Sabtu, 24 Mei 2014

Tersangka Transjakarta: Jokowi Lakukan Pembiaran

Kejagung: Pemeriksaan Jokowi Soal Bus TransJakarta Masih Menunggu

Rabu, 28 Mei 2014, 11:59 WIB
Komentar : 40
Republika/Yasin Habibi
Bus TransJakarta
Bus TransJakarta
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kejaksaan Agung menyatakan pemeriksaan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo terkait dugaan korupsi pengadaan bus Transjakarta 2013, masih menunggu hasil pemeriksaan mantan Kepala Dinas Perhubungan DKI, Udar Pristono.
Jaksa Agung, Basrief Arief menyatakan pemeriksaan terhadap Jokowi itu masih menunggu perkembangan lebih lanjut. "Kita lihat dari hasil penyidikan," katanya seusai acara pelantikan pejabat eselon II Kejagung di Jakarta, Rabu (28/5).
Senada dikatakan oleh Jaksa Agung Muda Tindak Pidana (JAM Pidsus) Widya Pramono, pemeriksaan terhadap Jokowi menunggu pemeriksaan tahap demi tahap. Ia juga membantah belum diperiksanya Jokowi yang saat ini menjadi calon presiden (capres) menunggu selesainya pelaksanaan pencoblosan.
Wakil Jaksa Agung (Waja) Andhi Nirwanto menyatakan alasan Udar Pristono belum ditahan karena mengacu pada syarat yang sudah tercantum di dalam peraturan seperti tersangka tidak akan melarikan diri dan menghilangkan barang bukti. "Tapi, Udar sudah dicegah untuk berpergian ke luar negeri," katanya.
Dalam kasus tersebut, Kejagung sudah menetapkan empat tersangka, yakni, Udar Pristono (mantan Kadishub DKI Jakarta) dan P (Direktur Pusat Teknologi dan Sistem Transportasi di Bidang Pengkajian dan Penerapan Teknologi/BPPT).
Dua lainnya, yakni DA (pegawai negeri sipil pada Dinas Perhubungan DKI Jakarta selaku Pejabat Pembuat Komitmen) dan ST (PNS Dinas Perhubungan DKI Jakarta selaku Ketua Panitia Pengadaan Barang/Jasa Bidang Pekerjaan Konstruksi 1 Dinas Perhubungan DKI Jakarta).
Pengadaan bus Transjakarta itu terdiri atas busway senilai Rp1 triliun dan bus peremajaan dari angkutan umum reguler senilai Rp 500 miliar. Kejagung sudah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi guna membuat terang atas dugaan tindak pidana korupsi tersebut.
Sabtu, 24 Mei 2014 , 00:16:00

JAKARTA - Tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan Transjakarta Udar Pristono meminta Kejaksaan Agung (Kejagung) untuk memeriksa Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi. Namun, desakan itu dilakukannya bukan untuk menjebloskan sang gubernur ke balik terali besi.
Mantan Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta ini menjelaskan, dirinya hanya ingin dibela oleh Jokowi. Pasalnya, Pristono kecewa selama ini dibiarkan berjuang sendirian.
"Saya kecewa karena Pak Jokowi tidak mengayomi. Kita sudah bekerja sama di Tanah Ábang, Jatinegara, terus kamu (Jokowi) sebagai pemimpin melakukan pembiaran seperti itu," kata Pristono di gedung MK, Jakarta, Jumat (23/5).
Lagi pula, lanjutnya, tidak ada yang salah dari pengadaan bus Transjakarta yang menghebohkan itu. Karenanya, Jokowi tidak perlu takut untuk diperiksa.
"Kalau hubungannya dengan Pak Jokowi memang masalah busway itu Insya Allah ini bersih. Insya Allah tidak ada apa-apanya, ini kan masalah karat yang seolah-olah masalah besar," ujar Pristono.
Di tempat yang sama kuasa hukum Pristono, Razman Arif mengapresiasi pernyataan tim kuasa hukum Jokowi yang menyebut bahwa kliennya siap diperiksa. Dengan pernyataan itu maka pihak kejaksaan tidak punya alasan lagi untuk menunda pemanggilan Jokowi.
"Kami jadi makin semangat untuk mendesak kejaksaan untuk memanggil Jokowi. Ini demi equality before the law," tutur pengacara dari kantor Eggy Sudjana and Partner ini. (dil/jpnn)

Punya Bukti Video, Udar Pristono Sebut Jokowi Tahu Kasus Korupsi Transjakarta

Punya Bukti Video, Udar Pristono Sebut Jokowi Tahu Kasus Korupsi Transjakarta JAKARTA (voa-islam.com) - Nasib Jokowi bagai diujung tanduk, rahasianya akan diungkap mantan Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Udar Pristono. Ia akan ungkap keterlibatan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo atau Jokowi yang dinilainya mengetahui proses pengadaan Bus Transjakarta. "Pak Jokowi tau lah, tidak mungkin tidak tahu. Saya punya video dan gambar-gambarnya,"ujarnya, Rabu (21/5/2014). Udar mengungkap, Gubenur DKI Jokowi disebut sebagai orang yang mengetahui proses pengadaan alat transportasi tahun 2013 dengan anggaran sebesar Rp1,5 triliun tersebut. Namun dirinya tidak membeberkan secara detil keterlibatan Jokowi dalam proyek pengadaan bus itu. Udar mengungkap, Gubenur DKI Jokowi disebut sebagai orang yang mengetahui proses pengadaan alat transportasi tahun 2013 dengan anggaran sebesar Rp1,5 triliun tersebut.  a juga mengaku kecewa dengan sikap Pemprov DKI Jakarta yang berdiam diri terhadap kasus yang menimpa dirinya serta pegawai Pemprov DKI Jakarta. Karena sejatinya, seorang pemimpin dapat membantu menjelaskan kepada penyidik Kejaksaan Agung mengenai proses pengadaan dan sangkaan yang dituduhkan kepada sejumlah anak buahnya. Terlebih lagi, dirinya hanya menjalankan tugas selaku Kepala Dinas Perhubungan yang harus bertanggungjawab kepada atasannya dalam hal ini gubernur dan wakil gubernur."Kami dibiarkan selama ini dan tidak ada hal-hal yang bisa meringankan kami. Kami ini kan PNS, aturan-aturannya administrasi negara, kami bukan penjahat," keluhny
 
Michael Bimo, Keponakan Jokowi Pemenang Proyek Rp.1,5 T Busway TransJakarta

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau Jokowi terindikasi terlibat dalam korupsi pengadaan bus TransJakarta.

Berdasarkan informasi yang berkembang, mantan Kepala Dinas Perhubungan DKI Udar Pristono yang sudah dijadikan tersangka kasus itu sebenarnya tidak setuju proyek pembelian bus TransJakarta Rp1,5 triliun melalui tender langsung dengan kemenangan keponakan Jokowi. Mantan Kepala Dinas Perhubungan DKI Udar Pristono yang sudah dijadikan tersangka kasus itu sebenarnya tidak setuju pembelian bus TransJakarta Rp1,5 T melalui tender langsung dengan kemenangan keponakan Jokowi, Udar diperintahkan Jokowi  untuk mengambil busway dari Cina yang dalam spesifikasi barang kondisinya bagus. "Padahal Jokowi dan Michael Bimo sudah tahu kalau Kondisi busway tersebut memang tidak siap operasi," kicau Ragil aktivis PRD.

Menurut Ragil, sekitar empat bulan sebelum memutuskan beli itu busway, dan Micahel Bimo diutus Jokowi ke Cina untuk melihat busway. "Menghitung berapa dana yang harus dikeluarkan untuk membeli busway dan merekondisinya di Indonesia," jelas Ragil.

Ragil mengungkapkan, bengkel reparasinya pun sudah disiapkan yaitu di Semarang dan Magelang. "Dua bengkel tersebut masih milik keluarga Jokowi. Setelah dibayar bus dikirim ke Indonesia," papar Ragil.

Kata Ragil, secara birokrasi Udar lapor ke Kemenhub RI kalau ada busway masuk dari Cina dengan spefisikasi A B C D. "Tapi oleh Kemenhub proses pengeluaran barang dipersulit karena spesifikasi barang tidak sesuai data di Kemenhub," jelasnya.

Lanjut Ragil, Jokowi panik dan diutuslah Ahok menemui Kemenhub. Tapi Kemenhub tetap tidak mau keluarin barang. Akhirnya tertunda.

"Dan setelah Kemenhub berkoordinasi dengan BPK dan BPKD. Diceklah barang. Ternyata memang tak sesui spesifikasinya," paparnya.

"Maka terbongkarlah kalau bus itu barang lungsuran. Jokowi buang badan bilang kalau ditipu timsesnya," ungkapnya. [adivammar/brbs/voa-islam.com]
  Michael Bimo, Keponakan Jokowi Pemenang Proyek Rp.1,5 T Busway TransJakarta
  JAKARTA (voa-islam.com) - Ini Dia Bukti Korupsi Jokowi di Pengadaan Bus TransJakarta Yang dimenangkan Keponakan Jokowi, Michael Bimo, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau Jokowi terindikasi terlibat dalam korupsi pengadaan bus TransJakarta.

Berdasarkan informasi yang berkembang, mantan Kepala Dinas Perhubungan DKI Udar Pristono yang sudah dijadikan tersangka kasus itu sebenarnya tidak setuju proyek pembelian bus TransJakarta Rp1,5 triliun melalui tender langsung dengan kemenangan keponakan Jokowi. 
Mantan Kepala Dinas Perhubungan DKI Udar Pristono yang sudah dijadikan tersangka kasus itu sebenarnya tidak setuju pembelian bus TransJakarta Rp1,5 T melalui tender langsung dengan kemenangan keponakan Jokowi.
"Maka dibuatlah panitia lelang yang dikomandoi secara ilegal oleh Micheal Bimo mantan ketua timses Jokowi," kata pemilik akun Twitter Ragil Nugroho @RagilNugroho1. Kata mantan aktivis PRD ini, walaupun panitianya ada unsur pemprov, tapi yang menentukan aturan dan pemenangnya adalah Michael Bimo."Udar sebagai kepala dinas mau tidak mau bertanggungjawab terhadap lelang tersebut. Sampai akhirnya lelang dimenangkan perusahaan keponakan Jokowi, Michael Bimi" ungkap Ragil.Kata Ragil, Udar diperintahkan Jokowi  untuk mengambil busway dari Cina yang dalam spesifikasi barang kondisinya bagus. "Padahal Jokowi dan Michael Bimo sudah tahu kalau Kondisi busway tersebut memang tidak siap operasi," kicau Ragil.
Menurut Ragil, sekitar empat bulan sebelum memutuskan beli itu busway, dan Micahel Bimo diutus Jokowi ke Cina untuk melihat busway. "Menghitung berapa dana yang harus dikeluarkan untuk membeli busway dan merekondisinya di Indonesia," jelas Ragil.
Ragil mengungkapkan, bengkel reparasinya pun sudah disiapkan yaitu di Semarang dan Magelang. "Dua bengkel tersebut masih milik keluarga Jokowi. Setelah dibayar bus dikirim ke Indonesia," papar Ragil. Kata Ragil, secara birokrasi Udar lapor ke Kemenhub RI kalau ada busway masuk dari Cina dengan spefisikasi A B C D. "Tapi oleh Kemenhub proses pengeluaran barang dipersulit karena spesifikasi barang tidak sesuai data di Kemenhub," jelasnya. Lanjut Ragil, Jokowi panik dan diutuslah Ahok menemui Kemenhub. Tapi Kemenhub tetap tidak mau keluarin barang. Akhirnya tertunda. "Dan setelah Kemenhub berkoordinasi dengan BPK dan BPKD. Diceklah barang. Ternyata memang tak sesui spesifikasinya," paparnya. "Maka terbongkarlah kalau bus itu barang lungsuran. Jokowi buang badan bilang kalau ditipu timsesnya," ungkapnya. [adivammar/petikan/voa-islam.com]


Punya Bukti Video, Udar Pristono Sebut Jokowi Tahu Kasus Korupsi Transjakarta

JAKARTA (voa-islam.com) - Nasib Jokowi bagai diujung tanduk, rahasianya akan diungkap mantan Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Udar Pristono. Ia akan ungkap keterlibatan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo atau Jokowi yang dinilainya mengetahui proses pengadaan Bus Transjakarta.
"Pak Jokowi tau lah, tidak mungkin tidak tahu. Saya punya video dan gambar-gambarnya," ujarnya, Rabu (21/5/2014).
Udar mengungkap, Gubenur DKI Jokowi disebut sebagai orang yang mengetahui proses pengadaan alat transportasi tahun 2013 dengan anggaran sebesar Rp1,5 triliun tersebut. Namun dirinya tidak membeberkan secara detil keterlibatan Jokowi dalam proyek pengadaan bus itu.
Udar mengungkap, Gubenur DKI Jokowi disebut sebagai orang yang mengetahui proses pengadaan alat transportasi tahun 2013 dengan anggaran sebesar Rp1,5 triliun tersebut.
Dirinya juga mengaku kecewa dengan sikap Pemprov DKI Jakarta yang berdiam diri terhadap kasus yang menimpa dirinya serta pegawai Pemprov DKI Jakarta. Karena sejatinya, seorang pemimpin dapat membantu menjelaskan kepada penyidik Kejaksaan Agung mengenai proses pengadaan dan sangkaan yang dituduhkan kepada sejumlah anak buahnya.
Terlebih lagi, dirinya hanya menjalankan tugas selaku Kepala Dinas Perhubungan yang harus bertanggungjawab kepada atasannya dalam hal ini gubernur dan wakil gubernur.
"Kami dibiarkan selama ini dan tidak ada hal-hal yang bisa meringankan kami. Kami ini kan PNS, aturan-aturannya administrasi negara, kami bukan penjahat," keluhnya.
Michael Bimo, Keponakan Jokowi Pemenang Proyek Rp.1,5 T Busway TransJakarta

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau Jokowi terindikasi terlibat dalam korupsi pengadaan bus TransJakarta.

Berdasarkan informasi yang berkembang, mantan Kepala Dinas Perhubungan DKI Udar Pristono yang sudah dijadikan tersangka kasus itu sebenarnya tidak setuju proyek pembelian bus TransJakarta Rp1,5 triliun melalui tender langsung dengan kemenangan keponakan Jokowi.
 Mantan Kepala Dinas Perhubungan DKI Udar Pristono yang sudah dijadikan tersangka kasus itu sebenarnya tidak setuju pembelian bus TransJakarta Rp1,5 T melalui tender langsung dengan kemenangan keponakan Jokowi.
Udar diperintahkan Jokowi  untuk mengambil busway dari Cina yang dalam spesifikasi barang kondisinya bagus. "Padahal Jokowi dan Michael Bimo sudah tahu kalau Kondisi busway tersebut memang tidak siap operasi," kicau Ragil aktivis PRD.

Menurut Ragil, sekitar empat bulan sebelum memutuskan beli itu busway, dan Micahel Bimo diutus Jokowi ke Cina untuk melihat busway. "Menghitung berapa dana yang harus dikeluarkan untuk membeli busway dan merekondisinya di Indonesia," jelas Ragil.

Ragil mengungkapkan, bengkel reparasinya pun sudah disiapkan yaitu di Semarang dan Magelang. "Dua bengkel tersebut masih milik keluarga Jokowi. Setelah dibayar bus dikirim ke Indonesia," papar Ragil.

Kata Ragil, secara birokrasi Udar lapor ke Kemenhub RI kalau ada busway masuk dari Cina dengan spefisikasi A B C D. "Tapi oleh Kemenhub proses pengeluaran barang dipersulit karena spesifikasi barang tidak sesuai data di Kemenhub," jelasnya.

Lanjut Ragil, Jokowi panik dan diutuslah Ahok menemui Kemenhub. Tapi Kemenhub tetap tidak mau keluarin barang. Akhirnya tertunda.

"Dan setelah Kemenhub berkoordinasi dengan BPK dan BPKD. Diceklah barang. Ternyata memang tak sesui spesifikasinya," paparnya.

"Maka terbongkarlah kalau bus itu barang lungsuran. Jokowi buang badan bilang kalau ditipu timsesnya," ungkapnya. [adivammar/brbs/voa-islam.com]

Michael Bimo, Keponakan Jokowi Pemenang Proyek Rp.1,5 T Busway TransJakarta

JAKARTA (voa-islam.com) - Ini Dia Bukti Korupsi Jokowi di Pengadaan Bus TransJakarta Yang dimenangkan Keponakan Jokowi, Michael Bimo
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau Jokowi terindikasi terlibat dalam korupsi pengadaan bus TransJakarta.

Berdasarkan informasi yang berkembang, mantan Kepala Dinas Perhubungan DKI Udar Pristono yang sudah dijadikan tersangka kasus itu sebenarnya tidak setuju proyek pembelian bus TransJakarta Rp1,5 triliun melalui tender langsung dengan kemenangan keponakan Jokowi.
Mantan Kepala Dinas Perhubungan DKI Udar Pristono yang sudah dijadikan tersangka kasus itu sebenarnya tidak setuju pembelian bus TransJakarta Rp1,5 T melalui tender langsung dengan kemenangan keponakan Jokowi.
"Maka dibuatlah panitia lelang yang dikomandoi secara ilegal oleh Micheal Bimo mantan ketua timses Jokowi," kata pemilik akun Twitter Ragil Nugroho @RagilNugroho1.

Kata mantan aktivis PRD ini, walaupun panitianya ada unsur pemprov, tapi yang menentukan aturan dan pemenangnya adalah Michael Bimo.

"Udar sebagai kepala dinas mau tidak mau bertanggungjawab terhadap lelang tersebut. Sampai akhirnya lelang dimenangkan perusahaan keponakan Jokowi, Michael Bimi" ungkap Ragil.

Kata Ragil, Udar diperintahkan Jokowi  untuk mengambil busway dari Cina yang dalam spesifikasi barang kondisinya bagus. "Padahal Jokowi dan Michael Bimo sudah tahu kalau Kondisi busway tersebut memang tidak siap operasi," kicau Ragil.

Menurut Ragil, sekitar empat bulan sebelum memutuskan beli itu busway, dan Micahel Bimo diutus Jokowi ke Cina untuk melihat busway. "Menghitung berapa dana yang harus dikeluarkan untuk membeli busway dan merekondisinya di Indonesia," jelas Ragil.

Ragil mengungkapkan, bengkel reparasinya pun sudah disiapkan yaitu di Semarang dan Magelang. "Dua bengkel tersebut masih milik keluarga Jokowi. Setelah dibayar bus dikirim ke Indonesia," papar Ragil.

Kata Ragil, secara birokrasi Udar lapor ke Kemenhub RI kalau ada busway masuk dari Cina dengan spefisikasi A B C D. "Tapi oleh Kemenhub proses pengeluaran barang dipersulit karena spesifikasi barang tidak sesuai data di Kemenhub," jelasnya.

Lanjut Ragil, Jokowi panik dan diutuslah Ahok menemui Kemenhub. Tapi Kemenhub tetap tidak mau keluarin barang. Akhirnya tertunda.

"Dan setelah Kemenhub berkoordinasi dengan BPK dan BPKD. Diceklah barang. Ternyata memang tak sesui spesifikasinya," paparnya.

"Maka terbongkarlah kalau bus itu barang lungsuran. Jokowi buang badan bilang kalau ditipu timsesnya," ungkapnya. [adivammar/petikan/voa-islam.com]
- See more at: http://www.voa-islam.com/read/indonesiana/2014/05/19/30452/michael-bimo-keponakan-jokowi-pemenang-proyek-rp15-t-busway-transjakarta/#sthash.xaP2fjoP.dpuf
- See more at: http://www.voa-islam.com/read/indonesiana/2014/05/22/30527/punya-bukti-video-udar-pristono-sebut-jokowi-tahu-kasus-korupsi-transjakarta/#sthash.yqaPMkpF.dpuf

Punya Bukti Video, Udar Pristono Sebut Jokowi Tahu Kasus Korupsi Transjakarta

JAKARTA (voa-islam.com) - Nasib Jokowi bagai diujung tanduk, rahasianya akan diungkap mantan Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Udar Pristono. Ia akan ungkap keterlibatan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo atau Jokowi yang dinilainya mengetahui proses pengadaan Bus Transjakarta.
"Pak Jokowi tau lah, tidak mungkin tidak tahu. Saya punya video dan gambar-gambarnya," ujarnya, Rabu (21/5/2014).
Udar mengungkap, Gubenur DKI Jokowi disebut sebagai orang yang mengetahui proses pengadaan alat transportasi tahun 2013 dengan anggaran sebesar Rp1,5 triliun tersebut. Namun dirinya tidak membeberkan secara detil keterlibatan Jokowi dalam proyek pengadaan bus itu.
Udar mengungkap, Gubenur DKI Jokowi disebut sebagai orang yang mengetahui proses pengadaan alat transportasi tahun 2013 dengan anggaran sebesar Rp1,5 triliun tersebut.
Dirinya juga mengaku kecewa dengan sikap Pemprov DKI Jakarta yang berdiam diri terhadap kasus yang menimpa dirinya serta pegawai Pemprov DKI Jakarta. Karena sejatinya, seorang pemimpin dapat membantu menjelaskan kepada penyidik Kejaksaan Agung mengenai proses pengadaan dan sangkaan yang dituduhkan kepada sejumlah anak buahnya.
Terlebih lagi, dirinya hanya menjalankan tugas selaku Kepala Dinas Perhubungan yang harus bertanggungjawab kepada atasannya dalam hal ini gubernur dan wakil gubernur.
"Kami dibiarkan selama ini dan tidak ada hal-hal yang bisa meringankan kami. Kami ini kan PNS, aturan-aturannya administrasi negara, kami bukan penjahat," keluhnya.
Michael Bimo, Keponakan Jokowi Pemenang Proyek Rp.1,5 T Busway TransJakarta

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau Jokowi terindikasi terlibat dalam korupsi pengadaan bus TransJakarta.

Berdasarkan informasi yang berkembang, mantan Kepala Dinas Perhubungan DKI Udar Pristono yang sudah dijadikan tersangka kasus itu sebenarnya tidak setuju proyek pembelian bus TransJakarta Rp1,5 triliun melalui tender langsung dengan kemenangan keponakan Jokowi.
 Mantan Kepala Dinas Perhubungan DKI Udar Pristono yang sudah dijadikan tersangka kasus itu sebenarnya tidak setuju pembelian bus TransJakarta Rp1,5 T melalui tender langsung dengan kemenangan keponakan Jokowi.
Udar diperintahkan Jokowi  untuk mengambil busway dari Cina yang dalam spesifikasi barang kondisinya bagus. "Padahal Jokowi dan Michael Bimo sudah tahu kalau Kondisi busway tersebut memang tidak siap operasi," kicau Ragil aktivis PRD.

Menurut Ragil, sekitar empat bulan sebelum memutuskan beli itu busway, dan Micahel Bimo diutus Jokowi ke Cina untuk melihat busway. "Menghitung berapa dana yang harus dikeluarkan untuk membeli busway dan merekondisinya di Indonesia," jelas Ragil.

Ragil mengungkapkan, bengkel reparasinya pun sudah disiapkan yaitu di Semarang dan Magelang. "Dua bengkel tersebut masih milik keluarga Jokowi. Setelah dibayar bus dikirim ke Indonesia," papar Ragil.

Kata Ragil, secara birokrasi Udar lapor ke Kemenhub RI kalau ada busway masuk dari Cina dengan spefisikasi A B C D. "Tapi oleh Kemenhub proses pengeluaran barang dipersulit karena spesifikasi barang tidak sesuai data di Kemenhub," jelasnya.

Lanjut Ragil, Jokowi panik dan diutuslah Ahok menemui Kemenhub. Tapi Kemenhub tetap tidak mau keluarin barang. Akhirnya tertunda.

"Dan setelah Kemenhub berkoordinasi dengan BPK dan BPKD. Diceklah barang. Ternyata memang tak sesui spesifikasinya," paparnya.

"Maka terbongkarlah kalau bus itu barang lungsuran. Jokowi buang badan bilang kalau ditipu timsesnya," ungkapnya. [adivammar/brbs/voa-islam.com]

Michael Bimo, Keponakan Jokowi Pemenang Proyek Rp.1,5 T Busway TransJakarta

JAKARTA (voa-islam.com) - Ini Dia Bukti Korupsi Jokowi di Pengadaan Bus TransJakarta Yang dimenangkan Keponakan Jokowi, Michael Bimo
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau Jokowi terindikasi terlibat dalam korupsi pengadaan bus TransJakarta.

Berdasarkan informasi yang berkembang, mantan Kepala Dinas Perhubungan DKI Udar Pristono yang sudah dijadikan tersangka kasus itu sebenarnya tidak setuju proyek pembelian bus TransJakarta Rp1,5 triliun melalui tender langsung dengan kemenangan keponakan Jokowi.
Mantan Kepala Dinas Perhubungan DKI Udar Pristono yang sudah dijadikan tersangka kasus itu sebenarnya tidak setuju pembelian bus TransJakarta Rp1,5 T melalui tender langsung dengan kemenangan keponakan Jokowi.
"Maka dibuatlah panitia lelang yang dikomandoi secara ilegal oleh Micheal Bimo mantan ketua timses Jokowi," kata pemilik akun Twitter Ragil Nugroho @RagilNugroho1.

Kata mantan aktivis PRD ini, walaupun panitianya ada unsur pemprov, tapi yang menentukan aturan dan pemenangnya adalah Michael Bimo.

"Udar sebagai kepala dinas mau tidak mau bertanggungjawab terhadap lelang tersebut. Sampai akhirnya lelang dimenangkan perusahaan keponakan Jokowi, Michael Bimi" ungkap Ragil.

Kata Ragil, Udar diperintahkan Jokowi  untuk mengambil busway dari Cina yang dalam spesifikasi barang kondisinya bagus. "Padahal Jokowi dan Michael Bimo sudah tahu kalau Kondisi busway tersebut memang tidak siap operasi," kicau Ragil.

Menurut Ragil, sekitar empat bulan sebelum memutuskan beli itu busway, dan Micahel Bimo diutus Jokowi ke Cina untuk melihat busway. "Menghitung berapa dana yang harus dikeluarkan untuk membeli busway dan merekondisinya di Indonesia," jelas Ragil.

Ragil mengungkapkan, bengkel reparasinya pun sudah disiapkan yaitu di Semarang dan Magelang. "Dua bengkel tersebut masih milik keluarga Jokowi. Setelah dibayar bus dikirim ke Indonesia," papar Ragil.

Kata Ragil, secara birokrasi Udar lapor ke Kemenhub RI kalau ada busway masuk dari Cina dengan spefisikasi A B C D. "Tapi oleh Kemenhub proses pengeluaran barang dipersulit karena spesifikasi barang tidak sesuai data di Kemenhub," jelasnya.

Lanjut Ragil, Jokowi panik dan diutuslah Ahok menemui Kemenhub. Tapi Kemenhub tetap tidak mau keluarin barang. Akhirnya tertunda.

"Dan setelah Kemenhub berkoordinasi dengan BPK dan BPKD. Diceklah barang. Ternyata memang tak sesui spesifikasinya," paparnya.

"Maka terbongkarlah kalau bus itu barang lungsuran. Jokowi buang badan bilang kalau ditipu timsesnya," ungkapnya. [adivammar/petikan/voa-islam.com]
- See more at: http://www.voa-islam.com/read/indonesiana/2014/05/19/30452/michael-bimo-keponakan-jokowi-pemenang-proyek-rp15-t-busway-transjakarta/#sthash.xaP2fjoP.dpuf
- See more at: http://www.voa-islam.com/read/indonesiana/2014/05/22/30527/punya-bukti-video-udar-pristono-sebut-jokowi-tahu-kasus-korupsi-transjakarta/#sthash.yqaPMkpF.dpuf

Tidak ada komentar: