Minggu, 28 Januari 2018

tentara-tentara Paksitan mengiringi Jokowi dengan memainkan musik Bengawan Solo.

Dengar Pidato Jokowi, Anggota DPR Pakistan Pukul-pukul Meja

Dengar Pidato Jokowi, Anggota DPR Pakistan Pukul-pukul Meja
Capture
Presiden Jokowi 
@Smiley Me: Miris yah....Presiden kita sangat di hormati di luar negri, tapi di dalam negri sendiri masih ada yang ingin menjatuhkannya bahkan sampai beredar isu2 kejam seperti korupsi lah, gara2 beliau harga2 naiklah dll dll.
Padahal semuanya itu adalah imbas dari perekonomian dunia secara global.
@Ira Ira: Kenapa bukan tepuk tangan yah.kok tepukin meja.klo di indonesia gk etis.hhhhh different ways to uplous.
@Sri Puji: Kt patut berbangga punya presiden yg di hormati diluar negeri maupun d dlm negeri.
@Mila Indo: Bangga banget..bpk kita...membawa Indonesia harum di seluruh dunia.
Selain memberikan sambutan di depan anggota parlemen, Presiden Jokowi juga menemui warga negara Indonesia (WNI) di Shamandan Hall, Hotel Serena.

Jokowi dan Ibu Negara Iriana kemudian melanjutkan agenda menuju National Assembly of Pakistan pada Jumat malam.
Di sana, rombongan Presiden Jokowi disambut oleh Perdana Menteri Republik Islam Pakistan Shahid Khaqan Abbasi serta Ketua Senat dan Ketua Majelis Nasional Pakistan.
Selanjutnya, Presiden Jokowi bersama PM Pakistan menuju tempat menaruh karangan bunga secara bersama-sama.
Pada saat jamuan kenegaraan, Presiden Jokowi dan Iriana disambut oleh Presiden Republik Islam Pakistan Mamnoon Hussain dan Ibu Begum Mahmooda Mamnoon, di Aiwan-e-Sadr, Istana Kepresidenan.
Jamuan kenegaraan yang berlangsung khidmat, hangat dan penuh persahabatan tersebut menjadi akhir dari rangkaian agenda hari pertama Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana di Pakistan.
Dalam jamuan tersebut, tampak tentara-tentara Paksitan mengiringi dengan memainkan musik Bengawan Solo.
Selanjutnya, pada Sabtu (27/1/2018), Presiden Jokowi dan beberapa pihak akan membahas mengenai sejumlah kerjasama antara kedua negara.
Indonesia dan Pakistan akan membahas beberapa hal terkait kerjasama ekonomi kedua negara hingga nasib Palestina. (*)

Tidak ada komentar: