Kamis, 01 Mei 2014

5 Alasan yang bisa jelaskan Aceng Fikri lolos ke Senayan

Reporter : Fikri Faqih | Jumat, 25 April 2014 06:45
5 Alasan yang bisa jelaskan Aceng Fikri lolos ke Senayan
bupati garut aceng fikri. ©2012 Merdeka.com/dwi narwoko
Merdeka.com - Mantan Bupati Garut Aceng Fikri sudah dipastikan akan mulus melenggang ke Senayan sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Seperti diketahui, Aceng tersandung masalah cukup berat, karena harus langsung diberhentikan sebagai Bupati Garut. Pasalnya ia melakukan pernikahan siri.

Walaupun pernah mengecewakan, nyatanya Aceng masih mendapatkan kesempatan menjadi wakil rakyat. Kira-kira apa-apa saja yang menyebabkan Aceng memperoleh kesempatan menjadi wakil rakyat.
5 Alasan yang bisa jelaskan Aceng Fikri lolos ke Senayan

1. Peroleh 1,139 juta suara
Aceng Fikri yang lengser dari Bupati Garut karena pernikahan siri singkat ini berada di posisi ke tiga dalam rekapitulasi penghitungan suara yang dilakukan di Komisi Pemilihan Umum ( KPU ) Jabar. 

Aceng memperoleh suara sebanyak 1.139.556 dan pelawak Oni yang selalu bergaya Kabayan ini mendapatkan 2.167.485 suara. Dua nama lainnya yang dipastikan lolos adalah Eni Sumarni dengan 2.171.830 suara dan Ayi Hambali yang mengumpulkan 1.032.465 suara.Sementara itu, politisi senior seperti mantan Wakil Ketua DPRD Jabar UU Rukmana dan Rudi Harsa Tanaya, mantan Wakil Gubernur Jabar Nu'man Abdul Hakim, anggota DPR RI Suharna Surapranata dan Syarif Bastaman tidak mampu menembus empat besar perolehan suara terbanyak.


2.Aceng Fikri merupakan calon yang dikenal Dosen Fakultas Hukum Universitas Parahyangan (Unpar) Bandung, Asep Warlan Yusuf menilai, terpilihnya Aceng menjadi anggota DPD karena faktor masyarakat di sana lebih memandang dari segi popularitas daripada kualitas.

"Kalau dilihat dari stok orang yang ada di dalam DPD, yang paling dikenal ya yang paling dikenal masyarakat. Artinya saya akan pilih orang yang saya kenal, cara Sundanya lebih seperti itu," kata Asep kepada merdeka.com, Kamis (24/4).

Dalam hal ini, Asep lebih memandang masyarakat dari segi perspektif karakter orang Sunda, orang-orang yang pada umumnya menyukai tokoh yang sudah familiar dengan mereka saja. Walaupun mereka paham dengan tokoh lain yang berpengalaman, namun tetap saja mereka tak peduli dengan tetek bengek jejak rekam.

"Lagi-lagi memang bukan karena kualitas orangnya, tapi karena masyarakat sudah tahu, sudah kenal yang mau dipilih. Hanya karena faktor yang dikenal saja kalau orang Sunda itu," ujarnya.
 3. Peroleh suara terbanyak di kandang sendiri

Mantan Bupati Garut yang diberhentikan karena menikah siri, Aceng HM Fikri meraih suara peringkat kedua dalam pemilihan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) 2014 di daerah asalnya, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Karena ia kalah unggul dengan artis komedian Sunda, Oni Suwarman.

Aceng Fikri hanya memperoleh 121.218 suara sedangkan Oni peringkat pertama memperoleh 127.091 suara dari Daftar Pemilih Tetap Kabupaten Garut 1.781.935 orang. Peringkat perolehan suara lima besar untuk pemilihan DPD yakni Eni Sumarni sebanyak 92.643 suara, Ayi Hambali 57.577 suara dan Asep Syaripudin meraih 57.406 suara.

Selanjutnya sejumlah tokoh Jawa Barat dan calon DPD yang sebelumnya bergabung di partai politik yakni Syarif Bastaman politisi PDI Perjuangan hanya memperoleh 12.079 suara.

4.
Aceng sebut masyarakat makin dewasa

Aceng Fikri mengungkapkan, peringkat ketiga perolehan suara dalam pemilihan DPD merupakan realitas politik yang harus diterima hasilnya oleh semua pihak. "Hari ini sebagai realitas dan bukti, ini adalah fakta politik yang harus terima," katanya.

Persoalan kasus nikah siri hingga memberhentikan jabatan Bupati Garut, kata Aceng, bukan hambatan atau menjadi penghalang untuk rakyat memilih. Menurut dia, masyarakat sudah dewasa untuk memahami berbagai persoalan sebenarnya yang menimpa Aceng HM Fikri diberhentikan sebagai Bupati Garut.

"Masyarakat lebih dewasa lebih memahami dan mengerti sesungguhnya persoalan yang terjadi tahun-tahun lalu," kata Aceng.

5.
Bernomor urut 1

Mantan Bupati Garut Aceng Fikri yang menikah singkat dengan anak baru gede (ABG). Pernikahan itu sempat menggegerkan seantero Indonesia, apalagi Aceng langsung menceraikannya tak lama setelah pernikahan berlangsung.

Yang membuat marah publik waktu itu ketika pria bernama lengkap Aceng Holik Munawar Fikri ini menyamakan pernikahannya dengan barang bekas. Jika tak suka, dia dapat membuangnya sesuka hati.

Pantauan merdeka.com, Rabu (9/4), Aceng terdaftar dalam daerah pemilihan Jawa Barat ini juga tercantum di TPS 06 tempat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mencoblos. Dia maju di daerah pemilihan Jawa Barat dengan nomor urut 1.

Tampaknya, Aceng ingin meneruskan keberhasilannya saat menduduki jabatan sebagai bupati Garut. Saat itu, ia bersama pasangannya Diky Chandra berhasil memenangkan pemilihan sebagai calon independen. Hal yang sama juga dilakukan Aceng di Jawa Barat, dia maju tanpa diusung partai manapun.

[tyo]

Tidak ada komentar: