Presiden Jokowi dan Trump/Foto: Setpres
Jakarta - Presiden AS Donald Trump mendapatkan pujian ketika
bertemu dengan pejabat dari Indonesia. Ada kesamaan dalam puji-pujian
itu, Trump disebut memiliki penggemar di Indonesia.Pujian terhadap Trump yang teranyar dilontarkan oleh Presiden Joko Widodo saat keduanya bertemu dalam forum KTT G20 di Hamburg, Jerman, Jumat (7/7/2017). Jokowi menyampaikan salam dari penggemar Trump di Indonesia.
"Saya ingin menyampaikan salam dari jutaan penggemar Anda di Indonesia. Mereka tertarik untuk menyambut Anda di Indonesia," kata Jokowi dikutip dari keterangan Kepala Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden Bey Machmudin, Sabtu (8/7/2017).
Foto: Laily Rachev/Biro Pers Setpres
|
Kepada Trump, Jokowi juga menyampaikan apresiasinya atas kunjungan Wapres AS Michael 'Mike' Pence ke Jakarta beberapa waktu lalu. Bagi Indonesia, kunjungan itu menandai komitmen AS untuk memperkuat hubungan dengan Indonesia.
Hal yang mirip-mirip pernah disampaikan Ketua DPR Setya Novanto saat berkunjung ke Trump Tower, New York, Kamis (3/9/2015) lalu. Perlu dicatat, saat itu Trump belum bersatus sebagai Presiden AS melainkan sedang dalam masa kampanye Pilpres. Wakil Ketua DPR Fadli Zon juga turut hadir dalam pertemuan ini.
Dalam acara itu, Donald Trump mengenalkan Novanto ke para pendukungnya. Novanto dikenalkan sebagai salah satu orang paling kuat di Indonesia.
"Ketua DPR Indonesia datang untuk bertemu dengan saya. Setya Novanto, salah satu orang paling kuat di Indonesia. Pria hebat," kata Trump seperti dikutip detikcom dari Business Insider.
Novanto datang mendekati mimbar dan menyalami Trump.
Foto: Lucas Jackson/Reuters
|
"Yes, highly," jawab politikus Golkar itu.
"Terima kasih banyak," tanggap Trump sambil tersenyum.
Baca Juga: Jawaban 'Yes Higly' Novanto kepada Trump Dikritik
Hadirnya Novanto dan Trump kemudian bikin heboh di Tanah Air. Banyak pihak mengkritik Novanto karena menemui pihak yang sedang mencalonkan diri dalam Pilpres AS. Pertemuan dan ucapan Novanto itu dianggap terlalu politis dan bisa diasosiasikan pada dukungan Indonesia ke salah satu calon di Pilpres AS.
Ucapan 'yes highly' dari Novanto tersebut berujung pada pemeriksaan di Majelis Kehormatan Dewan (MKD) DPR. Majelis memberi sanksi ringan ke Novanto karena pujian tersebut.
(fjp/tor)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar