang dalam spesifikasi barang kondisinya bagus. "Padahal Jokowi dan Michael Bimo sudah tahu kalau Kondisi busway tersebut memang tidak siap operasi," kicau Ragil.
Menurut Ragil, sekitar empat bulan sebelum memutuskan beli itu busway, dan Micahel Bimo diutus Jokowi ke Cina untuk melihat busway. "Menghitung berapa dana yang harus dikeluarkan untuk membeli busway dan merekondisinya di Indonesia," jelas Ragil.
Ragil mengungkapkan, bengkel reparasinya pun sudah disiapkan yaitu di Semarang dan Magelang. "Dua bengkel tersebut masih milik keluarga Jokowi. Setelah dibayar bus dikirim ke Indonesia," papar Ragil.
Kata Ragil, secara birokrasi Udar lapor ke Kemenhub RI kalau ada busway masuk dari Cina dengan spefisikasi A B C D. "Tapi oleh Kemenhub proses pengeluaran barang dipersulit karena spesifikasi barang tidak sesuai data di Kemenhub," jelasnya.
Lanjut Ragil, Jokowi panik dan diutuslah Ahok menemui Kemenhub. Tapi Kemenhub tetap tidak mau keluarin barang. Akhirnya tertunda.
"Dan setelah Kemenhub berkoordinasi dengan BPK dan BPKD. Diceklah barang. Ternyata memang tak sesui spesifikasinya," paparnya.
"Maka terbongkarlah kalau bus itu barang lungsuran. Jokowi buang badan bilang kalau ditipu timsesnya," ungkapnya. [adivammar/petikan/voa-islam.com]
- See more at: http://www.voa-islam.com/read/indonesiana/2014/05/19/30452/michael-bimo-keponakan-jokowi-pemenang-proyek-rp15-t-busway-transjakarta/#sthash.xaP2fjoP.dpuf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar