- Kamis, 18 Februari 2016
surya/hayu yudha prabowo
KEMBALI
BUKA - Sejumlah penumpang Pesawat Sriwijaya Air Jakarta-Malang turun
dari pesawat di Bandara Abdulrachman Saleh Malang, Senin (14/12/2015).
Paska ditutup selama tiga hari akibat erupsi Gunung Bromo, Bandara
Abdulrachman Saleh kembali dibuka
SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Pemprov Jatim mengusulkan wilayah Purboyo, di Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang, sebagai lokasi untuk bandara baru bertaraf internasional.
Usulan tersebut disampaikan Gubernur Soekarwo, kepada Menteri Perhubungan Ignasius Jonan.
Menurut Pakde Karwo, Purboyo dipilih, karena kawasan yang berada di wilayah Malang Selatan tersebut cukup strategis. Selain dekat dengan Puslatpur Marinir TNI AL, jika terwujud, Bandara Purboyo dapat melayani penumpang yang berasal dari 11 daerah yang ada di selatan dan sekitarnya.
Mulai Malang Raya, Blitar, Tulungagung, Kediri, Trenggalek, Pasuruan, dan Lumajang. Dengan begitu, pengembangan wilayah selatan Jatim diharapkan berkembang pesat.
"Alhamdulillah, Pak Menhub setuju dengan usulan tersebut," ujarnya, Minggu (14/2/2016).
Apalagi saat ini, pemerintah, kata Pakde Karwo juga tengah menyelesaikan pembangunan jalan lintas selatan (JLS) yang menghubungkan wilayah selatan Jatim, mulai Pacitan hingga Banyuwangi.
"Jadi pas sudah," tegas Gubernur dua periode ini.
Penjabat Bupat Malang Hadi Prasetyo, mengemukakan rencana pembangunan bandara di wilayah Malang selatan di Kecamatan Bantur ini sudah mendapat dukungan pemerintah pusat dan Provinsi Jawa Timur. "Kalau pembangunan bandara itu terwujud, saya sangat senang karena pendanaannya dari pemerintah pusat," katanya di Malang, Minggu. Ia mengatakan prospek bandara di Malang selatan itu sangat bagus dan cocok karena Bandara Abdulrachman Saleh yang saat ini ada, pesawat belum berani mendarat pada malam hari.
Bandara baru ini akan dibangun di area lahan milik TNI AL di Purboyo, Kecamatan Bantur, dengan luas lahan 47 ribu hektare. 237 kepala keluarga (KK) yang menghuni areal ini akan dipindahkan. Pada 2019 bandara ini sudah bisa beroperasi melayani penerbangan komersial. Pemprov Jatim mengusulkan wilayah Purboyo di Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang, sebagai lokasi untuk bandara baru bertaraf internasional, karena dinilai cukup strategis.
Usulan tersebut disampaikan Gubernur Soekarwo, kepada Menteri Perhubungan Ignasius Jonan.
Menurut Pakde Karwo, Purboyo dipilih, karena kawasan yang berada di wilayah Malang Selatan tersebut cukup strategis. Selain dekat dengan Puslatpur Marinir TNI AL, jika terwujud, Bandara Purboyo dapat melayani penumpang yang berasal dari 11 daerah yang ada di selatan dan sekitarnya.
Mulai Malang Raya, Blitar, Tulungagung, Kediri, Trenggalek, Pasuruan, dan Lumajang. Dengan begitu, pengembangan wilayah selatan Jatim diharapkan berkembang pesat.
"Alhamdulillah, Pak Menhub setuju dengan usulan tersebut," ujarnya, Minggu (14/2/2016).
Apalagi saat ini, pemerintah, kata Pakde Karwo juga tengah menyelesaikan pembangunan jalan lintas selatan (JLS) yang menghubungkan wilayah selatan Jatim, mulai Pacitan hingga Banyuwangi.
"Jadi pas sudah," tegas Gubernur dua periode ini.
Penjabat Bupat Malang Hadi Prasetyo, mengemukakan rencana pembangunan bandara di wilayah Malang selatan di Kecamatan Bantur ini sudah mendapat dukungan pemerintah pusat dan Provinsi Jawa Timur. "Kalau pembangunan bandara itu terwujud, saya sangat senang karena pendanaannya dari pemerintah pusat," katanya di Malang, Minggu. Ia mengatakan prospek bandara di Malang selatan itu sangat bagus dan cocok karena Bandara Abdulrachman Saleh yang saat ini ada, pesawat belum berani mendarat pada malam hari.
Bandara baru ini akan dibangun di area lahan milik TNI AL di Purboyo, Kecamatan Bantur, dengan luas lahan 47 ribu hektare. 237 kepala keluarga (KK) yang menghuni areal ini akan dipindahkan. Pada 2019 bandara ini sudah bisa beroperasi melayani penerbangan komersial. Pemprov Jatim mengusulkan wilayah Purboyo di Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang, sebagai lokasi untuk bandara baru bertaraf internasional, karena dinilai cukup strategis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar