Prosesi perkenalan Pino berjalan akrab dan penuh canda walau ia tidak bisa leluasa berkomunikasi karena mengalami kendala bahasa. Dalam perkenalan itu, nilai kontrak Pino menjadi buruan utama awak media.
General Manager Arema, Ruddy Widodo menegaskan mantan pemain AS Monaco dan Galatasaray itu memiliki kontrak tertinggi. Namun, hal itu tidak lantas membuat Pino menjadi pemain termahal Arema sepanjang masa.
Di sisi lain, Arema merasa beruntung mendapatkan Pino dengan banderol yang tidak semahal marquee player seperti Michael Essien. Kabarnya, kontrak Pino nilainya jauh di bawah Essien.
”Kami sangat beruntung karena agen Pino juga menjaga Pino untuk Arema. Dia tidak ditawarkan ke klub lain, meski kualitas dan pengalamannya bagus,” ia menuturkan.
Proses negosiasi Pino dengan Arema tergolong lancar karena harga yang diminta masuk dalam bujet Arema. Selain itu, fasilitas yang diminta pemain serbabisa itu juga tidak berlebihan. Pino tinggal di Hotel Ijen Suites yang jadi tempat tinggal semua pemain asing Singo Edan.
Pino juga mendapatkan kontrak dengan durasi 9 bulan. Ia memilih Arema karena memang punya hasrat menjajal kompetisi di kawasan Asia. Arema masuk referensi karena punya basis suporter besar. Kabarnya, begitu melihat informasi dan video Tim Singo Edan, Pino langsung setuju dan melakukan negosiasi dengan manajemen tim.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar