Surabaya - Paslon Khofifah-Emil Elestianto Dardak unggul dalam penghitungan cepat oleh lembaga survey. Apa rahasia calon nomer 1 ini bisa memenangkan Pilgub Jatim 2018?
Menanggapi hal ini, Ketua Tim Sukses Khofifah-Emil, M. Roziqi mengatakan kemenangan ini lantaran timnya tabah saat diserang berbagai black campaign.
"Karena kalau menurut pengamatan saya Gus Ipul dan Mbak Puti ini, karena kita ndak pernah pakai istilahnya Black campaign," ujar Roziqi saat dihubungi detikcom di Surabaya, Jumat (29/6/2018).
Roziqi menambahkan saat diserang, pihaknya hanya berusaha menjelaskan dan menjawab serangan tersebut. Tak hanya itu, Roziqi mengatakan pihaknya tetap santun dalam menanggapi kampanye hitam. Misalnya ketika dijelek-jelekkan pihaknya tidak perlu membalas.
"Jadi misalnya diserang atau apa itu, kita tetap mencoba berikan penjelasan jawaban, yang penting santun, kemudian yang masuk akal. Jadi walaupun kita dijelek-jelekan kita nggak perlu membalas menjelekkan," tambahnya.
"Ternyata dengan strategi seperti itu orang menjadi lebih simpati bagaimana diserang kok nggak ngamuk ya kan banyak yang berpikiran seperti itu," kata Roziqi.
Kala ditanya seberapa banyak pihaknya mendapat serangan kampanye hitam, Roziqi mengaku cukup banyak. Namun sekali lagi, dia mengatakan pihaknya tetap arif, bijak dan menanggapi hal tersebut dengan kepala dingin. Karena ini lah yang membuat masyarakat lebih tertarik.
Tonton juga 'Penuh Haru, Saat Khofifah Ucapkan Terima Kasih kepada Relawan':
Menurutnya, cara paslon lain justru keliru dan membuat para pendukung lain menjadi lari. "Kalau mereka kemudian dengan cara-cara yang tidak santun mungkin mungkin mereka malah lari," ungkapnya.
Sementara itu, Roziqi juga menambahkan kiat kemenangannya yang lain. Dia mengatakan, Khofifah dan Emil memiliki nilai jual yang sangat tinggi. Misalnya dari sisi kecerdasannya.
"Banyak kiat-kiatnya, pasangan kita ini memang layak dan punya nilai jual. Baik Ibu maupun Mas Emil yang dilihat dari debat pertama sampai terakhir, orang menjadi tahu 'Oh ternyata paslon nomor satu itu memang layak jual'," ungkapnya.
Tak hanya itu, cara menyapa Khofifah juga lebih banyak di pasar tradisional hingga perkampungan. Hal ini lah yang cukup mengundang banyak dukungan.
"Yang kedua Ibu ini sama Mas Emil menyapa warga, ndak pernah waktu yang digunakan itu tidak digunakan untuk menyapa. Cara menyapanya itu yang paling banyak ikeluar masuk ke pasar-pasar dengan komunitas-komunitas nelayan, sambil dia tanya di sini apa kira-kira yang masih kurang diberlakukan untuk perbaikan agar lebih makmur," tambah Roziqi.
Sedangkan untuk kiat lain, Roziqi mengatakan Khofifah-Emil memiliki program Nawa Bhakti Satya yang memiliki berbagai program untuk mensejahterakan masyarakat.
"Selain itu kita juga punya kiat-kiat yaitu program Nawa Bhakti Satya, yaitu antara lain Jatim cerdas, Jatim sehat hingga Jatim harmonis," lanjutnya.
(bdh/bdh)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar