Radja Nainggolan, Pesona Pemain Berdarah Batak di Serie A
Selasa, 18 Juni 2013, 06:03 WIB
Rejdo Prahananda
VIVAbola - Indonesia
kembali kedatangan pemain yang merumput di Eropa. Pemain ini cukup
menarik perhatian masyarakat karena pemain tersebut memiliki kedekatan
langsung dengan Indonesia.
Radja Nainggolan membuat
penggila bola Tanah Air 'penasaran' dengan sosok pemain 25 tahun yang
merumput untuk Cagliari itu. Dia merupakan pemain berdarah Indonesia.
Darah Batak mengalir sang Ayah, Marianus Nainggolan sedangkan Ibunya,
Lizi Bogaerd asli Belgia.
Radja lahir di Antwerp,
Belgia pada 4 Mei 1988. Untuk kewarganegaraan, Radja memilih Belgia. Dia
sudah memperkuat Timnas sebanyak 4 kali. Dia memulai debut di Timnas
Belgia melawan Chile di ajang Kirin Cup pada 2009 silam.
Gelandang 25 tahun itu meretas karier di klub lokal Belgia, Germinal Beerschot. Dia bergabung bersama klub itu selama 5 tahun terhitung mulai tahun 2000 sampai 2005. Radja kemudian hijrah ke tim junior klub asal Italia, Piacenza. Pada 2007, Radja mulai bermain di tim utama.
Gelandang 25 tahun itu meretas karier di klub lokal Belgia, Germinal Beerschot. Dia bergabung bersama klub itu selama 5 tahun terhitung mulai tahun 2000 sampai 2005. Radja kemudian hijrah ke tim junior klub asal Italia, Piacenza. Pada 2007, Radja mulai bermain di tim utama.
Bakat Radja kemudian
tercium Cagliari. 2010, dia dipinjamkan Piacenza ke Cagliari hingga
akhirnya sang pemain meneken kontrak permanen. Tiga tahun memperkuat
Cagliari, Radja telah tampil di 104 laga dengan mencetak lima gol.
Meski belum bisa menghadirkan prestasi cemerlang bagi Cagliari, berhembus rumor sejumlah tim papan Serie-A tengah mengincarnya. AS Roma, Inter Milan, dan Juventus disebut-sebut tertarik mendapatkan jasa sang pemain. Namun, Radja menjelaskan, sampai saat ini belum ada tawaran konrket dari sejumlah tim tersebut.
Meski belum bisa menghadirkan prestasi cemerlang bagi Cagliari, berhembus rumor sejumlah tim papan Serie-A tengah mengincarnya. AS Roma, Inter Milan, dan Juventus disebut-sebut tertarik mendapatkan jasa sang pemain. Namun, Radja menjelaskan, sampai saat ini belum ada tawaran konrket dari sejumlah tim tersebut.
"Saya belum bisa bicara
mengenai kemungkinan itu sekarang. Tapi, saya tidak bisa bilang 'tidak'
untuk tawaran itu," ucap Radja diplomatis.
Pesona Radja ternyata tidak hanya memikat klub besar Italia. Radja tetap menjadi pusat perhatian di Indonesia. Radja diundang promotor olahraga untuk menghadapi Timnas U-23 SEA Games di SUGBK pada 19 Juni 2013. Pemain dengan potongan rambut mohawk itu akan tergabung dengan tim Jakarta All-Stars.
Radja mengaku baru kali ini mendapat kesempatan mengunjungi tanah leluhurnya selama 25 tahun usianya."Saya menunggu lama untuk bisa ke Indonesia. Sekarang saya bahagia bisa berada di sini," kata Radja saat jumpa pers di kawasan Senayan, Senin 17 Juni 2013.
Bagi Radja, menjejakkan kaki di Indonesia merupakan momen penting. Indonesia, menurut dia sangat bersejarah karena negara ini bagian dari hidupnya. Tidak heran, dia tetap mengenakan kostum dengan nama Nainggolan lantaran warisan leluhurnya.
Pesona Radja ternyata tidak hanya memikat klub besar Italia. Radja tetap menjadi pusat perhatian di Indonesia. Radja diundang promotor olahraga untuk menghadapi Timnas U-23 SEA Games di SUGBK pada 19 Juni 2013. Pemain dengan potongan rambut mohawk itu akan tergabung dengan tim Jakarta All-Stars.
Radja mengaku baru kali ini mendapat kesempatan mengunjungi tanah leluhurnya selama 25 tahun usianya."Saya menunggu lama untuk bisa ke Indonesia. Sekarang saya bahagia bisa berada di sini," kata Radja saat jumpa pers di kawasan Senayan, Senin 17 Juni 2013.
Bagi Radja, menjejakkan kaki di Indonesia merupakan momen penting. Indonesia, menurut dia sangat bersejarah karena negara ini bagian dari hidupnya. Tidak heran, dia tetap mengenakan kostum dengan nama Nainggolan lantaran warisan leluhurnya.
"Orang tua saya memiliki
nama itu dan saya memiliki darah batak dari Ayah. Saya bangga menjadi
keturunan Indonesia meski lahir di Belgia," ucap Radja menambahkan.
(adi)
Inilah Skuat Indonesia U23 vs Radja Nainggolan Cs
Goal.com
Di Jakarta, Radja memiliki agenda coaching clinic di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senin (17/6) sore. Ikut mendampingi pemain berdarah Batak itu adalah eks asisten pelatih tim nasional Indonesia, Fabio Oliviera.
Agenda utama Radja di Jakarta adalah beraksi di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Radja akan bergabung dengan tim Jakarta All Stars untuk melakoni laga eksebisi melawan timnas Indonesia U-23 pada Rabu (19/6) sore.
Berikut ini susunan skuat Timnas U23 dan Jakarta All Star:
Timnas U23
Pelatih: Rachmad Darmawan
Asisten Pelatih: Aji Santoso
Kiper: M Natsir Fadhil Mahmuby (Arema)
Adixi Lenzivio (Persija)
Belakang:
Bayu Pradana (Persepar Palangkaraya)
Seftia Hadi (Mitra Kukar)
Dany Saputra (PSMP Mojokerto)
Yericho Christiantoko (Arema)
Fandri Imbiri (Persipura)
Gelandang:
Rasyid Assahid Bakrie (PSM Makassar)
Radiansyah (Persisam Samarinda)
Irsyad Maulana (Arema)
Engelberd Sani (Arema)
Daniel Siogama Tata(Persipura)
Joko Sasongko (Persipura)
Andik Vermasyah (Persebaya 1927)
Striker:
Mario Alberto Aibekop (PSBS Biak)
Agung Prasetyo (PSMS PT LI)
Yandi Sofyan (Arema)
Agung Supriyanto (Persijap)
Tim Jakarta All Star
Pelatih: Danurwindo
Asisten Pelatih: Fabio Oliviera
Kiper:
Hendro Kartiko (mantan timnas, asisten pelatih Arema)
Mukti Ali Raja (Persita Tangerang)
Belakang:
Budiman Yunus (Legend) Nuralim (legend)
Leonard Tupamahu (Pelita Bandung Raya)
Baihaki Kaizan (Lions Sing)
Gunawan Dwi Cahyo (Persijap Jepara)
Erik Setiawan (Pelita Bandung Raya)
Fabiano Da Rosa Beltrame (Persija Jakarta)
Isnan Ali (Persidafon)
Gelandang:
Radja Nainggolan (Cagliari)
Gavin Kwan (Kapten timnas U19)
M Taufik (Persebaya 1927)
Salim Allaydrus (legend)
Javier Rocha (legend)
Mario Karlovic (Persebaya 1927)
Kim Kurniawan (mantan pemain Persema, trial di klub Thailand)
Syamsul Chaerudin (PSM Makasar)
Striker:
Aliyudin (Persikabo)
Rochy Putiray
(mantan striker timnas) Kurniawan Dwi Yulianto (Persipon Pontianak)
Budi Sudarsono (Persenga Nganjuk)
Talaohu Abdul Musafri (Perseman Manokwari).
Senin, 17 Juni 2013 , 18:14:00
Pemain
keturunan Indonesia yang bermain untuk klub Cagliari Serie A Italia,
Radja Nainggolan (kiri) saat memberikan soccer clinic di Stadion Utama
Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. Radja Nainggolan nanti tergabung
bersama Jakarta All Star akan bertanding melawan Timnas U-23 dalam laga
persahabatan di tempat yang sama. FOTO: HENDRA EKA/JAWA POS
JAKARTA-
Radja Nainggolan menjadi andalan Cagliari sejak 2010 silam. Pemain
berusia 25 tahun tersebut menjalani debut bersama Cagliari dalam laga
tandang kontra raksasa Italia, Inter Milan. Sayangnya, debut yang
dilakoni Nainggolan tak berjalan mulus.Dia hanya bermain selama tujuh menit dalam laga yang dilangsungkan pada 7 Februari 2010 tersebut. Saat itu, pemain kelahiran 4 Mei 1988 tersebut harus rela menjadi bagian dari Cagliari yang dipermak Inter tiga gol tanpa balas.
Sebelum memperkuat Cagliari, Nainggolan merupakan andalan Piacenza. Dia datang ke Italia ketika usianya masih 17 tahun. Saat itu, di usia remaja, Nainggolan memiliki keberanian untuk meninggalkan negaranya guna mendapatkan prestasi di sepakbola.
“Saya datang ke Italia untuk meningkatkan kemampuan saya bermain sepakbola. Bermain di Italia adalah mimpi saya,” terang Nainggolan seperti dilansir situs resmi Cagliari pada 27 Januari 2010 silam.
Klub pertamanya ialah Germinal Beerschot, sebuah tim local di Belgia. Perlahan tapi pasti, Nainggolan mampu menunjukkan performa meyakinkan di Piacenza. Dalam kurun 2007-2010, Nainggolan dipercaya tampil sebanyak 71 kali.
Dari jumlah tersebut, Nainggolan sukses menjaringkan empat gol. Sayangnya, kebersamaan dengan Piacenza tak berlangsung lama. Pada 27 Januari 2010, dia dipinjamkan ke Cagliari karena Piacenza dianggap tengah berada dalam kondisi financial yang sulit.
Peminjaman tersebut rupanya menjadi berkah bagi Nainggolan. Permainannya kian impresif. Dia menjadi pemain tak tergantikan di lini tengah Cagliari. Total, Nainggolan bermain sebanyak 101 kali bersama Cagliari. Dia berhasil menyumbangkan lima gol untuk tim yang berada di kawasan Sardinia tersebut.
Kehebatan Nainggolan pun membuat banyak klub kepincut. Beberapa klub besar Eropa dikabarkan terus memburunya. Di antaranya ialah Inter, Juventus, AS Roma, Tottenham Hotspurs maupun Zenit St Petersburg.
Nainggolan pun mengaku siap untuk meninggalkan Cagliari. Dengan usia emas, dia merasa bahwa saat ini merupakan kesempatan emasnya untuk mendapatkan banyak pengalaman di sepakbola.
“Uang bukan segalanya. Saya masih muda dan harus terus mendapatkan banyak kesempatan di sepakbola. Jika negosiasi dengan klub Italia tak berhasil, saya siap pindah ke negara lain,” tegas Nainggolan seperti dikutip Sky Sports, 30 Mei 2012 lalu.
Kehebatan Nainggolan di level klub membuatnya ditarik untuk memperkuat Timnas Belgia. Debutnya terjadi pada 29 Mei 2009 ketika Belgia bersua Chili di Piala Kirin. Hingga kini, Nainggolan sudah empat kali berbaju Timnas senior.
Namun, bakat Nainggolan sebenarnya sudah tercium sejak masih junior. Dia memperkuat Timnas Belgia U-16, U-19, U-20 dan U-21.
“Nainggolan harus pindah ke klub besar untuk bisa menembus ketatnya persaingan di lini tengah Timnas Belgia,” demikian ulas situs Benefoot setelah melihat minimnya penampilan Nainggolan di Timnas. (jos/jpnn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar