Rabu, 04 Februari 2015

Raymond Sapoen (keturunan jawa) menjadi kandidat calon presiden Suriname pada pemilu Mei 2015


RABU,04 FEBRUARI 2015 | 20:32 WIB

Darah Indonesia Ini Calon Presiden di Negara Lain  

Darah  Indonesia Ini Calon Presiden di Negara Lain  
Raymond Sapoen, calon presiden Suriname. Srherald.com
TEMPO.CO, PURWOKERTO - Kabar warga Suriname keturunan Jawa, Raymond Sapoen, menjadi kandidat calon presiden Suriname pada pemilu Mei 2015 nanti membuat heboh penduduk Desa Kanding, Kecamatan Somagede, Banyumas, Jawa Tengah. Buyut Raymond berasal dari desa ini.

“Saya kaget pertama kali mendengar adanya keturunan warga Desa Kanding di Suriname yang dikabarkan menjadi kandidat presiden,” ujar Ketua RT 01 RW 01, Haryono, saat kerja bakti, Selasa, 3 Februari 2015.

Menurut dia, penduduk senang mendengar kabar itu. "Bagaimanapun, jika memang Raymond keturunan warga Kanding, mudah-mudahan bisa membanggakan desa kami," katanya.

Haryono mengatakan, agak sulit mencari jejak keluarga Sapoen meski ia sudah mencoba menelusuri ke beberapa warga yang masih memiliki hubungan famili dengan buyut Raymond. "Karena yang kami dengar pertalian saudaranya dari buyut, setelah itu ke Ibu Sadem yang merupakan ibu Sapoen yang dimaksud," ucapnya.

Heboh ini muncul setelah penduduk Suriname yang juga keturunan Jawa, Arie Grobbee, menuliskan hasil penelusurannya di Desa Kanding untuk menemukan leluhur Raymond Sapoen. Raymond saat ini menjabat Menteri Pendidikan Suriname. "Saya mulai menelusurinya dari data Belanda yang saya dapat. Setelah berkunjung ke sana (Kanding), saya menemukan beberapa warga yang memang mengenal Sapoen,” ujar Arie.

Setelah Arie mencocokkan beberapa ciri fisik, dia menemukan kesesuaian dengan Parsono, penduduk Desa Kanding. Silsilah keluarga mereka juga menunjukkan hubungan keluarga dengan Raymond, yang ibunya bernama Sadem.

Hingga saat ini, Arie, yang aktif dalam perkumpulan warga Jawa-Belanda, mengaku masih mencoba menelusuri lebih dalam lagi. "Saya ingin agar bisa menyambung tali silaturahmi antara warga Jawa yang berada di Suriname dan yang masih tersisa di sini, karena telah lama mereka terputus dengan tanah leluhurnya," katanya.

Sapoen, buyut Raymond, meninggalkan Jawa 83 tahun silam. Banyumas merupakan salah satu basis pengerahan tenaga kerja oleh Belanda ke Suriname. ARIS ANDRIANTO

Tidak ada komentar: