Susi, Dubes Korsel, dan Pidato Jokowi di APEC
Jumat, 14 November 2014 | 10:10 WIB
KOMPAS.com/ Yoga Sukmana
Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti disambangi oleh
Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia Cho Tai-young di kantornya,
Jakarta, Kamis (14/11/2014).
KOMPAS.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyampaikan beberapa poin penting saat bertemu dengan Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia Cho Tai-young di Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) Kamis (13/11/2104) . Menariknya, Susi sedikit mengingatkan Cho terkait presentasi Presiden Joko Widodo "Jokowi" dalam forum Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) CEO Summit di Beijing 10 November 2014.
Susi kembali menyampaikan bahwa pemerintah Indonesia membuka seluas-luasnya kesempatan investor asal Korea untuk menginvestasikan dananya bagi pembangunan sektor maritim.
Salah satu yang ditekankan Susi yaitu mengenai ajakan untuk membangun tol laut yang sudah dikonsepkan oleh pemerintah. Secara eksplisit pembangunan tol laut itu berupa investasi membangun pelabuhan-pelabuhan di Indonesia.
"Saya sampaikan seperti Pidato Pak Jokowi dimana pemerintah Indonesia mengundang investor asing untuk berpartisipasi pengembangan sea port and deep sea port. Kemudian juga pengembangan tol atas laut," kata Susi dalam salinan sambutan yang diterima wartawan.
Ajakan Susi untuk investasi di sektor maritim sesuai presentasi Jokowi di Forum APEC disambut gembira oleh Duta Besar Korea Selatan, Cho bahkan mengungkapkan rasa senangnya saat menggelar jumpa pers di depan awak media.
Pertemuan itu pun menurut Susi diakhiri dengan penandatanganan MoU disektor maritim. Sayangnya, Susi tidak menjelaskan lebih dalam kerjasama itu apakah terkait investasi tol laut atau tidak. Susi hanya mengatakan bahwa kerjasama ke dua negara akan terus ditingkatkan.
Selama ini, Indonesia dan Republik Korea sudah menjalin kerjasama disektor kelautan dan perikanan. Berdasarkan data KKP, komoditas ekspor disektor ini terdiri dari ikan segar, beku, kering, Kurustasea segar dan olahan, serta rumput laut.
Total ekpor Indonesia disektor kelautan kata Susi mencapai 80 juta dollar AS. Selain ekpor, Indonesia juga mengimpor beberapa komoditas laut dari Korea berupa udang beku, ikan tuna, cakalang, cumi-cumi dan produk ikan lainnya. Total impor dari Korea tahun 2013 sebesar 29 juta dollar AS.
Susi Pasang Target Ekspor Kelautan ke Korea Lebih dari Rp 900 Miliar
Kamis, 13 November 2014 | 17:02 WIB
KOMPAS.com/ Yoga Sukmana
Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti disambangi oleh
Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia Cho Tai-young di kantornya,
Jakarta, Kamis (14/11/2014).
JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti disambangi oleh Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia Cho Tai-young di kantornya, Jakarta, Kamis (13/11/2014).
Menurut Susi, agenda pertemuan itu membahas seputar kerja sama Indonesia-Korea di sektor kelautan dan perikanan. Susi pun langsung pasang target untuk mampu meningkatkan ekspor hasil laut ke Korea melebihi 80 juta dollar AS.
"Dalam beberapa waktu ke depan kita ingin perluas kerja sama dan tingkatkan ekspor kita saat ini 80 juta dollar AS," ujar Susi saat konferensi pers di kantornya.
Selama ini, Indonesia dan Korea Selatan sudah menjalin kerja sama di sektor kelautan dan perikanan. Berdasarkan data KKP, komoditas ekspor di sektor ini terdiri dari ikan segar, beku, kering, crustacea segar dan olahan, serta rumput laut.
Selain ekspor, Indonesia juga mengimpor beberapa komoditas laut dari Korea berupa udang beku, ikan tuna, cakalang, cumi-cumi, dan produk ikan lainnya. Sementara itu, Cho Tae-yong mengaku senang dengan kerja sama itu. Dia pun berharap agar ke depannya kerja sama di sektor kelautan antara kedua negara terus ditingkatkan.
Penulis | : Yoga Sukmana |
Editor | : Bambang Priyo Jatmiko |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar