Rabu, 21 Januari 2015

Rhoma Irama dirangkul Jokowi

Selasa, 20/01/2015 18:40 WIB

'Goyang Dangdut' Rhoma Irama, Tim Prabowo yang Kini Dirangkul Jokowi

Jakarta - Salam tiga jari yang didengungkan pasca kemenangan Jokowi-JK tak hanya gigit jari. Tokoh KMP pun dirangkul Presiden Joko Widodo. Rhoma yang dulu tim sukses Prabowo-Hatta, kini dapat posisi penting di bawah pemerintahan Jokowi-JK.

Rhoma Irama dilantik Menkum HAM Yasonna Laoly bersama sejumlah tokoh dunia musik Indonesia sebagai komisioner Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN). Rhoma pun tak malu mengungkap rencana kerjanya ke depan.

"Pertama, kita perlu sosialisasi. Kemudian harus ada sinergitas dengan pihak-pihak penegak hukum seperti kepolisian. Kalau perlu ada penandingan KPK, karena pelanggaran ini (pembajakan dan penggunaan musik untuk komersil tanpa royalti -red) selama ini untouchable," kata Rhoma usai pelantikan komisioner LMKN di gedung Ditjen Hak dan Kekayaan Intelektual (HAKI), Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (20/1/2015),

Rhoma Irama menjadi komisioner LMKN Pencipta bersama James Freddy Sundah, Adi Adrian, Imam Haryanto dan Slamet Adriyadie. Sementara komisioner LMKN Hak Terkait adalah Sam Bimbo, Ebiet G Ade, Djanuar Ishak, Miranda Risang Ayu dan Handi Santoso.

Penempatan Rhoma Irama di posisi tersebut cukup jadi sorotan. Sebab Rhoma sepanjang tahun 2014 silam dikenal sebagai tim sukses bahkan juru kampanye Prabowo-Hatta.

"Dukungan kami kepada Prabowo-Hatta dengan dasar kita lihat demokrasi bangsa yang kebablasan. Indikatornya konflik horizontal antar bangsa dan anarkisme seperti perampokan, pembunuhan, pedofilia, terorisme, narkoba dan korupsi. Kita butuh pemimpin yang berani dan tegas mengatasi ini. Yang tepat orangnya adalah Prabowo," ujar Rhoma di kediamannya, Jl Pondok Jaya VI No 14, Mampang, Jakarta Selatan, Selasa (20/5/2014).

Rhoma memang sempat mendapatkan kunjungan istimewa dari Prabowo-Hatta kala itu. Menjelang Pilpres Rhoma memang termasuk tokoh yang sibuk bermanuver, Rhoma sempat masuk bakal capres PKB, sampai kemudian meninggalkan partai yang kemudian masuk Koalisi Indonesia Hebat tersebut. Rhoma kemudian berlabuh ke KMP menjadi tim sukses Prabowo-Hatta bersama Mahfud MD yang konon juga kecewa tak diusung oleh PKB.

Sebagai tim sukses Prabowo-Hatta, Rhoma pun kerap bersuara nyinyir ke Jokowi-JK. Namun dalam konteks Pilpres tentu persaingan adalah hal yang wajar.

"Jauh hari sebelum keluar nama koalisi itu, saya sudah pernah ditanyakan apakah akan bersedia diduetkan dengan Jokowi. Itu sudah pernah ditanyakan media. Saat itu saya katakan dicawapreskan dengan Jokowi saya menolak, saya lebih mendukung aspirasi warga Jakarta dan Indonesia, Jokowi harus konsekuen dengan sumpah jabatan 5 tahun sebagai gubernur di Jakarta. Jadi saya tidak bersedia mendampingi beliau karena saya mendukung konsistensi," ujar Rhoma.

Barangkalai idiom 'tak ada kawan dan lawan yang abadi di politik' benar adanya, dalam karier politik sang raja dangdut Rhoma Irama, kepentingan adalah yang abadi. Selamat berjuang memerangi pembajakan, Bang Rhoma!

Tidak ada komentar: