Google: Di Masa Depan Akan Banyak Guru Menganggur
Minggu, 9 November 2014, 12:08 WIB
VIVAlog - Sekolah,
guru dan murid adalah satu kesatuan yang saling mendukung demi
terwujudnya sebuah transfer ilmu pendidikan. Namun, nampaknya hal itu
tak akan bertahan lama. Menurut Alfred Spector, wakil presiden dari Google
di penelitian, aplikasi dan teknologi yang saat ini dianggap sebagai
penghalang dalam belajar, padahal sebenarnya bisa menjadi 'guru' di masa
depan.
Menurut Spector, dalam
beberapa tahun ke depan anak-anak tidak harus pergi ke sekolah untuk
mendapatkan pendidikan formal. Meskipun terlihat modern dan
menyenangkan, jika hal ini benar-benar terjadi, tentunya akan banyak
guru yang akhirnya menjadi pengangguran.
Saat berbicara di New York, dalam acara yang bertajuk World-Changing Ideas Summit, Spector memberi contoh aplikasi Duolingo yang saat ini sudah
tersedia di pasaran. Aplikasi ini bisa mengajarkan bahasa lewat
permainan yang lebih menyenangkan dan mudah diserap oleh anak-anak.
Duolingo / en.wikipedia.org |
Beliau menambahkan, kehadiran Duoliongo adalah salah satu tanda
dimulainya pergantian pembelajaran berbasis teknologi. Petinggi Google itu percaya jika Duolingo nantinya lebih
mampu meningkatkan kualitas pendidikan siswa ke level yang lebih tinggi.
Kelebihan Duolingo
Kelebihan dari Duoliongo adalah tampilannya yang menarik, seperti video game, sehingga membuat orang betah berlama-lama bersamanya, dan dalam waktu bersamaan mereka juga akan belajar.
Menurut Spector, jejaring sosial juga mempunyai
andil besar dalam pendidikan anak. Situs-situs sosial seperti Facebook,
Twitter, atau Google Plus bisa dipakai untuk meningkatkan kemampuan
berkomunikasi siswa. Dan jadilah dia berpendapat bila di masa depan
murid-murid tak akan membutuhkan sekolah lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar