Kompas.com - 13/01/2018, 10:04 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno bermimpi untuk menjadikan Kepulauan Seribu sebagai destinasi wisata berstandar internasional seperti Maldives.
Menurut Sandi, mimpinya itu bukan mustahil jika melihat keindahan Kepulauan Seribu yang bisa menggaet investor asing untuk berinvestasi di sana.
"Paling tidak kita tidak terlalu bermimpi kalau kita membayangkan lima tahun ke depan Pulau Seribu itu kayak Maldives. Kita bisa membanggakan bahwa Jakarta punya destinasi Kota Tua dan Kepulauan Seribu," ujar Sandi ditemui di Jakarta Selatan, Jumat (12/1/2018).
Untuk menunjukkan keseriusannya, Sandi aktif melakukan pembicaraan dengan sejumlah investor asing, misalnya saat menghadiri forum Investment Corporation of Dubai (ICD) Global Investment Forum di Dubai, Uni Emirat Arab.
Sandi menawarkan kepada sejumlah investor kelas dunia untuk berinvestasi di bidang pariwisata di Kepulauan Seribu.
Hasilnya, menurut dia, ada sejumlah investor asing yang tertarik dan saat ini sedang mengurus perizinan investasi.
Untuk mewujudkan mimpi itu pula, Pemprov DKI menargetkan investasi di Kepulauan Seribu mencapai Rp 20 triliun.
Target tersebut merupakan 20 persen dari target investasi Pemprov DKI Jakarta secara keseluruhan yang sebesar Rp 100 triliun hingga akhir 2018.
Sandi pun optimistis target investasi itu bisa tercapai. Apalagi, Kepulauan Seribu merupakan kepulauan yang sangat dekat dengan Ibu Kota.
Para pebisnis yang jenuh atau lelah setelah bekerja di Jakarta bisa pergi Kepulauan Seribu yang dekat dengan Ibu Kota untuk rehat sejenak.
Keseriusan Sandi juga terlihat ketika dia memutuskan untuk sebulan sekali berkantor di Kepulauan Seribu.
Sandi mengatakan, hal itu dilakukan agar semua masalah dan aspirasi warga sekitar dapat ditampung dan bisa diatasi.
Sandi ingin memetakan semua permasalahan di Kepulauan Seribu, mulai dari perizinan berusaha hingga ketersediaan infrastruktur agar mimpi menjadikan Kepulauan Seribu layaknya Maldives bisa terwujud.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) DKI Jakarta Edy Junaedi mengakui masih ada sejumlah kendala untuk mewujudkan keinginan Sandi.
Kendala itu salah satunya terkait infrastruktur, seperti sistem komunikasi dan transportasi dari dan menuju Kepulauan Seribu yang masih harus diperbaiki.
Edy mengatakan bahwa hal tersebut merupakan tanggung jawab Pemprov DKI. Namun, Edy menyampaikan, penyediaan infrastruktur tidak selalu bergantung pada APBD.
Ada opsi untuk bekerja sama dengan pihak swasta untuk merealisasikan rencana tersebut. "Transportasi jadi kewajiban Pemprov, tetapi mekanismenya ya (bisa) melalui public private partnership. Tidak lagi dari APBD," ujar Edy.
Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok juga pernah mengatakan ingin meningkatkan sektor pariwisata di Kepulaun Seribu seperti Maldives
Menurut Ahok, wilayah Kepulauan Seribu sebenarnya berpotensi untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata terbaik.
Apalagi, jaraknya tergolong mudah dijangkau dari Jakarta. Untuk mewujudkan hal itu, Ahok mengatakan bahwa ia ingin membangun ulang fasilitas listrik. Sebab, ia menilai fasilitas listrik di Kepulauan Seribu saat ini masih kurang baik.
Menurut Sandi, mimpinya itu bukan mustahil jika melihat keindahan Kepulauan Seribu yang bisa menggaet investor asing untuk berinvestasi di sana.
"Paling tidak kita tidak terlalu bermimpi kalau kita membayangkan lima tahun ke depan Pulau Seribu itu kayak Maldives. Kita bisa membanggakan bahwa Jakarta punya destinasi Kota Tua dan Kepulauan Seribu," ujar Sandi ditemui di Jakarta Selatan, Jumat (12/1/2018).
Untuk menunjukkan keseriusannya, Sandi aktif melakukan pembicaraan dengan sejumlah investor asing, misalnya saat menghadiri forum Investment Corporation of Dubai (ICD) Global Investment Forum di Dubai, Uni Emirat Arab.
Sandi menawarkan kepada sejumlah investor kelas dunia untuk berinvestasi di bidang pariwisata di Kepulauan Seribu.
Hasilnya, menurut dia, ada sejumlah investor asing yang tertarik dan saat ini sedang mengurus perizinan investasi.
Untuk mewujudkan mimpi itu pula, Pemprov DKI menargetkan investasi di Kepulauan Seribu mencapai Rp 20 triliun.
Target tersebut merupakan 20 persen dari target investasi Pemprov DKI Jakarta secara keseluruhan yang sebesar Rp 100 triliun hingga akhir 2018.
Sandi pun optimistis target investasi itu bisa tercapai. Apalagi, Kepulauan Seribu merupakan kepulauan yang sangat dekat dengan Ibu Kota.
Para pebisnis yang jenuh atau lelah setelah bekerja di Jakarta bisa pergi Kepulauan Seribu yang dekat dengan Ibu Kota untuk rehat sejenak.
Keseriusan Sandi juga terlihat ketika dia memutuskan untuk sebulan sekali berkantor di Kepulauan Seribu.
Sandi mengatakan, hal itu dilakukan agar semua masalah dan aspirasi warga sekitar dapat ditampung dan bisa diatasi.
Sandi ingin memetakan semua permasalahan di Kepulauan Seribu, mulai dari perizinan berusaha hingga ketersediaan infrastruktur agar mimpi menjadikan Kepulauan Seribu layaknya Maldives bisa terwujud.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) DKI Jakarta Edy Junaedi mengakui masih ada sejumlah kendala untuk mewujudkan keinginan Sandi.
Kendala itu salah satunya terkait infrastruktur, seperti sistem komunikasi dan transportasi dari dan menuju Kepulauan Seribu yang masih harus diperbaiki.
Edy mengatakan bahwa hal tersebut merupakan tanggung jawab Pemprov DKI. Namun, Edy menyampaikan, penyediaan infrastruktur tidak selalu bergantung pada APBD.
Ada opsi untuk bekerja sama dengan pihak swasta untuk merealisasikan rencana tersebut. "Transportasi jadi kewajiban Pemprov, tetapi mekanismenya ya (bisa) melalui public private partnership. Tidak lagi dari APBD," ujar Edy.
Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok juga pernah mengatakan ingin meningkatkan sektor pariwisata di Kepulaun Seribu seperti Maldives
Menurut Ahok, wilayah Kepulauan Seribu sebenarnya berpotensi untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata terbaik.
Apalagi, jaraknya tergolong mudah dijangkau dari Jakarta. Untuk mewujudkan hal itu, Ahok mengatakan bahwa ia ingin membangun ulang fasilitas listrik. Sebab, ia menilai fasilitas listrik di Kepulauan Seribu saat ini masih kurang baik.
PenulisKontributor Jakarta, David Oliver Purba
EditorIcha Rastika
Tidak ada komentar:
Posting Komentar