Senin, 10 Juli 2017

Jokowi: Mereka Harus Dikejar dan Dihancurkan...


Fabian Januarius Kuwado
Kompas.com - 10/07/2017, 12:27 WIB
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, Presiden Joko Widodo (tengah) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla tiba di Lapangan Silang Monas, Jakarta Pusat, Senin (10/7/2017). Upacara peringatan hari ulang tahun ke-71 Bhayangkara melibatkan 2.408 personel gabungan dari Polri, TNI, instansi terkait, hingga organisasi Pramuka.
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, Presiden Joko Widodo (tengah) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla tiba di Lapangan Silang Monas, Jakarta Pusat, Senin (10/7/2017). Upacara peringatan hari ulang tahun ke-71 Bhayangkara melibatkan 2.408 personel gabungan dari Polri, TNI, instansi terkait, hingga organisasi Pramuka. (KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG)
JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menilai, Polri sukses dalam banyak hal. Namun, Polri juga harus menyiapkan diri untuk menghadapi tantangan ke depan.
Hal itu disampaikan Presiden dalam pidato upacara peringatan HUT ke-71 Hari Bhayangkara di lapangan Silang Monas, Jakarta, Senin (10/7/2017).
Presiden Jokowi menilai, Polri sukses melakukan pencegahan konflik, pengamanan demonstrasi, pemberantasan narkotika, penanganan terorisme, pemberantasan narkoba hingga menekan angka kejahatan konvensional.
(baca: Anggaran Polri Naik Dua Kali Lipat Era Jokowi, Tito Berterima Kasih)
Maka, tak heran sejumlah lembaga survei menyebutkan tingkat kepercayaan publik terhadap Polri semakin meningkat.
"Polri semakin dicintai rakyat, semakin dicintai masyarakat dan saya ucapkan selamat untuk keluarga besar Polri," ujar Jokowi.
Namun, tantangan Polri semakin berat ke depannya. Fenomena globalisasi serta kemajuan teknologi informasi, menurut Jokowi, akan memengaruhi situasi dan kondisi kemanan dan ketertiban masyarakat di Indonesia.
(baca: Instruksi Jokowi ke Polri, dari Tekan Korupsi hingga Lincah Bertindak)
Secara khusus, Jokowi menyoroti ancaman terorisme yang kian hari semakin berkembang.
"Teroris menelan banyak korban tidak berdosa, termasuk anak balita. Anak kita bernama Intan di Samarinda. Teroris juga telah memakan korban insan-insan Polri. Seperti ledakan bom di Sarinah dan Kampung Melayu," ujar Jokowi.
"Selain tentang terorime, perdagangan narkoba, manusia, penyelundupan senjata dan kejahatan siber yang merusak dan mengancam masa depan bangsa Indonesia. Karena itu mereka harus dikejar dan dihancurkan," lanjut dia.
PenulisFabian Januarius Kuwado
EditorSandro Gatra

Tidak ada komentar: