Sabtu, 19 Juli 2014

Bosan Macet? Gunakan Teknologi Masa Depan Ini



26 Jun 2014 06:00
Rencana pembuatan sistem angkutan perkotaan yang murah, cepat, ramah lingkungan di kota metropolitan di Israel
Liputan6.com, Tel Aviv Masalah kemacetan di kota-kota besar di Indonesia memerlukan terobosan yang tidak biasa. Mungkin ada baiknya kita mulai menerapkan teknologi yang tidak biasa-biasa saja untuk dapat mengurangi kemacetan yang kemudian mengurangi pemborosan BBM sehingga memungkinkan penghematan anggaran negara untuk keperluan lain yang lebih strategis.
Sebagaimana Liputan6.com kutip dari Times of Israel, Kamis (26/6/2014), kampus Israel Aerospace Industries (IAI) di dekat Tel Aviv segera menjadi tuan rumah untuk suatu cara baru berperjalanan di kota yang dibangun oleh suatu perusahaan yang ingin merubah bagaimana orang bepergian di kota-kota besar.
Sistem skyTran menggunakan ‘kapsul’ kecepatan tinggi untuk dua orang yang melayang di atas medan magnet supaya tetap mengambang di atas jalurnya.
Pada hari itu, Direktur Divisi Lahav di IAI, Yosef Melamed dan CEO skyTran, Jerry Sanders, menandatangani suatu kesepakatan untuk proyek gabungan ini.
SkyTran berpusat di Pusat Penelitian Ames milik NASA di California, Amerika Serikat. Perusahaan itu berharap untuk membangun suatu sistem yang bekerja sepenuhnya di Tel Aviv.
"Dukungan yang diberikan oleh IAI merupakan terobosan untuk skyTran," kata Sanders. "IAI, sebagai perancang kelas dunia untuk pesawat terbang dan avionik, merupakan rekanan yang sempurna untuk membawa skyTran dari gagasan ke pembuatan."
Para insinyur akan menggunakan proyek ini untuk menguji dan menyempurnakan sistem sebagai persiapan untuk pemasangan di kota itu. Jalur untuk demonstrasi sepanjang beberapa ratus meter masih akan lengkap dalam dua tahun ke depan.Sejauh ini belum ada jadwal untuk memulai pembangunan sistem itu di Tel Aviv.
Menurut para perencana pembangunan, sistem skyTran akan menyediakan pilihan yang lebih murah, lebih cepat, lebih ramah lingkungan dan nyaman dibandingkan dengan mobil dan bus, sehingga mengurangi kemacetan dan pencemaran udara di kawasan metropolitan terbesar di Israel tersebut. (Riz)
(Alexander Lumbantobing)

Tidak ada komentar: