Minggu, 16 April 2017

Kamera CCTV Tetangga Rekam Penyerang Novel Baswedan

Kamera CCTV Tetangga Rekam Penyerang Novel Baswedan
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Sejumlah jurnalis yang tergabung dalam Jurnalis Antikorupsi bersama pegawai KPK melakukan aksi damai di halaman Gedung Merah Putih, KPK, Jakarta, Rabu (12/4/2017) malam. Aksi tersebut sebagai bentuk dukungan moral kepada penyidik KPK Novel Baswedan yang tengah mendapatkan perawatan pascainsiden air keras dan menuntut pimpinan KPK agar terus melindungi pegawainya dari segala bentuk teror. TRIBUNNEWS/HERUDIN
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kamera CCTV milik salah satu tetangga diduga merekam penyerang penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan.
Kamera yang diletakkan di rumah di Jalan Bellyra Raya tersebut menyorot ke jalan raya yang diduga menjadi tempat dua orang penyerang melarikan diri.
"Ini kan ada CCTV, ada warga yang melihat mereka lewat sini," ujar sumber Tribun.
Menurut info yang dihimpun Tribun, rekaman pada kamera CCTV tersebut telah diambil untuk kepentingan penyelidikan. Ketika Tribun mencoba ke rumah tempat kamera CCTV tersebut, rumah tersebut tampak tertutup rapat.

Kediaman penyidik KPK Novel Baswedan di Jalan Deposito, Pegangsaan, Jakarta Utara, Jumat (14/4/2017).
Kediaman penyidik KPK Novel Baswedan di Jalan Deposito, Pegangsaan, Jakarta Utara, Jumat (14/4/2017). (TRIBUNNEWS/FAHDI FAHLEVI)
Setelah melakukan aksinya pelaku berbelok ke Jalan Musik. Pelaku lalu lari mengarah ke Jalan Bellyra Raya melalui Jalan Bellyra 4.
Jalan Bellyra Raya merupakan tempat larinya dua orang penyerang Novel. Diduga pelaku sempat terjatuh kala ingin melarikan diri lewat pinggir portal.
Seperti diketahui, Novel diteror dua orang pengendara motor tak dikenal. Dia disiram air keras seusai salat subuh di masjid Al Ihsan, Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Novel selesai salat subuh sekitar pukul 05.10 WIB. Saat itu, dia berada di depan masjid Al Ihsan. Tiba-tiba Novel dihampiri oleh dua orang laki-laki tidak dikenal.
Sementara itu di rumah Novel, polisi masih melakukan penjagaan di sejumlah titik. Jika sebelumnya penjagaan hanya dilakukan di depan rumah Novel, menurut pantauan Tribun, pihak kepolisian memperluas perimeter.
Tampak sepanjang Jalan Deposito, letak rumah Novel ditutup oleh portal. Tampak lima orang polisi berseragam yang berjaga di depan rumah Novel, sementara dua orang lainnya di depan masjid Al Ihsan.
Rumah Novel sendiri tampak sepi, pintu gerbang tampak tertutup. Pintu balkon juga ditutup rapat.
Menjelang malam, hanya lampu di lantai satu yang dinyalakan sementara lampu ruangan atas tampak mati.
"Tidak ada orang, pergi semua," ujar polisi yang menjaga.
Tangani Kasus Besar Tapi Aktif di Lingkungannya
Meski sibuk sebagai penyidik , namun Novel Baswedan dikenal sebagai sosok yang aktif di lingkungan rumahnya di Kompleks BBD, Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Dirinya sering membantu dalam kegiatan yang dilakukan oleh lingkungan setempat.
"Pak Novel aktif di lingkungan ini. Kalau kerja bakti dia juga ikut," ujar Ketua RT setempat, Wisnu Broto, kepada Tribun.
Namun Wisnu mengungkapkan bahwa Novel absen ketika sedang melaksanakan tugasnya di KPK. Novel dikenal sebagai penyidik senior di KPK.
Dirinya dipercayakan pada beberapa kasus besar yang ditangani oleh KPK. Satu diantaranya adalah kasus mega korupsi pengadaan KTP elektronik tahun anggaran 2011-2012.
Selain aktif Novel, juga terkenal peduli terhadap tetangganya. Wisnu mengaku pernah dijenguk oleh Novel ketika sakit.
Hal tersebut diamini oleh Budi, menurutnya Novel adalah orang yang dermawan. Dirinya mengaku senang jika Novel mengadakan pengajian di rumahnya.
"Enak kalo ada pengajian di rumah pak Novel. Makanannya enak-enak," ujar Budi.
Novel juga menjabat sebagai pengurus Masjid Al-Ihsan bidang peribadatan. Dirinya sering terlibat dalam kegiatan yang dilakukan oleh pengurus masjid Al Ihsan.
"Pas Idul Adha, pak Novel sampai ikut memotong kurban juga," ujar Budi.
Saat ini Novel diriwat di Singapura untuk menjalankan perawatan. Dirinya dipindahkan Novel dari RS Mata, Menteng.

Tidak ada komentar: