Rakhmat Nur Hakim, Kompas.com - 26/04/2017, 14:53 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP
Partai Gerindra Sodik Mujahid menilai Wali Kota Bandung Ridwan Kamil
kurang beretika terkait pencalonan sebagai calon gubernur Jawa Barat.
Pasalnya, Ridwan Kamil yang sempat diusung Gerindra dan PKS pada Pilkada Kota Bandung 2013, kini seolah menunjukkan sinyal penerimaan saat dideklarasikan oleh Partai Nasdem untuk diusung pada Pilkada Jabar.
Adapun Nasdem merupakan partai pendukung pemerintah dan telah menyatakan dukungan pencapresan Jokowi pada Pemilu 2019.
"Gerindra amat sangat baik ke Ridwan Kamil, kami tidak pernah menganggu, merongrong dia. Jadi sangat aneh dia meninggalkan Gerindra," ujar Sodik di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (26/4/2017).
Sodik pun mengungkapkan, selama pria yang akrab disapa Kang Emil memimpin Bandung, Gerindra sama sekali tak pernah memberikan tekanan atau mengganggu.
"Itu adalah suatu pola yang tidak bagus dalam berpolitik, dalam etika pilkada," kata dia.
Ia pun menyamakan sikap politik Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dengan Kang Emil. Sebab, keduanya sama-sama hengkang dari Gerindra meskipun dalam pilkada sebelumnya sempat diusung Gerindra.
"Kami berpengalaman di kasus Ahok di Jakarta, terus RK. Jadi begitu RK seperti ini, kami ingin fokus dari dalam untuk pencalonan dan akan mencari kombinasi yang baik," kata dia.
Pasalnya, Ridwan Kamil yang sempat diusung Gerindra dan PKS pada Pilkada Kota Bandung 2013, kini seolah menunjukkan sinyal penerimaan saat dideklarasikan oleh Partai Nasdem untuk diusung pada Pilkada Jabar.
Adapun Nasdem merupakan partai pendukung pemerintah dan telah menyatakan dukungan pencapresan Jokowi pada Pemilu 2019.
"Gerindra amat sangat baik ke Ridwan Kamil, kami tidak pernah menganggu, merongrong dia. Jadi sangat aneh dia meninggalkan Gerindra," ujar Sodik di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (26/4/2017).
Sodik pun mengungkapkan, selama pria yang akrab disapa Kang Emil memimpin Bandung, Gerindra sama sekali tak pernah memberikan tekanan atau mengganggu.
"Itu adalah suatu pola yang tidak bagus dalam berpolitik, dalam etika pilkada," kata dia.
Ia pun menyamakan sikap politik Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dengan Kang Emil. Sebab, keduanya sama-sama hengkang dari Gerindra meskipun dalam pilkada sebelumnya sempat diusung Gerindra.
"Kami berpengalaman di kasus Ahok di Jakarta, terus RK. Jadi begitu RK seperti ini, kami ingin fokus dari dalam untuk pencalonan dan akan mencari kombinasi yang baik," kata dia.
PenulisRakhmat Nur Hakim
EditorBayu Galih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar