Sabtu, 28 Oktober 2017 06:37 WIB
TEMPO.CO, Jombang - KH Salahudin Wahid atau Gus Solah membantah kabar yang beredar bahwa calon wakil gubernur Jawa Timur pendamping Khofifah Indar Parawansa pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) Jawa Timur
akan diumumkan 5 November 2017. “Tanggal 5 November baru rapat untuk
memutuskan (siapa calon wakil gubernurnya),” kata Gus Solah melalui
pesan pendek yang dikirim kepada Tempo, Jum’at malam, 27 Oktober 2017.
Gus Solah juga membantah kabar Bupati Trenggalek Emil Elastianto Dardak akan dipilih sebagai pendamping Khofifah. Beredar kabar deklarasi Khofifah-Emil akan digelar di pondok pesantren Amanatul Ummah, Desa Kembangbelor, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto. Amanatul Ummah adalah pesantren yang diasuh KH Asep Syaifuddin Chalim, juru bicara Tim 17 yang terdiri dari kiai-kiai yang memutuskan pendukung Khofifah.
Sidiq artinya bisa dipercaya, tabligh bermakna punya gagasan atau kebijakan yang baik, fatonah berarti cerdas, dan amanah berarti bertanggung jawab melaksanakan tugas.
Asep menggatakan bahwa para kiai hanya menyodorkan beberapa nama untuk pendamping Khofifah di Pilkada Jawa Timur. “Kemudian akan dimusyawarahkan dengan partai-partai pengusung dan Ibu Khofifah untuk menentukan calon wakilnya,” katanya.
Gus Solah juga membantah kabar Bupati Trenggalek Emil Elastianto Dardak akan dipilih sebagai pendamping Khofifah. Beredar kabar deklarasi Khofifah-Emil akan digelar di pondok pesantren Amanatul Ummah, Desa Kembangbelor, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto. Amanatul Ummah adalah pesantren yang diasuh KH Asep Syaifuddin Chalim, juru bicara Tim 17 yang terdiri dari kiai-kiai yang memutuskan pendukung Khofifah.
“Tidak
betul, belum diputuskan siapa calon wakil gubernurnya,” kata Gus Solah
yang jadi pelopor pengusung Khofifah bersama sejumlah kiai menjelang
Pilkada Jawa Timur 2018. Gus Solah tidak menyebutkan nama-nama tokoh
yang masuk dalam bursa calon wakil gubernur yang akan mendampingi
Khofifah. Nama-nama itu masih dibahas Tim 17.Ada delapan nama
tokoh yang masuk dalam bursa calon wakil gubernur pendamping Khofifah
diantaranya Bupati Trenggalek Emil Elastianto Dardak, Bupati Bojonegoro
Suyoto, Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni, bekas Bupati Lamongan Masfuk,
dan sebagainya.
Sebelumnya,
Asep mengatakan setidaknya calon wakil gubernur pendamping Khofifah
harus memenuhi empat kriteria pemimpin sebagaimana yang ada pada
Khofifah. “Yakni sidiq, tabligh, fatonah, dan amanah,” katanya.Sidiq artinya bisa dipercaya, tabligh bermakna punya gagasan atau kebijakan yang baik, fatonah berarti cerdas, dan amanah berarti bertanggung jawab melaksanakan tugas.
Asep menggatakan bahwa para kiai hanya menyodorkan beberapa nama untuk pendamping Khofifah di Pilkada Jawa Timur. “Kemudian akan dimusyawarahkan dengan partai-partai pengusung dan Ibu Khofifah untuk menentukan calon wakilnya,” katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar