Imanuel Nicolas Manafe/Tribunnews.com
Ketua Umum MUI KH Maruf Amin di Kantor Staf Presiden, Jakarta, Kamis (27/7/2017)
Laporan Wartawan Tribunnews.com,Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin mengatakan kegiatan reuni akbar 212 tak perlu lagi untuk diperingati. Ma'ruf Amin mengatakan isu utama yang diusung 212 lalu telah selesai, sehingga ia hanya mendukung reuni 212 dilakukan seperti kegiatan Maulid Nabi ini.
"Aksi 212 itu sudah selesai. Masalah yang diusung oleh 212 sudah selesai, karena itu tidak perlu lagi menghidup-hidupi 212. Lebih baik acara seperti ini, mengutuhkan umat, bangsa dan mengajak mempererat persatuan," ujar Ma'ruf.
Ia mengungkapkan khawatirannya kegiatan reuni akbar 212 mudah disusupi dengan agenda politik.
"Menurut saya itu memunculkan provokasi dan menimbulkan saling mencurigai. Kita harap masyarakat mengubah persepsi untuk jangan menghidup sesuatu masalahnya yang sudah selesai, tidak usah dihidup-hidupi lagi," tegas Ma'ruf.
Menurut Ma'ruf reuni akbar 212 tersebut juga dapat menimbulkan kritik tajam.
"Acara seperti itu menimbulkan kritik tajam, sifatnya seperti orang bukan tausiyah, tapi sifatnya lebih ke agitasi," kata Ma'ruf di Lapangan Medan Merdeka, Monas, Jakarta Pusat, Jumat (1/12/2017).
Ia pun mengimbau masyarakat yang akan ikut reuni akbar 212 agar berniat datang untuk melakukan kegiatan dzikir bersama.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin mengatakan kegiatan reuni akbar 212 tak perlu lagi untuk diperingati. Ma'ruf Amin mengatakan isu utama yang diusung 212 lalu telah selesai, sehingga ia hanya mendukung reuni 212 dilakukan seperti kegiatan Maulid Nabi ini.
"Aksi 212 itu sudah selesai. Masalah yang diusung oleh 212 sudah selesai, karena itu tidak perlu lagi menghidup-hidupi 212. Lebih baik acara seperti ini, mengutuhkan umat, bangsa dan mengajak mempererat persatuan," ujar Ma'ruf.
Ia mengungkapkan khawatirannya kegiatan reuni akbar 212 mudah disusupi dengan agenda politik.
"Menurut saya itu memunculkan provokasi dan menimbulkan saling mencurigai. Kita harap masyarakat mengubah persepsi untuk jangan menghidup sesuatu masalahnya yang sudah selesai, tidak usah dihidup-hidupi lagi," tegas Ma'ruf.
Menurut Ma'ruf reuni akbar 212 tersebut juga dapat menimbulkan kritik tajam.
"Acara seperti itu menimbulkan kritik tajam, sifatnya seperti orang bukan tausiyah, tapi sifatnya lebih ke agitasi," kata Ma'ruf di Lapangan Medan Merdeka, Monas, Jakarta Pusat, Jumat (1/12/2017).
Ia pun mengimbau masyarakat yang akan ikut reuni akbar 212 agar berniat datang untuk melakukan kegiatan dzikir bersama.
"Saya anjurkan seperti ini, berdzikir, bertasbih, ini
acara luar biasa, yang hadir banyak sekali. Tidak ada agitasi, bener
bener tausiyah dan mengajak pada kebaikan dan meninggalkan kemungkaran,"
ungkap Ma'ruf.
Rencananya pada, Sabtu 2/12/2017, digelar Reuni Akbar alumni 212 di Lapangan Medan Merdeka, Monas, Jakarta Pusat. Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Idham Azis mengimbau reuni akbar alumni 212 tidak dilangsungkan di Monumen Nasional (Monas) Jakarta Pusat.
Idham mengatakan, Polda Metro Jaya telah menerima surat pemberitahuan mengenai adanya acara keagamaan di Monas.Acara diinisiasi oleh Presidium 212, disarankan Idham untuk dilakukan di Mesjid Istiqlal.Karena berdasarkan surat pemberitahuan, koordinator acara akan melangsungkan Salat Subuh berjamaah."Kita mengimbau komponen masyarakat yang akan melaksanakan milad ini unuk melaksanakannya di dalam Masjid Istiqlal," ujar Idham, (21/11/2017) lalu.
Rencananya pada, Sabtu 2/12/2017, digelar Reuni Akbar alumni 212 di Lapangan Medan Merdeka, Monas, Jakarta Pusat. Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Idham Azis mengimbau reuni akbar alumni 212 tidak dilangsungkan di Monumen Nasional (Monas) Jakarta Pusat.
Idham mengatakan, Polda Metro Jaya telah menerima surat pemberitahuan mengenai adanya acara keagamaan di Monas.Acara diinisiasi oleh Presidium 212, disarankan Idham untuk dilakukan di Mesjid Istiqlal.Karena berdasarkan surat pemberitahuan, koordinator acara akan melangsungkan Salat Subuh berjamaah."Kita mengimbau komponen masyarakat yang akan melaksanakan milad ini unuk melaksanakannya di dalam Masjid Istiqlal," ujar Idham, (21/11/2017) lalu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar