Jumat, 02 Mei 2014

Kontrak Politik Buruh-Prabowo, Siapa Diuntungkan?

"Nggak itu, nggak ada (jatah menteri).", Kamis, 1 Mei 2014, 20:51 Desy Afrianti, Nila Chrisna YulikaPrabowo Subianto hadir saat peringatan Hari Buruh di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta

Prabowo Subianto hadir saat peringatan Hari Buruh di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta (VIVAnews/Muhamad Solihin)
VIVAnews - Calon Presiden dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto, terus melakukan manuver politik mencari dukungan untuk memuluskan jalan menuju kursi presiden. Hari Buruh Internasional yang jatuh pada hari ini, Kamis 1 Mei 2014, langsung dimanfaatkan oleh Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu untuk mencari dukungan.

Sekitar 40 ribu buruh dikumpulkan Presiden Konferensi Serikat Pekerja Indonesia, Said Iqbal di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta untuk mendengarkan pidato Prabowo. Dalam kesempatan itu pula, Prabowo diminta untuk menandatangani kontrak politik dengan buruh.

Kontrak politik itu berisi jika Prabowo berjanji memenuhi 10 tuntutan buruh, kata Said, dia akan mengimbau pada semua buruh untuk memilih Prabowo dalam Pilpres 2014.

"Pasti (ada instruksi memilih Prabowo). Kami akan bekerja. Iya dong komitmen dong. Jangan meminta dia tidak bohong, tapi kami bohong. Jangan dong," kata Said usai orasi di GBK.

Anggota KSPI, kata Said, jumlahnya 1,4 juta orang, ditambah lagi guru honorer yang jumlahnya 1,6 juta orang. Belum lagi dari Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) yang berjumlah 3,7 juta orang.

"Kalau dengan keluarganya sudah hampir mereka mendekati 15 juta orang. Ini angka yang signifikan," kata dia.

Sementara itu, 10 tuntutan buruh yang harus dipenuhi oleh Prabowo kelak ketika menjadi presiden di antaranya, upah harus memenuhi 84 jenis kebutuhan hidup layak, jaminan pensiun wajib, guru dan tenaga honorer diangkat menjadi PNS dan subsidi buruh Rp1 juta.

Semua capres diundang
Meski terang-terangan mendukung Prabowo, tapi Said Iqbal mengaku dukungan ke Prabowo itu bukan karena dia memiliki elektabilitas dan popularitas yang tinggi. Tetapi, dari semua capres yang diundang, hanya Prabowo yang bersedia melakukan kontrak politik.
Kandidat capres yang diundang, misalnya, Mahfud MD, Hidayat Nur Wahid, Pramono Edhie, Rizal Ramli, Aburizal Bakrie, dan Joko Widodo. Tapi mereka semua tidak hadir.

"Jokowi kami undang tiga kali tidak pernah hadir. Termasuk hari ini kami belum mendapatkan kabar konfirmasi," kata Said.

Menurut Said, siapa pun capres yang mau menandatangani kontrak politik itu, maka akan didukung oleh buruh. Jika bohong, kata dia, serikat buruh akan berkampanye "Presiden Bohong".

"Itu harus kami ajarkan kepada rakyat, itu menghukum secara sosial kepada pemimpin apalagi presiden," kata dia.

Janji Prabowo


Sementara itu, Prabowo Subianto melakukan orasi di depan puluhan ribu buruh di GBK. Dia yang mengenakan pakaian safari cokelat lengan pendek, dan kacamata putih mendapat sambutan yang meriah dari para buruh.

"Terima kasih atas kehormatan yang diberikan ke saya berbicara di depan saudara," kata dia.

Di awal orasinya, dia menekankan bahwa Indonesia adalah negara yang sangat kaya. Tapi, ternyata masyarakatnya masih banyak yang menjadi kacung di negeri sendiri. Di mana, kekayaan Indonesia mengalir ke negara lain.

"Artinya, kita semua seluruh bangsa Indonesia kerja rodi, kerja bakti, kita kacung untuk bangsa lain," kata dia.

Untuk itu, Prabowo bercerita bahwa dia banyak didatangi oleh tokoh-tokoh elite buruh dan menyodorkan 10 tuntutan itu. "Saya baca tuntutan ini sah dan masuk akal," kata dia.

Bahkan, Prabowo menyinggung soal kewajiban negara untuk memberikan pendidikan gratis kepada seluruh Rakyat Indonesia.

"Tidak boleh universitas hanya orang kaya, tak adil. Kita harus kembalikan anak petani dan buruh harus bisa jadi profesor, jenderal, orang kaya. Anak orang miskin tak boleh miskin terus," ujar dia.

Untuk itu, Prabowo berjanji akan mendeklarasikan komitmen politik perjuangkan buruh tani, guru honorer, dan lainnya. "Insya Allah buruh kecil kalau bersatu bisa ubah bangsa dalam waktu singkat," kata dia.

Dalam perayaan May Day, sejumlah serikat buruh berkumpul di GBK. Mereka menyewa satu stadion sepak bola untuk menggelar acara. Semua buruh diberi nasi kotak dan difasilitasi puluhan bus antar jemput. Namun, Said mengaku, bahwa fasilitas itu tidak dibiayai oleh Prabowo.

"Ini swadaya, boleh tanya tuh buruh-buruh. Nggak ada (sumbangan), boleh tanya sama Prabowo," kata dia. Lalu, apakah Prabowo menjanjikan kursi menteri kepada Said Iqbal? "Nggak itu, nggak ada (jatah menteri)," kata dia. (art)

Tidak ada komentar: