Nama Lengkap : Puti Pramathana Puspa Seruni Paundrianagari Guntur Soekarno Putri
Alias : Puti | Puti Guntur Soekarno | Puti Paramathana
Profesi : Politisi
Agama : Islam
Tempat Lahir : Jakarta
Tanggal Lahir : Sabtu, 26 Juni 1971
Zodiac : Cancer
Hobby : Membaca
Warga Negara : Indonesia
Ayah : Guntur Soekarno Putra
Ibu : Henny Guntur
Anak : Rakyan Ratri Syandriasari Kameron, Rakyan Daanu Syahandra Kameron
Alias : Puti | Puti Guntur Soekarno | Puti Paramathana
Profesi : Politisi
Agama : Islam
Tempat Lahir : Jakarta
Tanggal Lahir : Sabtu, 26 Juni 1971
Zodiac : Cancer
Hobby : Membaca
Warga Negara : Indonesia
Ayah : Guntur Soekarno Putra
Ibu : Henny Guntur
Anak : Rakyan Ratri Syandriasari Kameron, Rakyan Daanu Syahandra Kameron
BIOGRAFI
Puti Pramathana Puspa Seruni Paundrianagari Guntur
Soekarnoputri adalah anak Guntur Soekarnoputra. Berbeda dengan ayahnya,
saat ini dia memilih terjun ke politik dan bergabung dengan PDI
Perjuangan. Puti, begitu dia biasa disapa saat ini menjadi anggota dewan
komisi X DPR periode 2009-2014. Wanita kelahiran 26 Juni 1971 tersebut
menjabat sebagai Wakil Ketua Yayasan Fatmawati dan Ketua Yayasan Wildan.
Terjunnya Puti dalam karir politik adalah sebuah proses. Dari sisi akademis, Puti menempuh pendidikan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia (UI) yang pada akhirnya memperkaya wawasan politik. Dia memilih terjun ke politik karena merasa ada kesiapan secara eksternal dan internal. Secara internal keluarga mendukung dan mengerti. Dari hubungan eksternal, dia resmi ikut satu partai, PDIP. Hal tersebut yang membuatnya mantap.
Selain itu alasan pendorong terjun di bidang ini karena masih banyak yang harus diperbuat untuk bangsa ini. Puti sangat mengagumi kakeknya, Soekarno. Bagi dia, pikiran Soekaro sangat relevan. Apa yang dikatakan baik sebagai negarawan atau seniman terjadi di era sekarang ini.
Sementara itu, Puti menganggap PDIP itu mempunyai nilai yang pasti. Partai ini yang bisa membawa aspirasi untuk rakyat. Wanita yang hobi membaca ini ingin memperjuangkan berbagai permasalahan yang ada di Indonesia. Seperti masyarakat yang masih miskin dan bodoh, kekayaan alam yang dieksploitasi untuk kepentingan bangsa lain dan kondisi bangsa yang diperlakukan sebagai bangsa kuli. Itu bagian dari perjuangan.
Dia menambahkan permasalahan lain yang menjadi sorotan adalah karakter dan jati diri bangsa Indonesia semakin memudar. Lantaran itu, Puti tak bosan berbicara soal pentingnya memegang teguh Pancasila, sebagai warisan berharga dari para pendiri bangsa. Dia pun terus mendorong pemerintah agar mau memasukkan kembali Pendidikan Pancasila ke dalam kurikulum pendidikan nasional.
Riset dan analisis oleh Vizcardine Audinovic
Terjunnya Puti dalam karir politik adalah sebuah proses. Dari sisi akademis, Puti menempuh pendidikan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia (UI) yang pada akhirnya memperkaya wawasan politik. Dia memilih terjun ke politik karena merasa ada kesiapan secara eksternal dan internal. Secara internal keluarga mendukung dan mengerti. Dari hubungan eksternal, dia resmi ikut satu partai, PDIP. Hal tersebut yang membuatnya mantap.
Selain itu alasan pendorong terjun di bidang ini karena masih banyak yang harus diperbuat untuk bangsa ini. Puti sangat mengagumi kakeknya, Soekarno. Bagi dia, pikiran Soekaro sangat relevan. Apa yang dikatakan baik sebagai negarawan atau seniman terjadi di era sekarang ini.
Sementara itu, Puti menganggap PDIP itu mempunyai nilai yang pasti. Partai ini yang bisa membawa aspirasi untuk rakyat. Wanita yang hobi membaca ini ingin memperjuangkan berbagai permasalahan yang ada di Indonesia. Seperti masyarakat yang masih miskin dan bodoh, kekayaan alam yang dieksploitasi untuk kepentingan bangsa lain dan kondisi bangsa yang diperlakukan sebagai bangsa kuli. Itu bagian dari perjuangan.
Dia menambahkan permasalahan lain yang menjadi sorotan adalah karakter dan jati diri bangsa Indonesia semakin memudar. Lantaran itu, Puti tak bosan berbicara soal pentingnya memegang teguh Pancasila, sebagai warisan berharga dari para pendiri bangsa. Dia pun terus mendorong pemerintah agar mau memasukkan kembali Pendidikan Pancasila ke dalam kurikulum pendidikan nasional.
Riset dan analisis oleh Vizcardine Audinovic
PENDIDIKAN
- FISIP Universitas Indonesia bidang Administrasi Negara
- SMA 1 Budi utomo
- SMP Yayasan Perguruan Cikini
KARIR
- Wakil Ketua Yayasan Fatmawati
- Ketua Yayasan Wildan
- Anggota Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
- Ketua Panitia Pelaksana mengenang 85 Thn Ibu Fatmawati
- Juru bicara kampanye Pilpres 2009 tim Mega-Prabowo wilayah Jawa Barat dan Bengkulu
- Anggota DPR (2009-2014) dari PDI-Perjuangan
- Pemegang Saham PT Chala Group
Tidak ada komentar:
Posting Komentar