- Arema FC baru saja mendapatkan tambahan amunisi anyar asal Papua, Marko Markus Kabiay.
- Kini, Tim Singo Edan pun masih mencari sosok striker lokal untuk mempertajam lini depan.
© INDOSPORT/Herry Ibrahim
Arema FC masih terus berupaya melengkapi kekuatan tim di sisa waktu
transfer window kompetisi Liga 1. Tim asuhan Joko ‘Gethuk’ Susilo itu
kini tinggal menambal slot striker lokal, pasca mengamankan tanda tangan
Marko Markus Kabiay.
Seperti diketahui, tim berlogo kepala singa itu memang mengincar dua pos di belakang dan depan sebagai aktifitas transfer paruh musim. Dan kedatangan bek Papua yang orbit bersama Persipura itu, cukup menutupi kebutuhan di barisan pertahanan setelah juga mendapatkan Ahmet Atayev.
“Kami sudah deal dengan Marko Markus Kabiay. Dia akan melengkapi kebutuhan tim di lini pertahanan,” ujar General Manager Arema FC, Ruddy Widodo.
Tugas itu pun makin berat, lantaran dua bakat Papua juga dianggap belum mumpuni untuk bergabung bersama level Arema. Pasca kedatangan Kabiay, tim pelatih kedatangan Ronald Sesmot dan Lusianus (Lano) Uropmabin.
"Ronald Sesmot belum bisa bergabung. Sedangkan Lano level permainannya belum bisa masuk ke tim," tandas Gethuk.
“Kami sejak awal memang membutuhkan penyerang. Dan posisi mereka tidak sesuai kebutuhan tim. Pada putaran kedua (jeda transfer yang pendek) ini, kami membutuhkan pemain yang siap bertanding," ulasnya.
Seperti diketahui, tim berlogo kepala singa itu memang mengincar dua pos di belakang dan depan sebagai aktifitas transfer paruh musim. Dan kedatangan bek Papua yang orbit bersama Persipura itu, cukup menutupi kebutuhan di barisan pertahanan setelah juga mendapatkan Ahmet Atayev.
“Kami sudah deal dengan Marko Markus Kabiay. Dia akan melengkapi kebutuhan tim di lini pertahanan,” ujar General Manager Arema FC, Ruddy Widodo.
Ruddy Widodo.
Praktis, tugas Gethuk pun tinggal merapikan sektor depan untuk
menambah ketajaman. Seperti yang dikeluhkan Aji Santoso sebelumnya,
menipisnya stok striker lantaran Arema saat ini bergantung pada sosok
Cristian Gonzales dan Dedik Setiawan sebagai target man, memang menjadi
kebutuhan utama.Tugas itu pun makin berat, lantaran dua bakat Papua juga dianggap belum mumpuni untuk bergabung bersama level Arema. Pasca kedatangan Kabiay, tim pelatih kedatangan Ronald Sesmot dan Lusianus (Lano) Uropmabin.
"Ronald Sesmot belum bisa bergabung. Sedangkan Lano level permainannya belum bisa masuk ke tim," tandas Gethuk.
Selebrasi pemain Arema.
Batalnya transfer dua talenta terbaik Papua itu terindikasi masalah
teknis. Pasalnya, Arema membutuhkan sosok striker target man, sementara
keduanya lebih bertipikal winger atau penyerang sayap.“Kami sejak awal memang membutuhkan penyerang. Dan posisi mereka tidak sesuai kebutuhan tim. Pada putaran kedua (jeda transfer yang pendek) ini, kami membutuhkan pemain yang siap bertanding," ulasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar