Rabu, 23 November 2016

Ikut Demonstrasi 2 Desember, Buruh Akan Mogok Nasional

Selasa, 22 November 2016 | 14:52 WIBIkut Demonstrasi 2 Desember, Buruh Akan Mogok Nasional
Ribuan buruh yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) dan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) melakukan long march saat menggelar unjuk rasa di Jakarta, 6 Februari 2016. Dalam aksinya mereka menuntut pencabutan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 78 Tahun 2015 dan menghentikan PHK massal. TEMPO/Dhemas Reviyanto
TEMPO.CO, Jakarta  - Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) mengumumkan akan melakukan mogok nasional pada 2 Desember 2016. Presiden KSPI Said Iqbal mengatakan, semula rencana mogok nasional buruh akan dilakukan pada 25 November 2016, namun akhirnya diundur menjadi tanggal 2 Desember 2016.

"Mogok nasional ini akan dilaksanakan dalam bentuk unjuk rasa nasional melalui "stop produksi" di 20 provinsi dan 250 kabupaten/kota dengan melibatkan hampir satu juta buruh," kata Said melului keterangan tertulisnya yang diterima Tempo, Selasa, 22 November 2016.

Said menuturkan khusus buruh se-Jabodetabek dan Karawang, sekitar 200 ribu buruh akan berunjuk rasa di Istana dengan titik kumpul di Bundaran Hotel Indonesia. Sedangkan mogok nasional buruh di 19 provinsi lainnya dilakukan di kawasan industri dan kantor gubernur masing-masing. "Ada tiga isu yang akan disuarakan," katanya.

Tiga isu itu ialah pencabutan Peraturan Pemerintah Nomor 78 tahun 2015 tentang upah buruh, menuntut kenaikan upah minimum provinsi/kota/kabupaten (UMP/UMK) sebesar 15-20 persen, serta penjarakan Ahok demi tegaknya supremasi hukum. Said mengklaim isu tersebut sudah sejak 2 bulan lalu diteriakkan buruh.

"Termasuk menolak penggusuran dan reklamasi yang merusak lingkungan hidup serta sarat aroma korupsi sebagaimana juga buruh dari dulu meminta KPK memeriksa Ahok atas dugaan korupsi di Rumah Sakit Sumber Waras, Lahan Cengkareng, dan reklamasi Teluk Jakarta," katanya.

Terkait dengan pelaksanaannya yang berbarengan dengan Aksi Bela Islam jilid III, Said Iqbal menjelaskan, hal itu dilakukan karena ada irisan isu dan kepentingan yang sama, yaitu menegakkan supremasi hukum dan rasa keadilan, menolak upah murah, menolak penggusuran yang melaggar HAM, dan menolak reklamasi yang merusak lingkungan.

"Di seluruh dunia, perjuangan serikat buruh adalah upah layak, HAM, lingkungan, dan tegaknya hukum (rechstat). Inilah esensi mogok nasional 2 Desember oleh buruh," kata Said.

INGE KLARA

Tidak ada komentar: