PENDAHULUAN
Rokok Elektrik adalah Rokok "Modern" yang "KATANYA" sih "AMAN". Rokok
jenis ini menggunakan baterai, sehingga dapat diisi ulang. Bahkan
"Cairan" bahan bakarnya pun dapat diisi ulang. Akibatnya, Rokok ini
sangat populer dikalangan masyarakat. Banyak yang mengatakan bahwa Rokok
ini aman, padahal TIDAK! Meskipun Rokok ini tidak membakar tembakau
sebagaimana rokok pada umumnya, namun tetap saja ada cairan membahayakan
"NIKOTIN".
Yang namanya "ROKOK", mau modern, tradisional, dengan atau tanpa
Tembakau, dari kertas, besi, dll. Kalau ada campur tangannya zat berikut
ini tetap saja berbahaya! kata "AMAN" itu tidak benar. Segera buang
jauh-jauh rokok elektrik Anda, lebih baik ngemut permen ketimbang
ngerokok.
Quote:KERACUNAN AKIBAT NIKOTIN CAIR
]SUDAH bukan hal yang mencengangkan jika asap rokok membahayakan kesehatan seseorang, termasuk rokok elektronik.
Menariknya, menurut sebuah laporan resmi, jumlah orang yang terkena
racun dari asap rokok elektronik meningkat dalam beberapa tahun
terakhir.
Sebanyak 215 per bulan dari tahun 2010 hingga februari 2014. Peningkatan
jumlah tersebut diumumkan oleh poison center di Amerika Serikat yang
menemukan adanya cairan dalam rokok elektronik dengan kapasitas tinggi.
Angka tersebut muncul dari Centres for Disease Control and Prevention,
bahwasanya menganggap jumlah konsumen rokok elektronik tidak memiliki
peningkatan yang signifikan namun bahayanya jauh lebih besar.
Data statistik menunjukkan bahwa lebih dari setengah yang menderita
keracunan akibat rokok elektronik adalah anak-anak di bawah usia lima
tahun. Selain itu 42 persen dari usia dewasa di atas 20 tahun mengidap
racun dari rokok elektronik.
Racun yang ada di dalam rokok elektronik adalah zat nikotin cair, yang
dapat menempel di tubuh manusia melalui tiga cara yaitu proses inhalasi,
penyerapan pada pori-pori kulit atau mata dan juga pada makanan. Para
ahli memperingatkan agar cairan yang terdapat pada rokok elektronik
dicampur dengan bahan-bahan alami dalam rasa buah dan permen.
Tanda-tanda seseorang keracunan dari rokok elektronik yaitu muntah, mual
dan iritasi pada mata.
“Laporan ini memberi peringatan untuk semua orang yang menggunakan rokok
elektronik dengan kandungan nikotin cair. Bahwasannya rokok tersebut
sangat berbahaya,” kata Direktut CDC Tom Frieden. Demikian yang dilansir
Dailymail.
Quote:Setelah
agan baca tulisan diatas, gimana pendapat agan? Ane rasa sebaiknya agan
segera berhenti. Karena menurut ane pribadi (Ane bukan PEROKOK)
ngerokok dengan rokok elektrik gak ada bedanya, malah bisa lebih
berbahaya. Kalo agan mau berhenti ngerokok, sebaiknya jangan coba-coba
rokok satu ini, karena tetap ada bahan "NIKOTIN" yang berbahaya. Dan
dipercaya lebih berbahaya dari tembakau. from OKEZONE PENUTUPAN
Ane sangat minta maaf kalau ada kata-kata yang salah, atau tidak sesuai
fakta. Karena pada dasarnya ane ambil ini konten dari dunia kedua kita,
dunia Maya. Sekali lagi ane minta maaf sebesar-besarnya Bahaya Rokok Elektrik bagi Kesehatan
ROKOK elektrik merupakan salah satu terapi pengganti
nikotin yang menggunakan listrik dari tenaga baterai menguapkan nikotin
cair. Alat ini juga disebut dengan Electronic Nicotine Delivery System
(ENDS).
Rokok jenis modern ini dirancang untuk memberikan nikotin dan tetap memberikan sensasi merokok pada penggunanya, walau tanpa pembakaran tembakau.
"Sampai saat ini keamanan e-cig belum terbukti secara ilmiah. Walaupun begitu, rokok elektronik ini tentu memiliki bahaya bagi kesehatan," ujar Prof. Dr. Tjandra Yoga Aditama, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan.
Adanya laporan kasus pribadi dari konsumen dari berbagai tempat yang pernah dirawat karena mengalami insiden atau gangguan kesehatan bisa menjadi bukti bagi berbahaya perangkat ini. Kasus tersebut di antaranya: pneumonia, gagal jantung, disorientasi, kejang, hypotensi, luka bakar akibat meledaknya rokok elektrik dalam mulut, dan lain-lain.
Menurut keterangan tertulis yang disampaikan oleh Prof. Tjandra kepada Okezone, ada juga akibat negatif yang dapat secara umum terjadi pada pengguna rokok elektrik.
Adiksi
Alat ini merupakan cara baru memasukkan nikotin ke dalam tubuh, yang mengakibatkan efek buruk terhadap tubuh. Efek dari nikotin seperti meningkatkan adrenalin, tekanan darah, dan juga mengakibatkan ketagihan.
Keracunan
Adanya peringatan dari pabrik rokok elektrik yang menyatakan konsumen yang memiliki penyakit pernapasan (asma, PPOK, bronchitis, pneumonia), uap yang dihasilkan rokok elektrik dapat menimbulkan serangan asma, sesak napas, dan batuk.
Lebih lanjut lagi, pernyataan tersebut menegaskan agar produk tidak lagi digunakan jika efek seperti yang disebutkan terjadi. Hal ini menunjukkan bahwa produk ini benar-benar berbahaya, terutama untuk sistem pernapasan.
Persepsi aman
Yang lebih menghawatirkan adalah rokok elektrik dipersepsikan lebih aman, karena ini menawarkan 'rasa aman palsu' atau illusive safety.
Rokok jenis modern ini dirancang untuk memberikan nikotin dan tetap memberikan sensasi merokok pada penggunanya, walau tanpa pembakaran tembakau.
"Sampai saat ini keamanan e-cig belum terbukti secara ilmiah. Walaupun begitu, rokok elektronik ini tentu memiliki bahaya bagi kesehatan," ujar Prof. Dr. Tjandra Yoga Aditama, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan.
Adanya laporan kasus pribadi dari konsumen dari berbagai tempat yang pernah dirawat karena mengalami insiden atau gangguan kesehatan bisa menjadi bukti bagi berbahaya perangkat ini. Kasus tersebut di antaranya: pneumonia, gagal jantung, disorientasi, kejang, hypotensi, luka bakar akibat meledaknya rokok elektrik dalam mulut, dan lain-lain.
Menurut keterangan tertulis yang disampaikan oleh Prof. Tjandra kepada Okezone, ada juga akibat negatif yang dapat secara umum terjadi pada pengguna rokok elektrik.
Adiksi
Alat ini merupakan cara baru memasukkan nikotin ke dalam tubuh, yang mengakibatkan efek buruk terhadap tubuh. Efek dari nikotin seperti meningkatkan adrenalin, tekanan darah, dan juga mengakibatkan ketagihan.
Keracunan
Adanya peringatan dari pabrik rokok elektrik yang menyatakan konsumen yang memiliki penyakit pernapasan (asma, PPOK, bronchitis, pneumonia), uap yang dihasilkan rokok elektrik dapat menimbulkan serangan asma, sesak napas, dan batuk.
Lebih lanjut lagi, pernyataan tersebut menegaskan agar produk tidak lagi digunakan jika efek seperti yang disebutkan terjadi. Hal ini menunjukkan bahwa produk ini benar-benar berbahaya, terutama untuk sistem pernapasan.
Persepsi aman
Yang lebih menghawatirkan adalah rokok elektrik dipersepsikan lebih aman, karena ini menawarkan 'rasa aman palsu' atau illusive safety.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar