Senin, 09 November 2020

SETELAH 33, EMPAT PEMAIN BARU DIPANGGIL TIMNAS U-19 2020


Timnas Indonesia U-19 sekarang sedang melakukan pemusatan latihan (TC) yang digelar secara virtual. TC ini diadakan sejak 5 November lalu, dan direncanakan berakhir pada 15 Desember. Diikuti 33 nama dari daftar sebelumnya, pelatih Shin Tae-yong kembali menambahkan daftar pemain dengan memanggil empat nama baru Serdy, Hamsa Lestaluhu, Arya Gerryan, dan Pualam Bahari kiper Borneo FC.

Sebagai pengingat, Serdy pernah terdepak dari skuad timnas U-19 yang berangkat ke Kroasia karena masalah disiplin. Kala itu, Serdy harus rela gagal ke Eropa lantaran telat gabung latihan di Jakarta.Dengan ini, Tae-yong membuktikan bahwa dirinya sosok yang pemaaf dan selalu memberikan kesempatan kedua.

Nama Hamsa juga tidak asing di telinga karena pemain yang berposisi sebagai gelandang itu pernah jadi bintang bersama timnas Indonesia U-16. Sayangnya Hamsa kurang beruntung, karena pernah didera cedera lutut.

Sementara Arya adalah pemain depan yang juga tergabung dengan Borneo. Pemain kelahiran Samarinda tersebut bisa menghuni posisi striker juga penyerang sayap, serta baru saja dipromosikan ke skuad utama Borneo.

tribunnews

borneofc.id
Pualam Bahari bersama Presiden Borneo FC, Nabil Husein Said Amin saat penandatangan kontrak


Latihan virtual ini dilakukan karena Tae-yong pun sedang berada di Korea

Selatan, negara asalnya. Latihan virtual ini akan dilanjurkan dengan program TC berikutnya, yang kemungkinan besar ditempatkan di Korea Selatan."Materi tidak jauh berbeda dengan sebelumnya, ada core training dan sebagainya. Ini kami lakukan untuk menjaga kondisi fisik mereka agar tidak menurun usai melakukan TC panjang kemarin," tutup Nova, 

Sebagaimana diketahui, timnas U-19 dipersiapkan untuk Piala Asia U-19 2020 yang dilaksanakan tahun depan. Timnas U-19 juga merupakan benih dari timnas Indonesia untuk Piala Dunia U-20 2021, yang digelar di Tanah Air.

Minggu, 08 November 2020

7 pemain keturunan yang dapat membela Timnas Indonesia U-19


Mereka ialah Dayen Gentenaar (penjaga gawang), Jayden Houtriet (gelandang), Joseph Simatupang (fullback kanan), Luca Everink (fullback kanan), Gilles Joannes (gelandang), Noah Gesser (penyerang) dan Ivan Jenner (gelandang).

1. Dayen Gentenaar (Penjaga Gawang)

Dayen Gentenaar

Nama pertama adalah Dayen Gentenaar yang lahir di Nijmegen, Belanda, pada 18 Juni 2001. Ia memiliki darah Indonesia dari sang ayah, yang ternyata merupakan mantan kiper Ajax Amsterdam yakni Dennis Gentennar.

Mengikuti jejak sang ayah, Dayen Gentenaar mulai menggemar dunia sepakbola sejak usia tiga tahun. Ia pun langsung bergabung dengan tim asal daerah kelahirannya, SV Blauw Wit untuk memperkuat bakatnya dalam mengolah kulit bundar.

Akan tetapi, Dayen Gentenaar tidak bermain di posisi penjaga gawang pada masa kecilnya. Ia bermain di posisi striker hingga kemudian beralih posisi sebagai kiper pada usia 11 tahun. Ia kemudian melanjutkan posisinya sebagai kiper hingga saat ini.

Sayangnya, kiprah Dayen di Belanda tidak berlanjut. Ia kemudian hijrah ke Abu Dhabi, Uni Emirat Arab untuk mengikuti pekerjaan sang ayah. Akan etapi, Dayen juga masih melanjutkan karier sebagai pesepakbola dengan bergabung bersama Al-Wahda FC U-23.

2. Jayden Houtriet (Gelandang)

Kemudian ada nama Jayden Jayden Houtriet. Jayden sendiri merupakan pemain kelahiran Belanda, 27 Maret 2002. Ia saat ini bermain untuk tim U-21 Vitesse yang berkompetisi di Liga Belanda Junior atau U-21 Div. 2 Fall. Salah satu keunggulan Jayden adalah postur tubuh yang tinggi sebagai gelandang.

Jayden memiliki tinggi badan 189 sentimeter dan kerap ditugaskan untuk menjaga kedalaman serta memutus alur serangan lawan. Postur tubuh yang mumpuni membuatnya kuat dalam menghalau umpan-umpan panjang para pemain lawan.]

3. Joseph Simatupang (Fullback Kanan/Bek Tengah)

Joseph Simatupang

Selanjutnya Joseph Simatupang. Joseph yang bermain sebagai bek kanan, bermain bersama Blackburn U-18 pada musim 2020-2021. Pemain keturunan Indonesia itu sudah enam kali tampil di Liga Inggris U-18 musim ini dengan torehan satu assist.

Jika Pelatih Timnas Indonesia U-19, Shin Tae-yong, mencari sosok untuk memperkukuh pertahanan, Joseph mungkin adalah jawabannya. Joseph layak dicoba bukan hanya karena pemain keturunan, melainkan kemampuannya mengolah si kulit bundar.

Lagi pula, pertahanan Timnas Indonesia U-19 pun tidak terlalu kukuh ketika melakukan pemusatan latihian di Kroasia. Timnas Indonesia U-19 kebobolan 17 gol dalam 11 pertandingan. Keberadaan Joseph bisa menambal lubang di pertahanan Timnas Indonesia U-19.

4. Luca Everink (Fullback Kanan)

Luca Everink

Selanjutnya ada nama Luca Everink. Luca memiliki darah Indonesia dari sang ayah. Peluang dia untuk memperkuat Timnas Indonesia U-19 cukup lebar sebab hingga saat ini tercatat belum memperkuat Tim Nasional Belanda.

Musim ini, Luca bermain di kompetisi Liga Belanda Junior atau yang bernama U-21 Div. 1 Fall. Ia bahkan jadi salah satu dari 5 pemain muda yang juga sudah diberi kontrak profesional oleh klub asal Belanda itu pada pertengahan Mei 2020.

Pemain berusia 19 tahun tersebut memulai kiprah sepak bolanya sejak belia. Luca sudah mengenal dunia si kulit bundar dari umur 5 tahun. Kala itu, ia tergabung bersama klub yang berasal dari desa kecil di Belanda, DSC Diepenveen.

5. Gilles Joanes (Gelandang)

Bagaimana dengan Gilles Joanes? Gilles adalah pesepak bola keturunan Indonesia-Belanda yang saat ini aktif merumput bersama NAC Breda U-18.

Pemain kelahiran 7 Maret 2003 itu diketahui bermain di posisi gelandang. Klub yang diperkuat Gilles saat ini berkompetisi di Liga Belanda Junior atau yang bernama U-18 Div. 2 Fall. Memiliki postur tubuh yang mumpuni, Gilles merupakan gelandang jangkar yang memiliki keunggulan dalam hal duel udara. Ia juga terbiasa bermain menjaga kedalaman dan mengatur tempo permainan.

Dengan kelebihan yang dimiliki, bukan tak mungkin Shin Tae-yong akan memanggilnya untuk mengisi lini tengah skuad Garuda Nusantara. Kehadiran Gilles diyakini bisa menjadi jawaban dari kekurangan pemain area tengah yang sempat disampaikan pelatih 50 tahun itu.

6. Noah Gesser (Penyerang)

Noah Gesser

Sementara Noah Gesser, ia adalah pemain muda yang saat ini membela Ajax Amsterdam U-16. Ini tentu bisa menjadi harapan besar untuk Timnas Indonesia, apalagi memiliki pemain yang meniti karier di klub sebesar Ajax.

Pemain keturunan Indonesia-Belanda ini juga tampil gemilang bersama Ajax U-16. Saat ini, sang striker tengah tercatat sebagai top skor untuk Ajax U-16 dengan koleksi 11 gol. Tentu, ia bisa menjadi andalan lini depan Timnas Indonesia.

7. Ivan Jenner (Gelandang)

Terakhir ada Ivan Jenner. Pemain yang memiliki darah Jawa dari sang ayah ini tengah memperkuat klub asal Belanda yakni FC Utrecht. Pemain ini cukup menjanjikan karena beberapa kali dipercaya menjadi kapten untuk tim junior FC Utrecht.

Ivan Jenner saat ini berusia 15 tahun. Walaupun muda, tetapi Ivan Jenner layak dipertimbangkan karena ia memiliki pengalaman mumpuni bersama Utrecht, klub yang tampil di divisi teratas Liga Belanda.

Sabtu, 07 November 2020

33 Pemain Timnas U19 yang Dipanggil Shin Tae-yong untuk TC Virtual + Photo

Pelatih tim nasional U19 Indonesia, Shin Tae-yong, mengumumkan 33 pemain untuk mengikuti training camp (TC) virtual. Berikut 33 pemain yang dipanggil Shin Tae-yong untuk mengikuti TC virtual: 

1.     Rizky Ridho Ramadhani

2.     Erlangga Setyo Dwi Saputra



3.     Amiruddin Bagas Kaffa Arrizqi

4.     Beckham Putra Nugraha

5.     Mohammad Kanu Helmiawan


6.     Muhammad Adi Satrio

7.     Mochammand Supriadi

8.     Irfan Jauhari

9.  Pratama Arhan Alif Rifai

10.  Braif Fatari

11.  Bayu Mochamad Fiqri

12.  Khairul Imam Zakiri

      13. Mochamad Yudha Febrian

14.  Saddam Emiruddin Gaffar

15.  Muhammad Fadhil Adhitya Aksa

16.  Andi Irfan

17.  Sandi Arta Samosir 

18.  Komang Tri Arta

19.  Wiguna Andrea Oktaviansyah

20.  Komang Teguh Trisnanda

21.  Brylian Negietha Dwiki Aldama

22.  Septian David Maulana

23.  Jack Brown

24.  Yofandani Damai Pranata

25.  Moh. Bahril Fajar Faresa

26.  Muhammad Salman Alfarid

27.  Rendy Juliansyah


28.  Titan Agung Bagus


29.  Kakang Rudianto

30.  Alfrianto Nico


31.  Genta Alparedo

32.  Muhmmad Fajar Fathur Rahman

33.  Risky Muhammad Sudirman  


Joe Biden Akhirnya Jadi Presiden Terpilih Amerika Serikat


Hasil Akhir Pilpres AS: Joe Biden Akhirnya Jadi Presiden Terpilih Amerika Serikat
JIM WATSON / AFP
Kandidat Presiden dari Partai Demokrat Joe Biden dan Senator AS dan kandidat Wakil Presiden, Kamala Harris di Wilmington, Delaware, pada 5 November 2020. 
TRIBUNNEWS.COM, PHILADELPHIA – Hasil akhir Pilpres Amerika Serikat (AS) 2020 akhirnya menempatkan kandidat dari Partai Demokrat, Joe Biden sebagai Presiden terpilih AS. Hal itu didasarkan pada proyeksi dari Decision Desk HQ yang berkeyakinan 99 persen untuk hitungannya.Dengan proyeksi hasil akhir ini, Biden menjadi calon presiden terpilih AS hasil akhir Pilpres AS 2020. Mantan Wakil Presiden era Barack Obama itu telah mengalahkan lawannya petahana Republik Donald Trump sekaligus menyudahi empat tahun kepresidenan taipan real estat itu.

Kemenangan Biden dipastikan pada Jumat (06/11/2020) pukul 9:30 pagi waktu bagian timur AS. Decision Desk HQ memproyeksikan kemenangan Biden di negara bagian Pennsylvania yang memberikannya 273 electoral votes. Diperlukan minimal 270 electoral votes untuk memenangkan Pilpres AS.(Kiri) Donald Trump dari Partai Republik dan (Kanan) Joe Biden dari Partai Demokrat(Kiri) Donald Trump dari Partai Republik dan (Kanan) Joe Biden dari Partai Demokrat (Kolase Tribunnews (Instagram @realdonaldtrump dan @joebiden))Associated Press belum memproyeksikan kemenangan Biden walau hampir dipastikan tinggal menunggu waktu. Proyeksi Associated Press akan memberikan 284 electoral votes kepada Biden ditambah dengan negara bagian Arizona.



Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Hasil Akhir Pilpres AS: Joe Biden Akhirnya Jadi Presiden Terpilih Amerika Serikat, https://www.tribunnews.com/internasional/2020/11/06/hasil-akhir-pilpres-as-joe-biden-akhirnya-jadi-presiden-terpilih-amerika-serikat.

Editor: Daryono

Jumat, 06 November 2020

Siapakah Kamala Harris?


Kamala Harris mungkin memiliki kesempatan kedua di Gedung Putih tahun ini sebagai wakil presiden pilihan Joe Biden.

Beberapa bulan setelah mimpinya menjadi presiden terhenti, Kamala Harris mendapatkan kesempatan lain melalui pencalonan Partai Demokrat.

Setahun yang lalu, senator California itu menonjol setelah menampilkan performa debat yang kuat. Ia juga melontarkan kritik pedas terhadap saingannya Joe Biden. Namun, pada akhir 2019, kampanyenya terhenti.

Siapakah Kamala Harris?

Anggota Demokrat California itu lahir di Oakland, California, dari dua orang tua imigran: seorang ibu kelahiran India dan ayah kelahiran Jamaika.Setelah orangtuanya bercerai, Harris dibesarkan oleh ibu tunggal beragama Hindu, yang merupakan peneliti kanker dan aktivis hak-hak sipil. Dia tumbuh dengan memeluk kebudayaan India. Ia ikut dengan ibunya dalam kunjungan ke India, tetapi Harris mengatakan bahwa ibunya mengadopsi budaya Afrika-Amerika Oakland, hal yang mempengaruhi kedua putrinya - Kamala dan adik perempuannya Maya.

"Ibu saya mengerti betul bahwa dia membesarkan dua anak perempuan kulit hitam," tulisnya dalam otobiografinya The Truths We Hold."Dia tahu bahwa tempat di mana dia tinggal [AS] akan melihat Maya dan saya sebagai gadis kulit hitam dan dia bertekad untuk memastikan kami akan tumbuh menjadi perempuan kulit hitam yang percaya diri dan bangga dengan diri kami."

Setelah awal yang menjanjikan, kampanye Kamala Harris mengalami kegagalan.Dia berkuliah di Howard University, salah satu perguruan tinggi dan universitas kulit hitam terkemuka di AS. Pengalaman itu dia gambarkan sebagai salah satu yang paling membentuk dirinya.

Harris mengatakan dia selalu nyaman dengan identitasnya dan hanya menggambarkan dirinya sebagai "orang Amerika".

Pada 2019, dia mengatakan kepada Washington Post bahwa politisi tidak perlu masuk ke dalam satu kategori karena warna kulit atau latar belakang mereka.

"Maksud saya adalah: Saya adalah saya. Saya baik-baik saja dengan itu. Anda mungkin perlu berusaha memahami itu, tapi saya baik-baik saja dengan itu," katanya.

Mendaki jabatan hukum

Setelah empat tahun di Howard, Harris mendapatkan gelar hukumnya di Universitas California, Hastings, dan memulai karirnya di Kantor Kejaksaan Distrik Alameda County.

Dia menjadi jaksa wilayah - jaksa tertinggi - untuk San Francisco pada tahun 2003, sebelum terpilih sebagai perempuan pertama dan orang Afrika-Amerika pertama yang menjabat sebagai jaksa agung California, pejabat penegak hukum tertinggi di negara bagian terpadat di Amerika itu.

Dalam dua periode masa jabatannya sebagai jaksa agung, Harris mendapatkan reputasi sebagai salah satu bintang Partai Demokrat yang sedang naik daun.

Momentum ini digunakannya untuk mendorong pemilihannya sebagai senator junior AS di California pada tahun 2017.MBAR,GETTY IMAGE

Sejak pemilihannya menjadi Senat AS, mantan jaksa penuntut itu mendapatkan dukungan dari kaum progresif karena pertanyaan pedasnya terhadap calon Mahkamah Agung saat itu Brett Kavanaugh dan Jaksa Agung William Barr dalam sidang-sidang penting di Senat.

Aspirasi Gedung Putih

Ketika dia mencalonkan diri sebagai presiden dalam kampanye yang dihadiri lebih dari 20.000 orang di Oakland, California, pada awal tahun lalu, rencananya untuk tahun 2020 itu disambut antusias.

Namun senator itu gagal mengartikulasikan alasan yang jelas untuk kampanyenya dan melontarkan jawaban yang membingungkan untuk pertanyaan-pertanyaan di bidang kebijakan utama, seperti yang terkait dengan bidang kesehatan.

Dia juga tidak dapat memanfaatkan kelebihannya: pertunjukan debat yang memamerkan keterampilannya sebagai jaksa penuntut, yang sering kali menempatkan Biden di posisi yang diserang.

Harris terlihat berada di posisi seimbang antara sayap progresif dan moderat di partainya, tetapi akhirnya dia tak berhasil menarik keduanya.

Ia mengakhiri pencalonannya pada bulan Desember sebelum kontes Demokrat pertama di Iowa pada awal 2020.

Pada bulan Maret, Harris mendukung mantan wakil presiden tersebut, dengan mengatakan dia akan melakukan "segala upaya untuk membantu terpilihnya [Biden] sebagai Presiden Amerika Serikat berikutnya".

Kinerja di bidang hukum dan kebijakan

Pencalonan Harris pada tahun 2020 membuat performanya sebagai jaksa penuntut utama California disorot.

Meskipun bersandar ke sisi kiri pada masalah-masalah seperti pernikahan gay dan hukuman mati, dia menghadapi serangan berulang-ulang dari kaum progresif karena dianggap tidak cukup progresif, dan menjadi subyek opini editorial oleh profesor hukum Universitas San Francisco, Lara Bazelon.

Pada awal masa kampanye, Bazelon menulis bahwa Harris sering menghindari pertempuran progresif yang melibatkan isu-isu seperti reformasi polisi, reformasi narkoba dan penuntutan yang salah.

Harris, yang mendeskripsikan diri sebagai "penuntut progresif" mencoba memperlihatkan ia lebih condong ke kiri dengan mengharuskan beberapa agen khusus Departemen Kehakiman California, lembaga negara pertama yang mengadopsi aturan itu, untuk mengenakan kamera di badan.

Ia juga meluncurkan database yang memungkinkan publik melihat statistik kejahatan - tetapi dia masih gagal mendapatkan daya tarik.

"Kamala adalah seorang polisi" menjadi kalimat yang umum digunakan dalam kampanye, hal yang merusak upaya Harris untuk memenangkan basis Demokrat yang lebih liberal selama pemilihan pendahuluan.

Tetapi kredensial penegakan hukum yang sama itu mungkin terbukti bermanfaat dalam pemilihan umum mengingat Demokrat perlu memenangkan pemilih independen dan pemilih yang lebih moderat.

Sekarang, ketika AS bergumul dengan masalah rasial dan ada sorotan terkait kebrutalan polisi, Harris berada di garis depan untuk memperkuat suara kelompok progresif.TY IMAGE

Di acaratalk show, Harris menyerukan perubahan praktik-praktik kepolisian di seluruh AS.

Di Twitter, dia menyerukan penangkapan anggota polisi yang membunuh Breonna Taylor, seorang perempuan Afrika-Amerika berusia 26 tahun dari Kentucky dan dia sering berbicara tentang perlunya membongkar rasialisme sistemik di negara itu.

Ketika ada dorongan progresif untuk menghentikkan anggaran untuk kepolisian dan mengalihkannya ke program sosial - yang ditentang oleh Biden, Harris menyerukan untuk "menata ulang" keamanan publik.Harris sering mengatakan bahwa identitasnya membuatnya cocok untuk mewakili mereka yang terpinggirkan.Sekarang Biden telah menjadi pasangannya di Pemilu AS, Harris mungkin mendapat kesempatan untuk melakukan lebih dari itu dari dalam Gedung Putih.

Rabu, 17 Oktober 2018

Prabowo Subianto Kerap Pakai Baju Putih dan Celana Cokelat, Ternyata Ini Alasannya

Prabowo Subianto Kerap Pakai Baju Putih dan Celana Cokelat, Ternyata Ini Alasannya
Infografik Profil Prabowo Subianto(KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo)
SERAMBINEWS.COM - Calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto, kerap mengenakan baju warna putih atau cokelat saat berkegiatan.
Bahkan jika kita jeli, Prabowo sudah konsisten mengenakan baju warna putih ini sejak Pilpres 2014 silam.
Kala itu, ia identik dengan baju safari putih ketika tampil di hadapan publik.
Prabowo mengungkapkan alasannya mengenakan baju safari warna putih karena merasa kagum dengan Soekarno.
Ia juga terkenang pada masa kecilnya ketika menyaksikan Soekarno berpidato.
"Saya dibawa oleh bapak saya, saya melihat beliau (Soekarno) diatas tangga dengan gagah mengenakan pakaian putih seperti pakaian yang saya kenakan sekarang ini."
"Mengenakan kopiah beliau mengangkat-ngangkat saya," ujar Prabowo.
"Banyak yang bertanya-tanya, kenapa Prabowo memakai baju warna putih kenapa kantongnya harus empat."
"Mungkin pertemuan itu menjadi pengaruh bagi saya," ujar Prabowo 4 tahun silam dilansir TribunSolo.com dari Tribunnews.com.
Kini 4 tahun berselang, Prabowo Subianto masih menganggap warna putih sebagai warna favoritnya.


Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Prabowo Subianto Kerap Pakai Baju Putih dan Celana Cokelat, Ternyata Ini Alasannya, http://aceh.tribunnews.com/2018/10/16/prabowo-subianto-kerap-pakai-baju-putih-dan-celana-cokelat-ternyata-ini-alasannya.

Editor: Amirullah

Sabtu, 13 Oktober 2018

Peneliti SMRC: Slogan Prabowo Pembakar Semangat Punya Potensi Bahaya

Liputan6.com, Jakarta - Peneliti SMRC Saidiman Ahmad menilai slogan yang dilontarkan Calon Presiden Prabowo Subianto punya potensi bahaya. Pasalnya, bila slogan tersebut disamakan seperti yang disampaikan Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada kampanye 2016, maka hal itu bisa memicu isu rasial.


"Kalau di zaman Trump hampir semacam anti terhadap China. China mengancam Amerika, jadi harus bangkit kembali menjadi Amerika yang besar. Itu dilakukan oleh Trump dan berhasil meraih suara di sana," nilai Saidiman dalam sebuah diskusi di Jakarta Selatan, Jumat (12/10/2018).

Kendati sejauh ini, Saidiman melanjutkan, apa yang dilontarkan Prabowo sebatas pembakar semangat patriotisme semata. Dia belum bisa menafsirkan lebih detil terkait maksud ujaran Ketum Gerindra ini yang kerap disamakan oleh Trump.
"Saya tidak tahu apakah Pak Prabowo ingin meniru Donald Trump, tapi kalau kita lihat di dalam kampanye ada kemiripan, membangkitkan rasa patriotisme, membangkitkan satu isu bahwa Indonesia akan bubar tahun 2030, dan bahasa-bahasa semacam itu yang dulu dipakai Trump," jelas dia.

Kamis, 11 Oktober 2018

AFC Prediksi Dua Pemain Timnas U-19 Indonesia Akan Bersinar di Piala Asia U-19

AFC Prediksi Dua Pemain Timnas U-19 Indonesia Akan Bersinar di Piala Asia U-19
Surya/Sugiharto
Aksi Pemain Muda (U-19) Indonesia, Saddil Ramdani saat berhadapan dengan pemain Singapura di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jatim. Selasa (3/7/2018) Indonesia Berhasil mengkantongi 4 Gol dari Singapura. (Surya/Sugiharto) *** Local Caption *** saat berhadapan dengan pemain Singapura di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jatim. Selasa (3/7/2018) Indonesia Berhasil mengkantongi 4 Gol dari Singapura. (Surya/Sugiharto) 
TRIBUNNEWS.COM - Media resmi AFC menilai dua pemain timnas U-19 Indonesia akan menjadi sosok kunci di Piala Asia U-19.
Timnas U-19 Indonesia akan turun gelanggang di turnamen Piala Asia U-19 Indonesia.
Turnamen yang dihelat mulai 18 Oktober 2018 itu akan bertempat di Jakarta.
Sebagai tuan rumah, timnas U-19 Indonesia akan tergabung di Grup A bersama Uni Emirat Arab, Qatar, dan Taiwan.
Jelang turnamen resmi dimulai, media Federasi Sepak Bola Asia, AFC, menyoroti skuat timnas U-19 Indonesia.
Menurut AFC, 2 pemain timnas U-19 Indonesia yang memiliki pengalaman di timnas senior akan menjadi sosok sentral di skuat Indra Sjafri.
Lebih jauh, media AFC menyoroti kiprah Egy Maulana Vikri di turnamen tersebut.
Egy yang menjadi pemain Indonesia pertama yang berlaga di Liga Polandia akan memimpin rekan-rekannya mengarungi gelaran Piala Asia.
"Egy Maulana, 18, menjadi salah satu pemain yang paling dikenal dalam skuat Indra Sjafri. Bergabung dengan tim asal Polandia, Lechia Gdansk, Egy Maulana menjadi pemain terbaik di turnamen Toulon tahun lalu," tulis media AFC.
"Egy yang mencetak delapan gol pada Piala AFF U-19 tahun lalu, telah tiga kali memperkuat timnas senior. Dia mendapatkan debut saat melawan Brunei Darussalam Desember lalu," tulis mereka melanjutkan.


Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul AFC Prediksi Dua Pemain Timnas U-19 Indonesia Akan Bersinar di Piala Asia U-19, http://www.tribunnews.com/superskor/2018/10/11/afc-prediksi-dua-pemain-timnas-u-19-indonesia-akan-bersinar-di-piala-asia-u-19.

Editor: Hasiolan Eko P Gultom

Jumat, 21 September 2018

Lika Liku Prabowo Subianto Gandeng Sandiaga Uno Maju Pilpres 2019




Hasil gambar untuk prabowo sandiLiputan6.com, Jakarta - Pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno yang diusung Partai Gerindra, PKS, PAN, Demokrat serta didukung Partai Berkarya telah resmi mendaftar ke KPU sebagai kandidat capres dan cawapres 2019. Duet Prabowo-Sandiaga sempat mendapat penolakan dari Partai Demokrat yang akhirnya bergabung di menit-menit terakhir.
Berikut ini lika liku perjalanan koalisi Prabowo hingga akhirnya memilih Sandiaga sebagai pendamping dalam laga Pilpres 2019:

24 Juli 2018
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menemui Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono. Pertemuan keduanya mengisyaratkan koalisi Pilpres makin kuat.
Dalam pertemuan itu Prabowo juga tak menolak jika misal AHY dijadikan cawapresnya. "Jadi kalau umpamanya nanti nama AHY muncul dari yang dibicarakan. Saya katakan why not?" kata Prabowo di rumah SBY.
25 Juli 2018
SBY bertemu Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan. Usai pertemuan, secara mengejutkan SBY menyebut koalisi dengan kubu Jokowi sulit terwujud. SBY menyebut masih ada masalah komunikasi dengan dirinya dan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.
27 Juli 2018
Ijtima Ulama dan Tokoh Nasional merekomendasikan nama Ustadz Abdul Somad dan politikus senior PKS Salim Segaf Al Jufri sebagai calon wakil presiden.
Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF-U) Yusuf Muhammad Maryam menyatakan kedua nama yang direkomendasikan tersebut akan disandingkan bersama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

8 Juli 2018


Ustadz Abdul Somad menolak dicalonkan. Dia mengaku akan fokus dalam dakwah.
1 Agustus-5 Agustus 2018
Lobi antara koalisi partai pendukung Prabowo makin intens. Tiga nama yang dibahas sebagai cawapres adalah Agus Yudhoyono, Abdul Somad dan Salim Segaf.
8 Agustus 2018
Politisi Demokrat Andi Arief dalam akun Twitternya menyebut bahwa pertemuan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo dan Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) batal digelar. Arief juga berkicau Prabowo adalah jenderal kardus yang lebih memikirkan uang ketimbang kemaslahatan rakyat.
Andi Arief juga menyebut Sandiaga Uno yang akan maju setelah mengguyur PKS dan PAN masing-masing Rp 500 Miliar.
Hubungan kedua partai langsung tegang. Koalisi sempat terancam bubar. PAN dan PKS membantah keras tudingan Andi Arief.

9 Agustus 2018


H-1 batas pendaftaran ke KPU, lobi-lobi antar partai makin intens. Sejak pagi sudah santer terdengar bahwa Prabowo memilih Wagub DKI Sandiaga Uno sebagai cawapres.
Pukul 18.00 WIB di Menteng, koalisi Jokowi mengumumkan nama Jokowi-KH Ma'ruf Amin sebagai pasangan capres cawapres yang disusung PDIP, Golkar, PKB, PPP, NasDem, Hanura, PKPI. Selain itu ada dua partai pendukung, PSI dan Perindo.
Pukul 23.00 WIB di kediaman Prabowo, Kertanegara, pasangan kedua diumumkan. Prabowo Subianto resmi memilih Sandiaga Uno sebagai cawapres. Mereka diusung PKS, PAN dan Gerindra. Tak ada Partai Demokrat di sana.
10 Agustus 2018
Pukul 10.00 WIB, Demokrat resmi ikut mendukung Prabowo dan Sandiaga Uno. Mereka mengaku pilihan internal lebih condong pada Prabowo daripada Jokowi.
Pukul 14.00 WIB, Prabowo dan Sandiaga Uno resmi mendaftar ke KPU. Selain partai pengusung, hadir pula Partai Berkarya yang diwakili Titiek Soeharto.
"Ada kejadian unik hari ini. Ada putri Presiden pertama, putri Presiden kedua, ada juga ada dua putra Presiden Indonesia keenam. Ini kehormatan besar pada saya," kata Prabowo di KPU, Jumat (10/8).

Reporter: Ramadhian Fadillah
Sumber: Merdeka.com